Kamis, 02 Mei 2019

Renungan hari ini: MINTA, CARI, DAN KETOK


Renungan hari ini:

MINTA, CARI, DAN KETOK



Matius 7:7 (TB) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu"

Matthew 7:7 (NET)  “Ask and it will be given to you; seek and you will find; knock and the door will be opened for you”

Ada tiga kata kunci dalam nas hari ini, yakni: minta, cari dan ketok. Ketiga kata ini merupakan kata  yang berbentuk imperative dalam bahasa aslinya Yunani. Ketiga dari kata bentuk imperative ini ada di dalam satu kesatuan, yang artinya perintah dari Tuhan Yesus itu tidak hanya "meminta" saja, lantas si peminta passive saja menunggu kiriman datang. Atau "mencari" saja tanpa memberitahukan apa kebutuhan kita kepada Bapa. Atau "mengetuk" saja dalam artian, menagih-nagih permintaan tanpa melakukan sesuatu aksi, yaitu "mencari." Ketiga aksi ini harus dilakukan oleh para pendoa.

Perhatikan bahwa dalam teks ini ada suatu hubungan aksi-reaksi, yakni:
1. Mintalah, maka akan diberikan.
2. Carilah, maka kalian akan menemukan.
3. Ketuklah, maka akan dibukakan.

Selanjutnya dalam ayat 8, Tuhan Yesus kembali mengulangi dengan pengajarannya dengan gaya kalimat yang berbeda. Kalau di ayat 7 merupakan "perintah", maka di ayat 8 ini Tuhan Yesus "mendorong" kita untuk bertekun di dalam doa. Ini menunjukkan tindakan yang dilakukan terus-menerus, yaitu: meminta-dan-meminta atau memohon dan terus memohon, dalam artian berdoa yang tidak terputus-putus, senantiasa di dalam doa. Demikian juga kepada 2 tindakan yang lainnya, yang juga wajib terus dilakukan. 

Kalau dalam ayat 7 ketiga kata kerja ditulis dalam bentuk imperative, di dalam ayat 8 ini ketiga kata kerja ditulis dalam bentuk present active participle: terus-menerus meminta, terus menerus mencari, terus menerus mengetuk. Hal ini berarti bahwa kita harus terus meminta, mencari, dan mengetok. Apa makna dan arti dari terus-menerus itu?

Pertama, terus meminta, mengandung arti selalu dalam kesadaran akan kebutuhan dan kepercayaan bahwa Allah mendengarkan doa kita. 

Kedua, terus mencari, menunjukkan tindakan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah. 

Ketiga, terus mengetok, menunjukkan adanya ketekunan yang terus menerus dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera.
Kembali Tuhan Yesus juga mengulang akibat dari aksi "yang terus menerus" itu. Dalam sastra Ibrani, gaya pengajaran ini disebut dengan “Tautologia”. Pengulangan ini untuk menandakan suatu kepastian, yakni:

Pertama, terus meminta, memberikan reaksi dari Allah berkenan, bahwa si pendoa menerima.

Kedua, terus mencari, memberikan reaksi dari Allah berkenan, si pendoa menemukan.

Ketiga, terus mengetok, memberikan reaksi dari Allah berkenan, bahwa pintu akan dibukakan bagi si pendoa.

Karena itu, janganlah berhenti dalam melakukan ketiga hal ini meminta, mencari, dan mengetok, sebab Tuhan akan berkenan memberikan kita kesempatan untuk menerima, menemukan, dan terbuka jalan bagi kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...