Kamis, 18 November 2021

Renungan hari ini: “TUHAN MENGABULKAN DOAKITA” (1 Yohanes 5:14)

 Renungan hari ini: 

 

“TUHAN MENGABULKAN DOAKITA”




 

1 Yohanes 5:14 (TB) "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya"

 

1 John 5:14 (NET) "And this is the confidence that we have before him: that whenever we ask anything according to his will, he hears us"

 

TUHAN akan mengabulkan doakita jika kita meminta menurut kehendak-Nya. Artinya, pengabulan doa sangat sederhanan sekali, yakni hanya dengan menuruti segala kehendak TUHAN. Memang harus kita akui bahwa masih ada pengaruh pemikiran Yudaisme bagi kehidupan orang percaya. Dalam Yudaisme kuno, ada sebuah pemahaman bahwa TUHAN hanya menjawab doa orang-orang hebat, semisal: Musa, Abraham, Elia dan bukan doa orang-orang biasa. Tetapi Yesus mengajarkan kepada kita bahwa Allah mendengar doa setiap anak Tuhan. Dialah yang mengatakan kepada kita untuk selalu berdoa dan dengan tidak jemu.

 

Doa adalah percakapan antara seorang anak Allah dengan Bapa surgawinya yang penuh kasih. Ini adalah kehormatan tertinggi seorang Kristen. Namun, di dalam gereja saat ini terdapat kebingungan tentang hal doa. Orang sering mengatakan, "Saya berdoa tapi tidak ada yang terjadi. Apakah sebenarnya doa ini?" 

 

Persoalankita adalah mengapa TUHAN tidak mengabulkan doa-doakita? Ada beberapa alasan mengapa TUHAN tidak mengabulkan doa-doakita, yanki:

 

Pertama, karena kita tidak mengenal TUHAN dengan baik dan benar. Tuhan tidak mendengar doa-doa orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Dalam Ibrani 11:6 kita membaca bahwa orang yang datang kepada Allah "harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." "Dia" menunjuk kepada Allah, yang kudus dan paling bijaksana, bukan dewa buatan manusia. Tuhan dalam Alkitab mendengar doa orang-orang yang percaya kepada-Nya dan berjalan dalam ketaatan kepada-Nya. Pemazmur menulis, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar" (Mzm. 66:18). 

 

Kedua, karena kita murtad. Tuhan tidak hanya tidak mendengar doa-doa orang-orang yang tidak mengenal-Nya, tetapi Dia juga tidak mendengar doa orang Kristen yang murtad, yang hatinya menghukum mereka (1 Yoh. 3). Tuhan berkata kepada umat-Nya yang berdosa, "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu" (Yes. 59:2).

 

Ketiga, karena kita tidak mendekati TUHAN sebagai anak-anak Allah. Agar do akita dikabulkan TUHAN, kita harus menganggab dirikita sebagai anak-anak Allah dalam mendekati Allah. Ketika kita datang kepada Allah dalam doa, kita harus memiliki keyakinan bahwa Dia menerima kita serta doa-doa kita. Dalam 1 Yohanes 5:13 kita membaca, "Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal." Jika kita memiliki hidup yang kekal, kita telah menjadi anak-anak Allah. Itu adalah hal penting yang perlu kita ketahui karena jika kita tidak memiliki pemahaman itu, kita tidak bisa datang kepada Tuhan dalam keyakinan. Karena Allah adalah Bapa surgawi kita, kita bebas untuk datang kepada-Nya seperti anak duniawi datang kepada ayah duniawinya. Kita dapat melakukannya dengan keyakinan karena, sebagai anak-anak Allah, kita mengasihi Dia dan Dia mengasihi kita. Allah sangat senang menyambut kita di hadapan-Nya. Dengan kata lain, sebagai anak-anak Allah, telinga-Nya tersedia kapan saja. Hal yang luar biasa! Telinga Tuhan terbuka untuk doa-doa kita.

 

Keempat, karena doakita tidak menurut kehendak TUHAN. Agar doa menjadi efektif, itu harus sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain, Tuhan tidak akan mendengar doa yang berada di luar atau bertentangan dengan kehendak-Nya yang dinyatakan. Misalnya, ketika nabi Natan datang kepada Daud dan berkata, "Anakmu akan mati "(2 Sam. 12:14), Daud berdoa dengan berpuasa selama tujuh hari. Namun tidak ada yang terjadi dan anak itu meninggal. Tuhan tidak mendengar doa Daud karena itu berada di luar dan bertentangan dengan kehendak Tuhan, yang sudah dinyatakan melalui Nabi Natan.

 

Berapa banyak orang berpikir bahwa berdoa adalah membujuk Tuhan untuk melakukan kehendak kita atau berusaha membuat Tuhan berubah pikiran! Tapi itu bukanlah doa. Doa berarti meminta Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya yang kita terima. Dengan kata lain, ketika kita membuat kehendak Allah menjadi kehendak kita, keinginan kita akan terjadi karena itu adalah kehendak-Nya, dan kehendak-Nya selalu terjadi. Jika kita dapat memahami kebenaran ini, kita dapat menghindari banyak kebingungan dan mulai berdoa dengan benar.

 

Doa adalah berkata kepada Bapa surgawi kita, "Jadilah kehendak-Mu." Doa adalah berkata kepada Allah, "Bukan kehendak saya tapi kehendak-Mu yang terjadi." Doa yang benar memuliakan Allah. Karena itu, berdoalah seturut dengan kehendak TUHAN bukan sesuai dengan kehendak kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...