Sabtu, 05 Maret 2022

KOTBAH MINGGU INVOKAVIT Minggu, 06 Maret 2022 “ORANG YANG BERSERU KEPADA TUHAN AKAN DISELAMATKAN” (Roma 10:8-13)

 KOTBAH MINGGU INVOKAVIT

Minggu, 06 Maret 2022

 

ORANG YANG BERSERU KEPADA TUHAN AKAN DISELAMATKAN

Kotbah: Roma 10:8-13 Bacaan: Ulangan 26:6-10a




 

Kita telah memasuki Minggu Invokavit yang artinya “Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab” (Jouonna ma ahu,jadi alusanhu ma ibana). (Mzm. 91:15a). Tema yang akan kita renungkan adalah “Orang yang Berseru kepada TUHAN akan Diselamatkan”. Berseru kepada Tuhan adalah hal yang kita lakukan apabila kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat dan jalan buntu. Ketika doa-doa kita serasa tidak kunjung dijawab dan ketika daya upaya kita sudah tidak memungkinkan, hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu berteriak dan berseru-seru memanggil nama Tuhan dengan segenap kekuatan kita. 

Kata “berseru” bukan hanya sekadar kita mengeluarkan kata memanggil Yesus, sebab bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku akan masuk dalam Kerajaan Surga (Mat. 7:21-23) tetapi mereka yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan melakukan semua perintah-perintah-Nya, itulah yang diselamatkan. 

Berseru artinya menyerahkan hidup kita kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dan melakukan semua perintah-perintah-Nya. Jika kita berseru kepada TUHAN itu berarti:

Ø  Kita memiliki hubungan yang inisiatif dari manusia dengan Tuhan Yesus Kristus.

Ø  Menggambarkan kedekatan hubungan antar pribadi.

Ø  Memanggil dengan suara yang terdengar dan cenderung keras!!!

 

Dalam Perjanjian Lama, kita menemukan kata “memanggil” dalam bahasa Ibrani ditulis QARA artinya, menyatakan atau berteriak dengan keras kepada… Dengan lebih luas kata Qara dapat dijabarkan:

§  Menyatakan manusia memanggil nama Tuhan adalah sebagai hal yang

§  sangat penting dan berhubungan langsung dengan keselamatan.

§  Mulainya keinginan manusia terhadap hadirat Allah

§  Mereka bersikap memohon kepada Allah agar Dia menyelamatkan mereka dari situasi yang kritis yang disebabkan oleh Bandingkan Kej 4:16, Kain meninggalkan Allah dan kehilangan semuanya.

 

Perikope Minggu ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi kita.

 

Pertama, kita belajar siapa saja  yang  dapat  berseru  dalam  nama  TUHAN (ay. 14a). Orang yang dapat berseru kepada Tuhan adalah orang yang percaya (ay. 14a). Inilah pembeda orang harus percaya. Seseorang tidak dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Yesus.

 

Roma  10:10 “Karena dengan hati orang  percaya dan dibenarkan,  dan dengan mulut  orang  mengaku dan diselamatkan”. Kata dengan hati merupakan pernyataan kepada Tuhan yang melihat hati dan menilai apakah kita sungguh-sungguh percaya kepadanya. Sedangkan kata dengan mulut menunjukkan perlunya sebuah pengakuan akan kepercayaan itu yang dapat didengar dan dilihat serta dinikmati oleh orang lain.

 

Dalam Roma 10:13 jelas dikatakan sebab “Siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” Dari Firman yang kita sudah baca menggambarkan keadaan semua orang yang sedang alami kesusahan yang dahsyat (Kis. 2:20). Ketika keadaan seperti ini terjadi maka tentu semua orang akan berseru mencari pertolongan kepada Tuhan.

 

Kedua, kita belajar betapa pentingnya berseru kepada TUHAN. Mengapa pentingnya berseru kepada Tuhan? Sebab:

 

a. Terkandung rahasia keselamatan. Keselamatan hanya dapat diperoleh dalam Yesus. Lewat mendengar Firman Tuhan, dari firman itulah iman percaya bertumbuh sehingga kita yakin bahwa Tuhan Yesus berkuasa untuk menolong. Oleh sebab itu, kita berseru dan diselamatkan.

b.  Dalam berseru rahasia kenikmatan atas kekayaan Tuhan Yesus. Sebagai anak Allah, kita dapat menikmati kekayaan kuasa Allah didalam Tuhan Yesus Kristus. Kekayaan kuasa Allah buka hanya saat kita masuk ke dalam kerajaan sorga, tetapi saat kuasa Allah bekerja atas kita dan saat kita menikmati hadiratnya dalam penyembahan. Inilah kebanggan anak-anak Tuhan, ketika kita berseru pasti Tuhan mendengar serta menjawab seruan doa kita.

 

RENUNGAN

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Invokavit ini?

 

Pertama, berseru adalah  perintah  TUHAN.

§  Mazmur 50:15 Berserulah kepadaku pada waktu kesesakan, Aku akanmeluputkan engkau,  dan engkau akan memuliakan Aku 

§  Yeremia 29:12 “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoakepadaku maka Aku akan mendengarkan kamu.”

Alkitab menceritakan bagaimana para Nabi–Nabi Israel berseru kepada Allah. Contoh: Yunus mendapat perintah dari nahkoda kapal yang adalah orang  kafir untuk berseru kepada Tuhan (Yun. 1:6). Artinya orang kafir pun tahu Nabi–Nabi Israel  punya kebiasaan untuk berseru kepada Tuhan. Dengan demikian sudah sepatutnya kita memiliki kebiasaan yang sejalan dengan status kita sebagai anak Allah yaitu senantiasa berseru kepada Allah.

 

Kedua, berseru merupakan keinginan ALLAH. Keinginan yang dimaksud adalah untuk kebaikan umat-Nya. Kita yang sudah menerima keselamatan karena itu, kita berseru dan menaikan Mazmur pujian bagi Dia (Yes.  12:1–6). Berseru kepada Tuhan Jalan SUKACITA untuk minum sumber air keselamatan Allah. Berseru kepada Tuhan adalah Jalan untuk menikmati kesenangan dari Allah, Ayub 27:10. Jawabannya kita temukan ketika kita berseru kepada Tuhan dan “Menikmati Tuhan” setiap hari. Karena itu, semua orang harus berseru kepada nama Tuhan Yesus, sebab berseru adalah perintah Tuhan dan juga keinginan Tuhan sebab ketika kita berseru kita dapat alami keselamatan dan menikmati aliran–aliran air hidup yaitu Roh  Kudus  sebagai jalan “sukacita”  dan menikmati Tuhan. (rsnh)

 

Selamat Beribadah untuk TUHAN!

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...