Minggu, 15 Maret 2020

Renungan hari ini: “AKU MENGUTUS ENGKAU”

Renungan hari ini:

“AKU MENGUTUS ENGKAU”



Keluaran 3:10 (TB) "Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir"

Exodus 3:10 (NET) "So now go, and I will send you to Pharaoh to bring my people, the Israelites, out of Egypt”

Perkataan ALLAH kepada Musa ini adalah penegasan ALLAH atas perutusan Musa untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Awalnya Musa menolak perintah Tuhan. Katanya, “Mengapa Engkau memperlakukan aku seperti ini? Apa salahku? Apa aku yang mengandung mereka? Apa aku ibu mereka? Kenapa memberi tanggung jawab atas orang-orang ini kepadaku? Kenapa menyuruhku untuk membawa mereka berkeliling seperti ibu menyusui, membawa mereka sampai ke tanah perjanjian leluhur mereka?” Tapi semua pertanyaan-pertanyaan itu tampak gak penting karena Tuhan sendiri meminta-Nya untuk melakukan sesuatu yang besar. Hati Musa akhirnya luluh karena Tuhan meyakinkan bahwa Ia akan menyertainya.

Sejak saat itu, Musa taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk membebaskan orang Israel dari Mesir. Sampai akhir hidupnya, Musa dikenal sebagai hamba yang setia dan bertanggung jawab dengan tugasnya untuk memimpin umat Tuhan. Meskipun pada akhirnya dia tidak ikut memasuki tanah perjanjian.

Pokok persoalan dalam nas ini adalah otoritas Musa untuk mengemban perutusan tersebut. Perutusan itu mengemban satu tujuan: “Bawalah pergi umatku Israel dari Mesir.” Dengan demikian, pemenuhan perutusan yang dijamin oleh tanda tersebut adalah pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir. Maka, tanda untuk menjamin janji ini seharusnya terjadi sebelum laporan terpenuhinya perutusan itu. 

Musa menghadapi suatu tugas yang amat berat. Ia harus berhadapan dengan kekuatan setan di pusat markas besarnya. Oleh sebab itu Musa berkata: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (ay. 11). Itulah ucapan yang dinantikan oleh Tuhan. Selama kita masih merasa diri kita cukup kuat dalam menghadapi tugas-tugas dan problem-problem hidup dan selama kita masih merasa yakin bahwa kita dapat menolong diri kita sendiri keluar dari ancaman dan bahaya, maka kita tidak akan bergantung sepenuhnya kepada Allah.

Musa akan dihadapkan secara langsung kepada raja yang paling berkuasa saat itu, yaitu raja Firaun. Tugas itu tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, Musa harus menghadapi sendiri. Hal inilah yang membuat Musa menjadi gentar dan merasa tidak sanggup. Tetapi Allah dapat bekerja melalui orang yang merasa dirinya tidak sanggup!  

Apa sebabnya Tuhan tidak menyembunyikan hal-hal yang menakutkan dari kita dan hanya memberitahu kita perkara-perkara yang menyenangkan, yang membesarkan hati, yang memberi harapan dan kesukaan, damai dan sejahtera?  Karena Tuhan sangat mengasihi umat-Nya, Ia ingin umat-Nya mengetahui setiap muslihat setan yang jahat di akhir zaman ini agar tidak tertipu dan Tuhan tahu bahwa setan tidak akan berhenti dalam usahanya untuk melenyapkan umat Allah dari permukaan bumi ini. Tuhan harus memberitahu umat-Nya apa yang benar. Ia memberitahu bahwa umat-Nya harus berurusan dengan setan, dan umat-Nya hanya akan dapat menang apabila mereka bergantung sepenuhnya kepada Tuhan!  

Kepada Musa yang sekarang sudah belajar untuk meragukan kekuatan dan kemampuannya sendiri, Tuhan berkata:  “Bukankah Aku akan menyertai engkau?” (ay. 12). Kepada kita umat Allah yang menyadari dan mengakui ketidakmampuannya, Allah akan berkata: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu” (Kel. 33:14). Karena itu, marilah pergi menjadi utusan ALLAH untuk membawa pembebasan bagi orang yang tertawan di tengah-tengah keluarga, Gereja dan Masyarakat kita. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...