Selasa, 26 Januari 2021

Renungan hari ini: “ORANG YANG BERBANTAH DENGAN TUHAN AKAN DIHANCURKAN” (1 Samuel 2:10)

 Renungan hari ini:

 

“ORANG YANG BERBANTAH DENGAN TUHAN AKAN DIHANCURKAN”




 

1 Samuel 2:10 (TB) "Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya" 

 

1 Samuel 2:10 (NET) "The Lord shatters his adversaries; he thunders against them from the heavens. The Lord executes judgment to the ends of the earth. He will strengthen his king and exalt the power of his anointed one”

 

TUHAN adalah Sang Pencipta manusia dan segala yang ada di bumi ini. Ia penuh kuasa. Jika ada orang yang berbantah dengan TUHAN maka ia akan menerima kehancuran bahkan atas mereka lagit pun akan mengguntur. Itu sebabnya penulis Samuel mengingatkan kita kembali agar kita menghindari sikap berbantah dengan TUHAN. Sebab berbantah dengan TUHAN akan menggiring hidup kita pada kehancuran. 

 

Berbantah akan melemahkan jiwa dan menurunkan semangat. Allah melihat akibat negatif dari yang selalu berbantah dan murka. Itu sebabnya dalam Yesaya 57:16 Allah menyatakan bahwa ALLAH berhenti berbantah dan murka kepada umat-Nya Israel. Di sini, Nabi Yesaya menubuatkan bahwa Allah tidak hendak berbantah untuk selama-lamanya. Dan tidak untuk seterusnya Tuhan akan murka. Mengapa? Supaya semangat mereka jangan lemah dan jangan lesu di hadapan-Nya. Supaya mereka tidak patah semangat.Agar mereka tidak patah arang dan tidak putus asa. Dan supaya mereka tetap bersemangat, tidak letih dan tidak lesu. Karena Dia yang membuat nafas kehidupan kita, akan menyertai, menolong dan memberkati mereka pada waktu-Nya.

 

Timbul pertanyaan kita sekarang, apakah pelajaran yang penting bagi kita dari nas hari ini?

 

Pertama, berbantah dan murka merupakan sikap yang kurang baik di mata TUHAN. Berbantah itu tidak akan menyelesaikan masalah, malahan akan menambah masalah-masalah baru. Energi kita habis untuk hal-hal yang negatif padahal masih banyak hal-hal yang positif yang harus kita kerjakan dan selesaikan. Berbantah akhirnya adalah kepahitan dan kekecewaan. Orang yang merasa menang akan menyakiti orang yang kalah, sebaliknya orang yang kalah akan berusaha menjatuhkan orang yang menang. Itulah lingkaran setan yang tidak akan putus-putus dari orang yang suka berbantah-bantah.

 

Kedua, berbantah-bantahan akan mencari kesalahan orang lain dan mencari kebenaran diri sendiri.Sepanjang hari pikirannya melihat selumbar di mata orang, padahal sebalok yang ada di matanya tidak dilihatnya. Kesalahan orang lain menjadi fokus utama hidupnya dan melupakan segala kebaikan orang. Hidup berbantah menghabiskan energi positif dalam dirikita. Tidak ada faedahnya hanya akan membuat dirikita lesu dan bernafas sesak.

 

Ketiga, Allah berhenti berbantah dan murka kepada kita. Mengapa? Agar TUHAN memberi kekuatan ekstra sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN; tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir, tetap percaya dan berharap TUHAN; tidak mundur sedikit pun. Kalau ada masalah yang menyusahkan, mari dengarkan firman, hargai kurban Kristus--lepas dari dosa--, kemudian menyembah TUHAN. 

 

Artinya, sebagai umat percaya marilah kita meneladani sikap ALLAH ini, kita menghentikan karakter dan sikap berbantah-bantah, sikap yang merasa diri paling benar dan hebat di dunia ini. Kita merasa paling super daripada orang lain. Hidup berbantah seperti ini pertama merugikan dirikita sendiri dan orang lain. Karena itu, berhentilah berbantah-bantah agar kita memeroleh kekuatan baru untuk melakukan kehendak TUHAN.

 

Firman TUHAN hari ini mengajak kita agar jangan membuang waktu dengan berbantah-bantah tentang hal-hal yang tidak penting dan pertanyaan-pertanyaan yang tak punya jawaban! Jauhilah perdebatan-perdebatan yang tidak berguna, cerita-cerita asal-usul, pertengkaran dan perkelahian mengenai hukum agama. Semuanya itu tidak ada gunanya dan tidak ada untungnya (Tit. 3:9). Berpikirlah sebelum kita memulaikan perdebatan. Orang baik mempertimbangkan kata-katanya; orang jahat mengucapkan hal-hal yang keji (Ams. 15:28, BIS). Gunakanlah sebuah jawaban yang lembut untuk menghindari pertengkaran atau perbantahan. Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah (Ams. 15:1). Karena itu, hindarilah sikap dan karakter perbantahan dengan TUHAN dan sesama manusia agar kita beroleh hidup bahagia dan damai sejahtera. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...