Renungan hari ini:
TUHAN PENGASIH DAN PANJANG SABAR
Mazmur 145:8 (TB) "TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya"
Psalms 145:8 (NET) "The Lord is merciful and compassionate; he is patient and demonstrates great loyal love”
Sifat dan karakter ALLAH yang diutarakan pemazmur dalam nas hari ini menjadi bagian dari perjuangan hidup kita. Kita harus melatih dirikita untuk mampu mengasihi, menyayangi, dan panjang sabar. Namun kenyataanya, hampir sebagian besar orang di dunia ini terserang “virus” ketidaksabaran. Kita tidak sabar terhadap suami atau isteri atau anak, tidak sabar terhadap pembantu kita di rumah, tidak sabar terhadap karyawan, bahkan kita tidak sabar menantikan jawaban doa dari Tuhan. Semua orang menginginkan segala hal bersifat instan: makan makanan yang cepat saji, ingin berhasil secara instan, ingin memperoleh kekayaan secara instan, ingin mendapatkan jodoh secara instan, semuanya ingin serba instan.
Firman Tuhan ini mengambar sifat Allah yang kita percayai sebagai Tuhan, yang disembah semua orang yang percaya kepada Dia mengatakan bahwa Tuhan itu penuh kasih sayang dan Allah yang baik, panjang sabar, Penuh Rahmat dan besar kasih setiaNya sehingga mencermin kesempurnaan disebut Allah yang patut disembah dan dipuji. Raja Daud dalam menuliskan tentang Allah ini tidaklah asal ditulis akan tetapi raja daud telah merasakan campur tangan Allah di dalam kehidupan sehingga dia berani melukiskan tentang Allah dalam Mazmur ini.
Sebai orang beriman, Firman Tuhan menasihatkan kita agar sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kita harus mengenakan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain" (Kol. 3:12-13a), sebab "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota" (Ams. 16:32). Mengapa setiap orang percaya harus memiliki kesabaran? Karena kita adalah anak-anak Tuhan yang sudah seharusnya mewarisi sifat-sifat Bapa, salah satunya adalah sabar. Tuhan itu panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Contoh: manusia di zaman Nuh hidup dalam kejahatan, tetapi dengan kesabaran-Nya Tuhan masih memberi kesempatan kepada mereka selama 120 tahun untuk bertobat (selama masa pembuatan bahtera), tapi mereka tetap saja hidup dalam pemberontakan dan akhirnya binasa oleh air bah, kecuali Nuh dan keluarganya. Dalam Nahum 1:3a dikatakan: "Tuhan itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." Juga bangsa Israel, yang senantiasa mengalami kebaikan Tuhan, masih saja suka bersungut-sungut dan memberontak kepadaNya. Namun Tuhan tetap sabar terhadap mereka. Sungguh, Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal kesabaran. Terhadap orang-orang yang mengejek, meludahi, menganiaya, bahkan menyalibkan Dia, Yesus tetap sabar dan berdoa: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk. 23:34a). Kesabaran Tuhan membuahkan pengampunan!
Saat ini kasih Tuhan dicurahkan ke dalam hati kita melalui kuasa Roh Kudus-Nya. Dan karena pertolongan Roh Kuduslah kita beroleh kekuatan untuk mengasihi dan memiliki kesabaran terhadap orang lain. Mengapa Allah mengasihi Manusia? Ini menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah sendiri. Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah. Tentu ini adalah sesuatu yang mulia, ada relasi yang erat di dalamnya yang tidak dapat dicerna pemikiran manusia secara mendalam. Tetapi, dapat dirasakan oleh manusia itu, ketika ia benar-benar merindukan Allah dalam seluruh kehidupannya dan menjadikan Allah yang utama dalam hidupnya. Sudah seberapa besar kita mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita?
Pada ayat 8-9 tersebut adalah sebuah ungkapan yang ucapkan oleh pemazmur, bahwa betapa ia menyadari dan mengalami kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupannya. Jelas bahwa dalam kehidupan si pemazmur tentu ada masa-masa gelap ataupun masa-masa sulit yang di alaminya. Tetapi bagaimana si pemazmur, melihat dan merasakan bahwa segala yang terjadi dalam kehidupannya semuanya memiliki tujuan yang telah ditetapkan Tuhan dalam kehidupannya, dan itu adalah untuk kebaikannya.
Bagaimana Allah mengasihi manusia? Allah mengasihi manusia melalui pertolongannya kepada semua orang yang membutuhkan. Tuhan ada kepada mereka yang membutuhkan. Pada ayat 14, dikatakan bahwa Tuhan adalah penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Kalimat ini jelas bahwa si pemazmur ingin menyatakan bahwa Allah adalah kasih terhadap mereka yang membutuhkan. Siapakah mereka yang membutuhkan itu? Mereka adalah kelompok minoritas yang termarginalkan. Dalam kehidupan, sering sekali kita lupa bahwa Allah juga ada untuk mereka yang sering luput dari tatapan orang banyak. Dalam ayat ini, dikatakan bahwa mereka yang membutuhkan adalah mereka yang jatuh (kemungkinan ini adalah mereka yang lemah, khususnya dalam bidang sosial ekonomi), kemudian mereka yang tertunduk (kaum minortas yang miskin, sehingga ia tak memiliki hak mereka sepenuhnya). Karena itu, marilah terus belajar dan berusaha untuk hidup saling mengasihi dan panjang sabar. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok beribadah kepada TUHAN