Senin, 01 Juli 2019

Renungan hari ini: MENJADI UMAT ALLAH

Renungan hari ini: 

MENJADI UMAT ALLAH



1 Petrus 2:10 (TB) “Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan" 

1 Peter 2:10 (NET) "You once were not a people, but now you are God’s people. You were shown no mercy, but now you have received mercy" 

Hidup ini harus punya dinamika menuju sebuah perubahan. Jika dulu kita bukan umat Allah, maka oleh kasih karunia TUHAN kita menjadi umat Allah. Menjadi umat Allah merupakan hak khusus dari TUHAN karena Dialah yang membuat hidup kita berubah. Kata-kata Petrus dalam ayat 10 ini mempunyai latar belakang di Hosea 1:6,9,10 dan Hosea 2:1,23. Nubuat Hosea ini digenapi dalam jaman Perjanjian Baru dalam diri Gereja. Seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: ‘Yang bukan umatKu akan Kusebut: umatKu dan yang bukan kekasih: kekasih (Rm. 9:24-26).

Jika hidup kita sudah berubah di dalam Yesus, maka kita pun akan memperoleh sesuatu yang baik. Orang yang adalah umat Allah (karena percaya kepada Kristus), mendapatkan belas kasihan Allah (Mzm. 103:8-14; Yes. 54:7-8).

Kita bisa embandingkan hidup kita masa lalu dan hidup kita masa sekarang. Dalam hal-hal tertentu kita harus melupakan masa lalu, khususnya kebanggaan yang sia-sia dan salah, seperti apa yang Paulus lakukan dalam Filipi 3:14. Tetapi dalam ayat 10 ini ada cara yang benar dalam membandingkan masa lalu dan sekarang. “Kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” Bandingkan Efesus 2:1-5, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan”.  Ini merupakan cara membandingkan yang benar, karena kita meninjau keberkatan masa sekarang, dibandingkan dengan celakanya kita di masa lalu.

Tujuannya adalah: Menyebabkan kita bersyukur. Memberikan kita kerendahan hati, karena mengingat asal usul kita yang buruk. Meningkatkan kewaspadaan, supaya tidak kembali pada masa lalu yang buruk itu. 

Orang merasa berharga kalau menjadi anggota keluarga kerajaan dengan gelar bangsawan atau dalam hidup sehari hari bangga karena menjadi anggota perkumpulan orang orang kaya, orang orang ternama, orang orang cerdik pandai. 

Sebagai orang Kristen seharusnya kita bangga menjadi warga umat Allah. Apa yang dapat dibanggakan? Allah kita raja, sangat sangat kaya pemilik langit bumi dengan segala isinya, sangat mulia melebihi raja raja dunia dan kuasaNya kekal sampai selama-lamanya. Kebanggaan ini harus diikuti dengan hidup terhormat sebagai warga umat Allah yang mempermuliakan Allah sang raja dan saling mengasihi dengan sesama umat Allah. Karena itu, jadilah Umat Allah yang berkenan kepada-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...