Renungan hari ini:
LAUTAN API DAN BELERANG
Wahyu 21:8 (TB) "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua"
Revelation 21:8 (NET) "But to the cowards, unbelievers, detestable persons, murderers, the sexually immoral, and those who practice magic spells, idol worshipers, and all those who lie, their place will be in the lake that burns with fire and sulfur. That is the second death”
Penulis Kitab Wahyu menggambarkan bagian orang yang tidak takut akan TUHAN adalah lautan api dan belerang. Gambaran ini adalah gambaran yang menakutkan bahkan sering disebut kematian yang kedua. Dalam ayat ini ditemukan adanya kematian kedua dan lautan api, di mana maut dan kerajaan maut dibuang ke dalamnya. Maut di sini terjemahan dari “thanatos” yang diterjemahkan death, yang menunjuk kepada orang-orang mati. Kerajaan maut terjemahan dari “hades” yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan “hell” ,yang menunjuk kepada suasana neraka, dibuang ke dalam lautan api (limne to puros).
Lautan api adalah tempat bagi orang yang tidak bertobat (Tetapi orang orang penakut, orang orang yang tidak percaya, orang orang keji, orang orang pembunuh, orang orang sundal, tukang tukang sihir, penyembah penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Why. 21:8). Di ayat lain dalam kitab Wahyu menunjuk lautan api sebagai “tinggal di luar” (Tetapi anjing anjing dan tukang tukang sihir, orang sundal, orang orang pembunuh, penyembah penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar). Artinya, lautan api adalah bagian dari orang-orang yang kegemarannya melakukan tindakan kejahatan dan kekejian di mata TUHAN.
Lautan api dan belerang yang menyala-nyala menggambarkan tempat hukuman yang pasti bagi mereka yang suka melakukan kekejian, pembunuhan, dan lain sebagainya. Gambaran menyala-nyala hendak menunjukkan bahwa hukuman itu tidak ada henti-hentinya. Karena itu, selama kita hidup marilah menghindari hukuman lautan api dan belerang yang menyala-nyala ini dan pastikan perjalanan kita masuk ke surga. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN