Renungan hari ini:
PENGAJARAN MENITIK LAKSANA HUJAN
Ulangan 32:2 (TB) "Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan"
Deuteronomy 32:2 (NET) "My teaching will drop like the rain, my sayings will drip like the dew, as rain drops upon the grass, and showers upon new growth”
Pengajaran itu tumbuh tidak bisa kita lihat. Bagaikan tanaman tumbuh tanpa bisa kita lihat. Pengajaran itu ketika kita tabur akan mulai berproses di dalam hati sanubari kita. Pertumbuhan iman kita pun tidak kita tahu bagaimana prosesnya itu terjadi. Pertumbuhan iman kita bisa saja dimulai dari pendengaran kita akan ajaran dari para pendeta atau pembicara di gereja. Atau melalui pembacaan Kitab Suci yang kita lakukan setiap hari.
Namun terkadang pertumbuhan iman kita pun tidak bisa terjadi dari ajaran dan kotbah para pendeta. Jika kita hanya berpegang pada pengajaran para pendeta dalam pertumbuhan iman kita maka bisa saja kita mengalami “kegersangan” apalagi ditambah pula jika ajaran tersebut “kurang” menitik laksana hujan dan “kurang” menetes laksana embun seperti yang Firman hari ini katakan.
Iblis mempunyai banyak cara untuk membuat pengajaran TUHAN tidak masuk ke dalam hati kita. Semestinya yang kita dengar atau kita sampaikan tidak berhenti hanya sampai di telinga atau di lidah kita, tapi ujungnya adalah dengan sungguh-sungguh menghidupinya. Jika tidak, bisa dipastikan kita seperti tumbuhan kering yang tidak sedap dipandang dan tidak membawa kesejukan bagi sekeliling.
Tentu dalam pertumbuhan iman kita saat ini, kita harus hati-hati dengan rupa-rupa pengajaran. Ingat Firman Tuhan agar selalu menguji apa yang kita dengar dan lihat, supaya jangan sampai justru ajaran-ajaran tersebut menyusup dan menyesatkan. Kelihatannya rohani tapi sebenarnya bertolak belakang dengan hukum Tuhan sendiri, yaitu Kasih. Jadi betapa perlunya kita bertumbuh di dalam pengenalan dan penguasaan firman Tuhan supaya kita tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa pengajaran. Pertumbuhan iman itu harus bagaikan hujan dan embun yang menyuburkan kegersangan iman sehingga terjadi pertumbuhan yang baik menjadi pohon kehidupan yang memberikan semangat dan pemulihan bagi kita. Karena itu, teruslah bertumbuh di dalam iman melalui tetesan air hujan melalui siraman rohani setiap hari. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja