Minggu, 31 Maret 2024

KOTBAH PASKAH II Senin, 01 April 2024 “YESUS KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH” (1 Korintus 5:6-8)

 KOTBAH PASKAH II

Senin, 01 April 2024

 

“YESUS KRISTUS ANAK DOMBA PASKAH”

Kotbah: 1 Korintus 5:6-8  Bacaan: Mazmur 114:1-8


 

Hari ini kita merayakan Paskah II. Pada Ibadah Paskah II ini kita akan membahas tema “Yesus Kristus Anak Domba Paskah”. Yesus adalah Anak Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa manusia. Yesus adalah pusat dari ajaran dan karya penyelamatan dalam iman Kristen. Istilah "Anak" dalam konteks ini mengacu pada hubungan Yesus dengan Allah Bapa. Dalam teologi Kristen, Yesus sebagai Anak tunggal Allah, yang memiliki hubungan yang unik dengan Bapa di sorga.

 

Yesus sebagai “Domba Paskah” adalah lambang pengorbanan yang diambil dari tradisi Yahudi, yang merayakan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Domba Paskah haruslah dipersembahkan sebagai korban yang tidak bercacat dan dagingnya dimakan sebagai bagian dari perayaan Paskah. Dalam konteks Perjanjian Baru, Yesus diidentifikasi dengan Domba Paskah sebagai lambang pengorbanan yang sempurna untuk menghapuskan dosa-dosa manusia. 

 

Domba Paskah merupakan bagian dari perayaan Paskah Yahudi, yang merayakan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir kuno. Dalam ritual ini, seekor domba yang tidak bercela harus disembelih dan dagingnya dimakan bersama roti tanpa ragi sebagai simbol peringatan pembebasan tersebut.

 

Jadi, "Yesus Kristus Anak Domba Paskah" merujuk pada pengorbanan Yesus sebagai lambang pengorbanan yang sempurna dan kunci dalam penyelamatan umat manusia. Dengan menggabungkan identitas-Nya sebagai Anak Allah dengan peran-Nya sebagai Domba Paskah, istilah ini menekankan kedalaman pengorbanan dan signifikansi teologis dari karya penyelamatan yang dilakukan Yesus Kristus bagi umat manusia.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang diperbuat Yesus bagi kita sebagai anak Domba Paskah? Dalam konteks 1 Korintus 5:6-8, Yesus Kristus sebagai "Anak Domba Paskah" merujuk pada peran-Nya sebagai kurban yang menghapus dosa-dosa umat manusia dan membebaskan mereka dari perbudakan dosa. Mari kita tinjau apa yang dilakukan Yesus Kristus sebagai "Anak Domba Paskah" berdasarkan ayat-ayat tersebut:

 

Pertama, Yesus Kristus menjadi kurban. Seperti Domba Paskah dalam tradisi Yahudi yang disembelih sebagai korban untuk perayaan Paskah, Yesus Kristus juga menyajikan diri-Nya sebagai korban. Dalam konteks ini, Yesus mengorbankan diri-Nya dengan cara disalibkan sebagai pengganti bagi dosa-dosa umat manusia. Penulis menekankan bahwa Kristus telah menjadi kurban Paskah bagi kita. Domba Paskah yang disebutkan dalam tradisi Yahudi adalah lambang pengurbanan yang sempurna untuk menghapus dosa-dosa dan membebaskan umat manusia dari perbudakan dosa. Dengan menyebut Yesus sebagai "Anak Domba Paskah", Paulus ingin menyampaikan bahwa Kristus adalah pengurbanan yang sempurna yang menghapuskan dosa-dosa umat manusia.

 

Kedua, Yesus Kristus menghapus dosakita. Domba Paskah dalam Perjanjian Lama digunakan sebagai korban untuk menghapus dosa-dosa umat Israel. Dalam konteks Perjanjian Baru, pengorbanan Yesus Kristus sebagai "Anak Domba Paskah" memiliki makna yang lebih dalam, yaitu penghapusan dosa-dosa umat manusia secara keseluruhan, baik masa lalu, masa kini, maupun masa depan.

 

Ketiga, Yesus Kristus memberikan pembebasan. Seperti peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dalam perayaan Paskah, pengorbanan Kristus sebagai "Anak Domba Paskah" juga membawa pembebasan kepada umat manusia dari perbudakan dosa. Yesus Kristus memberikan kesempatan bagi umat manusia untuk hidup dalam kebebasan dari kuasa dosa dan untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah.

 

Dengan demikian, apa yang dilakukan Yesus Kristus sebagai "Anak Domba Paskah" berdasarkan 1 Korintus 5:6-8 adalah memberikan diri-Nya sebagai korban yang sempurna untuk menghapus dosa-dosa umat manusia dan membawa pembebasan kepada mereka. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus Kristus memberikan jalan bagi umat manusia untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah dan untuk menerima keselamatan yang ditawarkan-Nya secara cuma-cuma.

 

RENUNGAN

 

Apa yang kita renungkan dalam Paskah II ini? Dalam konteks 1 Korintus 5:6-8, sikap "Yesus Kristus Anak Domba Paskah" yang mau disembelih mengajarkan beberapa hal yang perlu direfleksikan:

 

Pertama, kesadaran akan pengurbanan Kristus. Pengorbanan Kristus sebagai "Domba Paskah" mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya yang besar untuk keselamatan umat manusia. Ini adalah sikap yang membangkitkan rasa syukur dan penghargaan akan pengorbanan Kristus bagi kita.

 

Kedua, komitmen untuk hidup dalam kekudusan. Kristus adalah contoh yang sempurna tentang bagaimana hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Allah. Sikap Kristus yang mau disembelih mengajak kita untuk mengikuti teladan-Nya dalam hidup kita sehari-hari, menjauhi dosa dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah.

 

Ketiga, pemurnian diri dari dosa. Domba Paskah dalam Perjanjian Lama digunakan untuk mempersembahkan pengorbanan yang suci dan tidak bercela kepada Allah. Demikian pula, sikap Kristus yang mau disembelih mengajak kita untuk memurnikan diri kita dari dosa-dosa dan menjauhkan diri dari kehidupan yang tidak berkenan kepada Allah. Karena itu, dengan merenungkan sikap "Yesus Kristus Anak Domba Paskah" yang mau disembelih, kita diingatkan akan pentingnya pengurbanan Kristus bagi keselamatan kita dan diundang untuk hidup dalam kesucian, ketaatan, dengan penuh penghormatan dan syukur kepada Allah. (rsnh)

 

Selamat Merayakan Paskah II

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...