Senin, 06 Agustus 2018

Renungan hari ini: KEBENARAN AKAN MEMERDEKAKAN KAMU

Renungan hari ini: 

KEBENARAN AKAN MEMERDEKAKAN KAMU



Yohanes 8:32 (TB) “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" 

John 8:32 (NRSV) “And you will know the truth, and the truth will make you free” 

Kemerdekaan berarti sebuah kebebasan dari belenggu. Manusia sering terjerat dalam belenggu dosa. Dosa membuat manusia jauh dari Allah. Dosa juga menjadikan manusia hidup terbelenggu dan tidak mampu mengalami kebahagiaan kekal. Dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri, manusia tidak akan bisa bebas dari belenggu dosa. Oleh karena itu, Allah dengan inisiatif-Nya sendiri berkenan turun ke dalam dunia untuk membebaskan manusia dari dosa melalui Yesus Kristus. Yohanes 8:36 mengungkapkan, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Itu adalah kasih karunia Allah bagi manusia.

Yesus Kristus adalah Sang Anak yang mampu memerdekakan manusia. Kasih karunia ini mesti ditanggapi oleh manusia dengan sungguh percaya, hidup berpegang pada Firman Tuhan, dan menjadi murid Tuhan. Hal itulah yang dipesankan Tuhan Yesus di Yohanes 8:31-32: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Secara manusiawi, hal tetap di dalam firman dan sungguh-sungguh menjadi murid Tuhan memang bukan perkara mudah. Namun, kesadaran bahwa kita lemah dan butuh bantuan dari Allah akan mendorong kita untuk memercayakan hidup kita kepada-Nya serta terus mau belajar menjadi murid-Nya, yaitu murid yang belajar sekaligus melakukan firman Tuhan. Di situlah kuasa Tuhan akan nyata dan terus memerdekakan kita

Dari nas hari ini kita dapat pelajari dua hal,
Pertama,kita perlu pahami bahwa pernyataan ini ditujukan kepada orang percaya dan diawali dengan satu persyaratan: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.”  Dengan kata lain, Yesus tidak sedang menyampaikan suatu prinsip yang abstrak atau pun kesimpulan filosofis; Yesus sedang menawarkan undangan pribadi – yakni untuk melangkah mengikuti jejak-nya sebagai murid-murid dan untuk belajar mentaati firman Tuhan.

Kedua,untuk “mengetahui kebenaran” berarti secara pribadi dan penuh semangat  melibatkan diri dengan Yesus dalam suatu hubungan Guru dan murid. Kegiatan belajar cara Ibrani lebih dari sekadar penumpukan informasi atau data. Pengenalan akan Allah adalah keakraban dan kekaguman yang terus bertumbuh terhadap Allah yang setia dan benar.

“Kebenaran” dalam pandangan orang Yunani memang penting bagi kita, akan tetapi tidak memerdekakan kita. Kita bisa saja dipenuhi oleh informasi ilmiah namun masih terbelenggu dalam kehancuran jiwa dan hidup ini. Suatu hubungan yang akrab, taat dan berdisiplin dengan Allah adalah “pengetahuan” yang akan benar-benar memerdekakan kita. Karena itu, hiduplah dalam kebenaran Allah maka kita akan merdeka dari belenggu dosa. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...