Kamis, 03 Mei 2018

Renungan hari ini: NYANYIAN BARU

Renungan hari ini: 

NYANYIAN BARU


Wahyu 5:9 (TB) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa" 

Revelation 5:9 (NRSV) They sing a new song: "You are worthy to take the scroll and to open its seals, for you were slaughtered and by your blood you ransomed for God saints from every tribe and language and people and nation” 

Apa maksud "Nyanyian Baru" ini? Apakah bermakna suatu nyanyian yang baru selesai diciptakan? Bukan ini yang dimaksud oleh Alkitab. Nyanyian Baru adalah Nyanyian yang dinyanyikan dengan hati yang baru dan sikap yang baru (karena pertobatan), yang dinyanyikan oleh "manusia-manusia yang baru" yang hari demi hari nya diperbaharui secara terus menerus oleh Roh Kudus (Ef. 4:17-32). 

Nyanyian baru adalah ekspresi dari orang-orang yang mempunyai pengalaman baru dengan Allah atas berkat dan perlindungan yang diterima sehari-hari. Setiap pagi dalam menyongsong hari baru orang yang di dalam perlindungan Tuhan merasakan berkat yang baru, maka pujian yang kita naikkan ini dapat dikatakan sebagai "nyanyian baru" walaupun mungkin lagu yang dinyanyikan itu telah diciptakan berabad-abad yang lalu. Bagi umat yang sudah mengalami perbuatan-perbuatanNya yang ajaib, maka mereka akan dapat menyanyikan nyanyian nyanyian baru yang timbul dari hati yang baru, sikap yang baru, keadaan yang baru. Allah menyukai pembaharuan dalam keadaan diri manusia, Dia membuat hal-hal yang baru, yaitu pemulihan-pemulihan yang membawa kepada perkara-perkara yang indah, pengalaman-pengalaman baru dengan Allah. 

Nyanyian baru ini adalah puji-pujian dan penyembahan (praise and worship)kepada Yesus Kristus, sang Anak Domba. Lagu itu mengakui bahwa Ia juga “layak” menerima penyembahan manusia. Lagu puji-pujian kepada sang Anak Domba mengikuti lagu puji-pujian kepada Sang Pencipta dan menekankan Ketuhanan Kristus. Lagu penebusan hanya dinyanyikan oleh mereka yang diselamatkan. Wahyu 5:9-10, “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru…” Dalam ayat ini Yohanes mendengar keempat makhluk hidup dan kedua puluh empat tua-tua itu memadukan suara mereka dalam suatu “paduan suara surgawi”; mengidungkan lagu baru. Mengapa lagu ini disebut “baru”? Karena lagu ini merupakan “nynyian baru” bagi mereka. Mereka belum pernah menyanyikan lagu seperti itu. Penebusan merupakan kasih karunia Allah kepada manusia yang berbuat dosa. Lagu lama para malaikat adalah lagu penciptaan, sedangkan lagu baru adalah lagu penebusan.

Disebut “nyanyian baru” karena yang sudah dicapai oleh Kristus sama sekali berbeda dan jauh lebih unggul daripada semua lagu di Perjanjian Lama dan belum pernah ada sebelumnya. Kata-kata “lagu penebusan”, dimulai dengan “Engkau layak”. Kata-kata ini sama dengan kata-kata puji-pujian yang disampaikan kepada Allah Bapa dalam Wahyu 4:11.

Kitab Wahyu 5–berakhir dengan malaikat-malaikat yang sangat besar jumlahnya, yang bergabung dengan para tua-tua dan empat makhluk dalam puji-pujian kepada Anak Domba. Bala tentara surga ini terdiri atas malaikat yang tak terhitung banyaknya. Para malaikat menggubah dan menyanyikan suatu pujian yang dipersembahkan, bukan kepada Allah, tetapi kepada Anak Domba. Semua makhluk di surga, di bawah bumi, di laut dan semua yang ada di dalamnya, memuja Allah (Dia yang duduk di atas takhta) dan Anak Domba serta menyampaikan “puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa.”

Marilah kita sejenak menutup mata–tidak untuk membayangkan Kitab bermeterai itu, tetapi untuk membayangkan nyanyian baru seperti yang didengar oleh Yohanes. Suatu alunan nyanyian surgawi yang sedemikian indah, menakjubkan, penuh sukacita, damai dan bahagia seperti yang belum pernah didengar oleh manusia. Kemenangan Anak Domba tidak diterima dengan cuma-cuma tetapi dengan perjuangan yang berat dan penuh pengorbanan untuk satu tujuan yakni KESELAMATAN UMAT MANUSIA yang percaya kepada-Nya, melalui karya Salib. Karena itu, teruslah menyanyikan nyanyian baru bagi TUHAN dari pertobatan hati yang baru. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...