Minggu, 25 Oktober 2020

Renungan hari ini: BERJALAN DALAM TUNTUNAN TUHAN (Yesaya 58:11)

 Renungan hari ini:

 

BERJALAN DALAM TUNTUNAN TUHAN




 

Yesaya 58:11 (TB) "TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan"

 

Isaiah 58:11 (NET) "The Lord will continually lead you; he will feed you even in parched regions. He will give you renewed strength, and you will be like a well-watered garden, like a spring that continually produces water”

 

Berjalan dalam tuntunan Tuhan adalah harapan dan keinginan semua orang percaya. Sangat disayangkan kebanyakan orang percaya memiliki persepsi yang salah mengenai tuntunan Tuhan. Salah satunya adalah bahwa mereka berpikir bahwa tuntunan Tuhan selalu akan berjalan mulus, lagi pula mengapa Tuhan menuntun kalau harus tetap mengalami hal yang sukar. 

 

Memang terkadang tuntunan TUHAN itu terasa menyakitkan. Dalam Ulangan 32:11 menuliskan, “Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia”.  Melihat Ulangan 32:11 ini maka sebaiknya kita perlu untuk mengubah paradigma kita mengenai tuntunan Tuhan, sebab tuntunan Tuhan selalu melayani tujuan-tujuan Tuhan dan bukan untuk melayani tujuan-tujuan pribadi kita sendiri. 

 

Ada beberapa prinsip utama jika kita mau berjalan dalam tuntunan Tuhan, yakni:

 

Pertama, Tuhan berkehendak untuk menuntun kita selalu. Berarti tidak ada waktu di mana Tuhan tidak menuntun kita. TUHAN selalu menuntun kita. Kalau ada orang yang berkata Tuhan tidak menuntun dia itu berarti itu bukan kesalahan Tuhan tapi kesalahan orang itu sendiri. 

 

Kedua, Tuhan mau menuntun kita secara langsung dan pribadi. Tuhan sendiri akan menuntun kita. Tuhan secara langsung menuntun umat-Nya. Dan tuntunan itu bersifat pribadi untuk perorangan ataupun secara kolektif. 

 

Ketiga, Tuhan tidak menuntun kita dengan paksaan tapi dengan kelembutan. Mazmur 32:8-9 menuliskan, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.  Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.”Tuhan berkehendak untuk menuntun kita dengan mata,  artinya menuntun dengan kelembutan yang menuntut pengertian dari pihak kita. Tuhan tidak mau menuntun kita seperti menuntun kuda atau bagal yang harus dipaksa untuk dapat mengerti. 

 

Prinsip-prinsip utama di atas akan memberikan kepada kita pandangan yang lebih fokus pada tujuan tuntunan Tuhan bagi kita (baca: Ul. 32:9-14). Tujuan tuntunan Tuhan atas kita bukanlah hanya untuk memindahkan kita dari suatu titik ke titik yang lain. Tapi tujuan Tuhan menuntun kita adalah: 

·      Supaya kita menemukan identitas kita yang sebenarnya.

·      Supaya kita mengetahui potensi yang dalam diri kita.

·      Supaya kita semakin mengenal dan bergantung pada Tuhan

·      Supaya kita dapat bertumbuh dalam kehidupan kita.

·      Supaya kita dapat mengembangkan kemampuan eksplorasi kita untuk menjadi maksimal. Mature through adventure.

·      Supaya kita terlatih untuk dapat mengatasi badai kehidupan.

·      Supaya kita dapat mewarisi semua yang Tuhan siapkan untuk kita.

Karena itu, terimalah tuntunan TUHAN dalam hidup kita setiap hari agar hidup kita semakin diberkati-Nya. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...