Minggu, 25 September 2022

Renungan hari ini: “KEBANGKITAN TUHAN YESUS DAN ORANG PERCAYA” (2 Korintus 4:14)

 Renungan hari ini:

 

“KEBANGKITAN TUHAN YESUS DAN ORANG PERCAYA”


 

2 Korintus 4:14 (TB) "Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya"

 

2 Corinthians 4:14 (NET) "We do so because we know that the one who raised up Jesus will also raise us up with Jesus and will bring us with you into his presence"

 

Kebangkitan Yesus dari kematian membawa dampak bagi orang percaya. Kebangkitan-Nya memberi kesempatan bagi orang percaya akan dibangkitkan juga dari kematian. Paulus juga menegaskan hal itu dalam nas hari ini. Ada beberapa hal yang kita pelajari dari nas hari ini, yakni:

 

Pertama, kebangkitan Kristus dari kematian membuktikan bahwa apa yang dikatakan-Nya sungguh benar. Yaitu bahwa Ia “harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga” (Luk. 24:7). Kebangkitan-Nya adalah mukjizat-Nya yang terbesar, dan bukti terkuat dari kebenaran ajaran-Nya (lih. 1Kor. 15:14-34). Semua ajaran-Nya, bahkan yang tidak terjangkau oleh akal budi manusia, memperoleh pembenarannya, karena Kristus dengan kebangkitan-Nya memberikan bukti nyata dari kuasa ilahi-Nya. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh. 11:25). “Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Jika sabda-Nya tentang kebangkitan digenapiNya, maka sabda-Nya yang lain pun akan digenapiNya.

 

Kedua, selain merupakan penggenapan perkataan-Nya sendiri, kebangkitan Kristus merupakan penggenapan nubuat para nabi Perjanjian Lama (Bnd. Luk. 24:26-27, 44-48). 

 

Ketiga, kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Ia sungguh Allah. Kepada orang banyak, Yesus berkata, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia” (Yoh. 8:28). Kebangkitan Kristus itu menyatakan bahwa Ia adalah Sang “Akulah Aku” Putra Allah, yaitu Allah sendiri. Karena itu, Rasul Paulus dapat menjelaskan kepada orang Yahudi: “Janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang tertulis dalam Mazmur: “Anak-Ku-lah Engkau. Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini” (Kis 13:32-33, Bdk. Mzm 2:7). Di sepanjang sejarah, tokoh-tokoh religius lainnya meninggal, dan dikubur. Jenazah mereka tertinggal di kubur. Namun kubur Yesus kosong, tubuh-Nya tidak ada di sana, sebab Ia telah bangkit. Ia lalu menampakkan diri berkali-kali kepada para murid-Nya dan orang banyak, untuk membuktikan bahwa Ia telah bangkit dan tetap hidup.

 

Keempat, kebangkitan Yesus membuka jalan kepada kehidupan yang baru.  Di hidup baru ini kita dibenarkan, ditempatkan kembali dalam rahmat Allah (bnd. Rm. 4:25; 6:4). Ini diperoleh karena (1) kemenangan Kristus atas kematian dan dosa; dan (2) keikut-sertaan kita dalam rahmat Allah (bnd. Ef. 2:4-5; 1 Ptr. 1:3), sehingga kita dapat menjadi anak-anak-Nya, yaitu saudara-saudari Kristus sendiri (lih. Mat. 28:10; Yoh. 20:17). Jadi, kita adalah saudara-saudari Kristus bukan atas dasar kodrat manusiawi kita, melainkan karena rahmat Allah. Dengan kita diangkat menjadi anak-anak-Nya, kita digabungkan dalam kehidupan Kristus sendiri, yang telah bangkit. 

 

Kelima, kebangkitan Kristus adalah penyebab dan  dasar bagi kebangkitan kita kelak. Semua orang yang meninggal akan dibangkitkan, namun hanya mereka yang setia beriman kepada Kristus akan mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya. “Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung…  demikianlah semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus” (1 Kor. 15:20-22). Sementara menantikan penggenapan ayat ini, Kristus yang telah bangkit hidup di dalam hati umat beriman…, “supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” (2 Kor. 5:15). “Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus” (2 Kor. 4:14).

 

Kebangkitan Kristus mengalahkan kuasa maut (lih. 1 Ko.r 15:54). Karenanya, kematian tubuh bukanlah akhir dari segalanya. Jiwa kita akan tetap hidup. Jika kita setia mengimani Kristus dan hidup sesuai dengan iman kita, tubuh kita pun akan dibangkitkan di akhir zaman (lih. Flp. 3:21) dan memasuki kemuliaan Surga. Karena itu, percayalah atas kebangkitan Yesus, sebab kebangkitan Yesus adalah juga kebangkitan kita kelak setelah kita mengalami kematian tubuh. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...