STOLA PENDETA
GKPA
I.
PENDAHULUAN :
Sesuai keputusan Rapat Majelis Pedeta ke 52
tahun 2015 dan didalami kembali pada Rapat Majelis Pendeta ke-54 serta disahkan
pada Rapat Majelis Pusat ke-79 tahun 2016, bahwa Pendeta GKPA resmi memiliki
stola Pelayanan Pendeta. Pada awalnya pengadaan Stola pelayan diperuntukkan
untuk kelengkapan pelayanan Pendeta, namun kemudian berkembang dan bertambah Stola
Jabatan Pucuk Pimpinan.
Sehubungan dengan baru diputuskannya terkait
dengan Stola tsb, sangatlah perlu dibuatkan panduan keterangan dan pemakaiannya
agar terdapat pemahaman yang sama, pemakaian yang seragam untuk menunjang
pelayanan para Pendeta nantinya, sehingga tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan stola tsb atau maksudnya baik tapi akhirnya menjadi batu sandungan.
Oleh karena itu panduan singkat ini disusun bertujuan untuk membimbing, membantu
dan menyeragamkan.
II. PENGERTIAN stola dalam arti
kelengkapan pelayanan adalah pakaian perayaan ibadah seperti “efod” di Israel
kuno.
Dalam
bahasa Latin Stola disebut Stole artinya pakaian, arti aslinya adalah “tatanan
atau kelengkapan”. Dalam Bahasa Inggris
Stola diartikan sebagai stole, shaw yaitu : selembar kain yang
disandang, berupa selendang atau syal. Dalam gereja-gereja Protestan Stola
sangat sering dipandang sebagai lambang tahbisan dan jabatan pelayanan Firman
dan Sakramen yang secara umum dipakai untuk para petugas pelayan yang memiliki tahbisan. Dalam teknis pelayanan
Gereja Stola disebut “ Vestimentum
Liturgis” dari berbagai denominasi Kristen berupa sehelai selempang, kain
dengan bordiran yang dulunya berbahan dasar sutera.
Dalam
Perjanjian Lama (PL) pemakaian Stola kita temukan pada penahbisan Harun menjadi
Imam. Pertanda dalam penahbisan tersebut adalah kudus ditandai dengan
perlengkapan yang dipakai. Kemudian pada peristiwa peralihan tugas kenabian
antara Elia kepada Elisa yang dilaksanakan juga penyerahan jubah (kemungkinan
juga Stola) adalah bentuk simbolisasi penyerahan wibawa kenabian ( I Raja-raja
19 : 13 )
Dalam
Perjanjian Baru (PB), Stola disebut jubah (Markus 16:5, Lukas 15 :22). Menurut
Wahyu 6 : 11 gambarannya dalam bentuk sehelai jubah, seperti selendang yang
dililitkan menutupi tubuh. Stola juga merupakan simbolisasi kesempurnaan
kepatuhan Kristus dimana Ia menyerahkan kepada kita stola kehidupan kekal.
Sejarah
Stola sangat panjang dan beragam versinya. GKPA menetapkan pemahaman dan cara pemakaian
Stola Pendeta dan Stola Jabatan (Pucuk Pimpinan).
III.
PENJELASAN STOLA
:
A.
Stola Pendeta
1.
Warna Stola Merah : warna api, darah, martyr, kasih dan
kebenaran pengajaran dengan darah dan kebenaran Kristus. Juga berarti : benar dan bersemangat.
2.
Kain Motiv Angkola, artinya Penggunaan budaya
dalam pelayanan.
3.
Salib di belakang, artinya salib Kristus sebagai
Pendorong/Penyemangat dalam menghadapi tantangan, simbol penderitaan dan
kematian Kristus, berarti juga mengasihi Allah dan sesama
4.
Symbol Chi-Rho di depan, artinya salib Kristus
yang melambangkan Pelayan Kristus.
5.
Logo GKPA, artinya Bahwa stola tersebut milik
dan hanya dipakai oleh GKPA
B.
Stola Jabatan
Pucuk Pimpinan
1.
Ephorus
a.
Warna Stola
Merah : warna api, darah, martyr, kasih dan kebenaran pengajaran dengan
darah dan kebenaran Kristus. Juga berarti :
benar dan bersemangat.
b.
Kain Motiv Angkola, artinya Penggunaan budaya
dalam pelayanan.
c.
Salib di belakang, artinya salib Kristus sebagai
Pendorong/Penyemangat dalam menghadapi tantangan, simbol penderitaan dan
kematian Kristus, berarti juga mengasihi Allah dan sesama
d.
Symbol Chi-Rho di depan, artinya salib Kristus
yang melambangkan Pelayan Kristus.
e.
Logo GKPA, artinya Bahwa stola tersebut milik
dan hanya dipakai oleh GKPA.
f.
Mahkota di atas Salib : mengingatkan mahkota
berduri di kepala Yesus saat disalibkan, juga melambangkan kerajaan dan
kemenangan Kristus sampai akhir jaman.
g.
Salib kecil di atas mahkota : Salib Kristus yang
melambangkan penderitaan dan pelayanan Kristus.
2.
Sekjend
a.
Warna Stola
Merah : warna api, darah, martyr, kasih dan kebenaran pengajaran dengan
darah dan kebenaran Kristus. Juga berarti :
benar dan bersemangat.
b.
Kain Motiv Angkola, artinya Penggunaan budaya
dalam pelayanan.
c.
Salib di belakang, artinya salib Kristus sebagai
Pendorong/Penyemangat dalam menghadapi tantangan, simbol penderitaan dan
kematian Kristus, berarti juga mengasihi Allah dan sesama
d.
Symbol Chi-Rho di depan, artinya salib Kristus
yang melambangkan Pelayan Kristus.
e.
Logo GKPA, artinya Bahwa stola tersebut milik
dan hanya dipakai oleh GKPA.
f.
Mahkota di atas Salib : mengingatkan mahkota
berduri di kepala Yesus saat disalibkan, juga melambangkan kerajaan dan
kemenangan Kristus sampai akhir jaman.
IV.
PEMERGUNAAN
STOLA PENDETA
1.
Dipakai pada saat melaksanakan tugas-tugas pokok
/ utama : Khotbah Minggu, Sakramen, Sidi, Pemberkatan Pernikahan, Pemakaman,
dll
2.
Adalah tidak salah jika dipakai juga di ibadah
syukuran, dll
3.
Stola Pendeta hanya dapat digunakan saat
menggunakan baju toga besar/jubah
V.
PEMERGUNAAN
STOLA PUCUK PIMPINAN
1.
Ephorus dan Sekjend saat melaksanakan
tugas-tugas pokok/utama.
2.
Dipergunakan selama memangku jabatannya.
3.
Stola Pendeta hanya dapat digunakan saat
menggunakan baju toga besar/jubah
VI.
PENUTUP :
Demikianlah penjelasan tentang Stola Pendeta
dan Stola Pucuk Pimpinan di GKPA. Sehingga fungsi dan makna Stola tidak
terpisahkan dari pakaian pelayan. Semoga hal ini bermanfaat menjadi panduan
pengertian dan pemakaian dalam rangka memahami bersama fungsi dan makna Stola
dalam pelayanan Pendeta.
Padangsidimpuan,
13 Nopember 2016
Pdt. Togar S.
Simatupang, M.Th Pdt. Ramos
BB Simanjuntak, S.Th
Ephorus Sekjend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar