Kamis, 11 Juni 2020

Renungan hari ini: ALLAH SANG PENCIPTA BUMI

Renungan hari ini:

ALLAH SANG PENCIPTA BUMI



Kisah Para Rasul 17:24 (TB) "Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia"

Acts 17:24 (NET) "The God who made the world and everything in it, who is Lord of heaven and earth, does not live in temples made by human hands”

Tidak bisa disangkali lagi bahwa yang menciptakan bumi dan segala isinya adalah ALLAH (baca: YAHWEH). Kisah penciptaan ini kita temukan dalam kitab Kejadian pasal 1 dan diulas kembali oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul pasal 17 ini. Perkataan Paulus dalam nas hari ini adalah suntikan imunisasi yang sangat kuat terhadap golongan Epikuros yang ateis, yang tidak mengakui Tuhan Pencipta serta pengelolaan dan pemeliharaan-Nya atas dunia; juga terhadap golongan Stoa panteis, yang menyerahkan nasib mereka kepada kehendak dewa-dewa (Kis. 17:18). 

Paulus membicarakan tentang Allah yang menjadikan dunia dan segala isinya. Perkataan ini terutama diarahkan kepada para filsuf Epikuros, yang sebagai aliran ateis, tidak percaya kepada Allah. Mereka tidak percaya kepada Sang Pencipta maupun kepada pengelolaan dan pemeliharaan-Nya. Karena itu, setelah berbicara kepada para filsuf Epikuros, Paulus selanjutnya mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan atas langit dan bumi. Dia ini benar-benar telah diabaikan oleh para filsuf Epikuros. Selain itu, Paulus menunjukkan bahwa Allah sendiri memberikan hidup, dan napas, dan segala sesuatu kepada semua makhluk. Ini adalah penyuplaian Allah. Allah menyuplaikan segala sesuatu sehingga manusia dapat hidup. Pemberitaan Paulus dalam nas hari ini sangat baik. Ketika ia berbicara dengan orang-orang Yahudi di rumah ibadat, ia memakai Kitab Suci. Tetapi ketika ia memberitakan kepada para filsuf Epikuros, ia menyinggung penciptaan.

Dalam pasal 13 Paulus memakai Kitab Suci orang Yahudi sebagai dasar untuk memberitakan Kristus yang bangkit. Tetapi dalam pasal 14 pemberitaannya kepada bangsa bukan Yahudi adalah berdasar pada penciptaan Allah. Paulus memberi tahu bangsa bukan Yahudi bahwa “Allah yang hidup yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai perbuatan baik, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan” (Kis. 14:15-17). Di sini perkataan Paulus tidaklah filosofis, ia hanya mengumumkan bahwa ada satu Pencipta, Tuhan atas langit dan bumi, dan bahwa Dia menyuplaikan hidup, nafas, dan segala sesuatu yang diperlukan bagi kehidupan manusia di bumi. Karena itu, marilah kita menghindari sikap seperti filsuf Epikuros yang tidak percaya bahwa Allah-lah Sang Pencipta bumi dan segala isinya, tetapi kita harus mengambil sikap percaya bahwa ALLAH yang kita sembah adalah ALLAH yang menciptakan bumi dan segala isinya dan bahkan yang memberikan nafas kehidupan bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...