Jumat, 10 Februari 2023

Renunanhari ini: “MEMBERI KEPADA ORANG MISKIN TAK BERKEKURANGAN” (Amsal 28:27)

 Renunanhari ini:

 

“MEMBERI KEPADA ORANG MISKIN TAK BERKEKURANGAN”


 

Amsal 28:27 (TB) "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki"

 

Proverbs 28:27 (NET) "The one who gives to the poor will not lack, but whoever shuts his eyes to them will receive many curses"

 

Nasihat pengamsal ini merupakan tegoran bagi kita umat percaya. Sebab ada banyak orang percaya yang diberkati TUHAN secara materi, tetapi tidak memiliki kerinduan untuk menolong orang-orang miskin di sekitranya. Orang miskin selalu ada di sekitar kita, di tengah-tengah warga jemaat kita. Merupakan fakta yang mengharukan bahwa lebih dari satu miliar orang di dunia hidup dalam apa yang didefinisikan sebagai “kemiskinan ekstrem”, yang kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum yang aman, tempat tinggal, dan sanitasi.  Pendidikan dan perawatan medis tidak masuk hitungan bagi mereka (padahal kita sudah kesal sekali ketika listrik padam selama beberapa jam). Yesus memberitahukan bahwa orang miskin akan selalu bersama kita, dan Firman-Nya mengatakan bahwa memberi makan dan merawat mereka adalah tanggung jawab kita.  Berbagi dengan orang lain adalah bagian dari rencana Tuhan bagi kita.  “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah” (Ibr. 13:16).

 

Ada banyak orang Kristen yang percaya Yesus yang tidak peduli, seolah-olah tidak melihat adanya masalah, melakukan kesalahan. Beberapa orang tergoda untuk berpikir bahwa mereka dapat menutup mata dan semuanya akan baik-baik saja, atau bahwa mereka dapat menyerahkan masalah kepada orang lain, tetapi Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa adalah kewajiban kita untuk membantu.

 

Rasul Yohanes menulis, “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” (1 Yoh. 3:17).  Seseorang yang memiliki kasih Tuhan, tidak dapat berpaling dari kebutuhan sesamanya yang sangat mendesak.  Sebaliknya, “Orang benar mengetahui hak orang lemah…” (Ams. 29: 7).  Dan kemudian dia bertindak!

 

Tampaknya tidak peduli berapa banyak kita memberi, ada lebih banyak orang yang membutuhkan.  Dan itu benar.  Tapi itu tidak menjadi alasan untuk tidak melakukan apa yang bisa untuk membantu.  Kita harus membantu dan terus membantu.  Tuhan menjanjikan berkat bagi mereka yang ingat untuk merawat yang kurang beruntung.  Dia berkata, “Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka” (Mzm. 41: 1). Bahkan orang miskin diberkati dengan memberi kepada orang lain. Ingatlah janda yang menaruh dua pesernya ke dalam persembahan bait suci, atau janda di Sarfat yang memberikan makanan terakhirnya kepada nabi Elia? Dan jangan lupa kata-kata Yesus bahwa ketika kita memberi kepada “yang paling hina” —makanan, air, pakaian, tempat berteduh, perhatian — kita memberi kepada-Nya.

 

Perhatikan apa yang firman Tuhan katakan: "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan" (Ams. 28:27). "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan" (Ams. 11:24, 25). Prinsip Alkitab justru mengajarkan kita untuk banyak memberi, bila ingin diberkati. Inilah kehidupan yang berbuah-buah! Menyimpan harta semata-mata untuk diri sendiri sama seperti saluran yang buntu tidak teralirkan atau tersumbat. Keadaan ini seperti Laut Mati, yang dikenal sebagai laut terasin di dunia. Karena terlalu asin, tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan di tempat ini, hanya bakteri tertentu saja yang bisa bertahan. Karena itu, mari gunakan berkat yang Tuhan berikan untuk kita, kita gunakan juga untuk menolong orang miskin yang ada di tengah keluarga, jemaat, dan sekitar kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...