Renungan hari ini:
“TUHAN MELEPASKAN KITA DARI SEGALA DOSA”
Yehezkiel 36:29 (TB) "Aku akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan Aku akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan Aku tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu"
Ezekiel 36:29 (NET) "I will save you from all your uncleanness. I will call for the grain and multiply it; I will not bring a famine on you"
Setiap manusia pasti punya dosa dan kesalahan. Dosa dan kesalahan itu membuat manusia terpisah dari kasih Allah yang menyelematkan. Pada masa nabi Yeheskiel, TUHAN berjanji pada umat-Nya Israel akan melepaskan mereka dari segala dosa kenajisannya dan akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya. Nabi Yehezkiel dipanggil oleh Allah untuk menjadi penjaga umat Israel yang telah memberontak kepada Allah . Lewat nabi ini Allah bersabda kepada kita semua saat ini. Sebagaimana orang-orang Israel keras kepala, hati mereka degil membatu., Tuhan tidak membuang mereka tetapi justru malah mengasihani mereka. Kepada orang-orang Israel yang dipilihNya yang membelakangi Tuhan mereka dengan menyembah berhala kafir, Tuhan justru menjanjikan siraman air suci yang menjernihkan dan mentahirkan hati , batin dan budi mereka.
Melalui nas hari ini kita belajar agar kita jangan menyimpan dosa, termasuk juga jangan kita hidup angkuh dan sombong karena itu akan membawa kebinasaan. TUHAN sendiri sudah berjanji akan melepaskan kita dari segala dosa kenajisan. Sama seperti kotoran dalam tubuh kita, secara alami tentulah kita akan buang dari dalam tubuh kita. Tidak ada manusia terus menyimpan sesuatu yang kotor dalam dirinya. Jika dosa (baca: kotoran) itu tidak kita keluarkan dengan cara yang normal, melalui membuang hajat, maka Tuhan akan mengeluarkan dari perut melalui mulut, dimuntahkan. Sebagaimana ditulis dalam Ayub 20:6-7, 12-15, "Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan, namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia? … Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.” Artinya, jika kita mencoba menyembunyikan segala dosa kenajisan kita di dalam dirikita, ALLAH pasti mampu mengeluarkannya dari dalam tubuhkita.
Kita tahu bahwa manusia normal akan mengeluarkan kotoran dari dalam tubuhnya melalui hajat besar dan hajat kecil. Kotoran rohani pun harus kita keluarkan. Dosa yang bagaikan hajat besar dapat kita baca dalam Kolose 3:5-7, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.” Mungkin sekarang kita sudah tidak melakukan persundalan dan semua yang disebutkan pada ayat di atas, tetapi harus kita buang juga, bagaikan hajat kecil, yaitu disebutkan dalam ayat 8, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.”
Dosa-dosa yang bagaikan hajat kecil ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor itu dapat disimpulkan tidak adanya kasih persaudaraan. Semuanya itu harus dibuang dan diganti dengan ramah terhadap orang lain, penuh kasih mesra dan saling mengasihi. Ditulis dalam Efesus 4:31-32, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Dosa tidak adanya kasih persaudaraan juga harus dibuang dari dalam hubungan nikah. Jika ada kemarahan, kepahitan hati di antara suami dan isteri, itu harus dibuang. Jangan sampai semua kotoran yang tetap disimpan itu menjadi penyakit dalam tubuh kita.
Ketika kita taat melakukan perintah Tuhan maka ada kekuatan di dalam diri kita yang mampu menolak kenajisan, dosa dan kesalahan. Tetapi waktu kita tidak taat, meskipun kita punya iman, kita tetap punya kemampuan tetapi lemah. Sehingga alkitab menulis Roh itu kuat tetapi daging itu lemah. Iman dan kekuatan untuk melakukan sesuatu adalah dua hal yang berbeda. Iman hanyalah dasar. Karena itu, teruslah berusaha membuang segala dosa kenajisan dalam tubuh kita agar kita sehat jasmani dan rohani kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN