Rabu, 24 Mei 2023

Renungan hari ini: “DIALAH ALLAH KITA, KITALAH UMAT GEMBALAANNYA”

 Renungan hari ini:

 

“DIALAH ALLAH KITA, KITALAH UMAT GEMBALAANNYA”


 

Mazmur 95:7 (TB2) "Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, kalau saja kamu mendengar suara-Nya!"

 

Psalms 95:7 (NET) "For he is our God; we are the people of his pasture, the sheep he owns. Today, if only you would obey him!"

 

Nas hari ini merupakan sebuah pengakuan dan pernyataan pemazmur bahwa Dialah ALLAH kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya. Tentu pemazmur menuliskan ayat tersebut dengan beberapa alasan penting:

 

Pertama, Allah sebagai Pencipta kita. Ayat tersebut mengakui bahwa Allah adalah Allah kita, yang menciptakan kita dan semua yang ada di dunia ini. Pemazmur mengajak kita untuk mengenali bahwa kita adalah ciptaan-Nya dan bahwa kita memiliki hubungan khusus dengan-Nya sebagai Pencipta.

 

Kedua, kitalah umat gembalaan-Nya. Pemazmur juga menyebutkan bahwa kita adalah umat gembalaan-Nya. Dalam tradisi Yahudi, gambaran gembala dan domba merujuk pada hubungan intim antara Allah dan umat-Nya. Allah adalah gembala yang menjaga, melindungi, dan membimbing umat-Nya seperti seorang gembala yang mengurus kawanan dombanya. Pemazmur ingin mengingatkan kita bahwa kita adalah milik-Nya dan bahwa Dia akan menjaga dan membimbing kita dengan penuh kasih.

 

Ketiga, kita berdada dalam tuntunan tangan-Nya. Pemazmur menyatakan bahwa kita adalah kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Ini menggambarkan betapa pentingnya mengikuti petunjuk Allah dalam hidup kita. Pemazmur ingin menyampaikan pesan bahwa Allah telah memberikan panduan dan instruksi yang baik untuk kita dalam Firman-Nya, dan kita harus mendengarkan dan mengikutinya dengan setia.

 

Keempat, pentingnya mendengar suara-Nya. Pemazmur mengakhiri ayat tersebut dengan pernyataan yang kuat, "Pada hari ini, kalau saja kamu mendengar suara-Nya!" Ini menekankan pentingnya mendengarkan suara Allah dan menaati-Nya sekarang, tanpa menunda-nunda atau mengabaikannya. Pemazmur mengingatkan kita bahwa Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, melalui Roh Kudus, dan melalui pengalaman hidup kita. Oleh karena itu, kita harus peka terhadap suara-Nya, taat pada-Nya, dan merespons panggilan-Nya dengan segera.

 

Pemazmur menuliskan kalimat tersebut untuk menekankan beberapa makna yang relevan bagi kita, yakni:

 

Pertama, kita mengakui Allah sebagai Tuhan. Pemazmur ingin menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan kita. Ini adalah pengakuan bahwa Allah adalah Pencipta kita dan memiliki otoritas yang mutlak atas hidup kita. Dalam menyatakan "Sebab Dialah Allah kita," pemazmur mengajak kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah sebagai otoritas tertinggi dalam hidup kita.

 

Kedua, menggambarkan hubungan khusus. Pemazmur menyebutkan bahwa kita adalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Dalam konteks ini, gambaran gembala dan domba mencerminkan hubungan yang intim, perhatian, dan perlindungan yang Allah berikan kepada umat-Nya. Pemazmur ingin menekankan bahwa kita adalah milik-Nya dan Dia memperhatikan kita dengan kasih dan kepedulian-Nya.

 

Ketiga, pentingnya mengikuti petunjuk-Nya. Dengan menyatakan bahwa kita adalah kawanan domba tuntunan tangan-Nya, pemazmur mengingatkan kita akan pentingnya mengikuti petunjuk Allah. Allah adalah gembala yang memberikan petunjuk dan bimbingan dalam hidup kita melalui Firman-Nya, Roh Kudus, dan pengalaman-Nya. Pemazmur ingin menekankan bahwa kita harus mengikuti-Nya dengan taat dan percaya pada petunjuk-Nya yang baik.

 

Keempat, urgensi mendengar suara-Nya. Pemazmur mengakhiri dengan ungkapan "Pada hari ini, kalau saja kamu mendengar suara-Nya!" Ini menyoroti pentingnya merespons panggilan Allah dengan segera dan setia. Pemazmur ingin mengingatkan kita bahwa mendengarkan suara Allah dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya tidak boleh ditunda-tunda. Hari ini adalah kesempatan untuk merespons panggilan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Karena itu, nas ini mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan Allah, memprioritaskan-Nya dalam hidup kita, mengikuti petunjuk-Nya dengan setia, dan merespons panggilan-Nya dengan segera. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...