Minggu, 09 Juni 2019

KOTBAH PENTAKOSTA 2 Senin, 10 Juni 2019 “MENGENAL ROH YANG BERASAL DARI BAPA”

KOTBAH PENTAKOSTA 2 
Senin, 10 Juni 2019

“MENGENAL ROH YANG BERASAL DARI BAPA”
Kotbah: 1Yohanes 4:1-6 Bacaan: Zefanya 3:9-13



Hari ini kita masih merayakan Pentakosta 2. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “Mengenal Roh yang berasal dari Bapa”.Roh itu ada banyak jenis dan macamnya. Karena banyaknya maka kita harus mengujinya apakah dia berasal dari Bapa atau bukan. Perlu diketahui bahwa roh antikristus berasal dari iblis, yang berusaha untuk menyesatkan dunia dan menyeret manusia semakin jauh dari Kristus. Dengan segala tipu dayanya iblis berusaha membelokkan iman percaya orang Kristen dan seringkali apa yang dikerjakan oleh roh penyesat itu nampak serupa dengan pekerjaan Tuhan, apabila kita tidak berjaga-jaga maka kita akan terseret. Maka dari itu firman Tuhan menulis: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (ay. 1). 

Kita harus berhati-hati terhadap roh yang menyesatkan ini, sebab kata “sesat” itu sendiri dijelaskan sebagai sesuatu perbuatan atau kepercayaan yang tanpa disengaja menyimpang dari apa yang benar, jadi suatu kesalahan yang kelihatannya tidak disengaja. Akibatnya banyak orang terkecoh dan dikelabui, lalu secara perlahan mulai terjebak dan akhirnya terperangkap di dalamnya. Jangan sampai kita lengah, sebab iblis sangat licik dan punya berbagai cara untuk menanamkan pengaruhnya bagi manusia!

Berdasarkan teks yang kita baca hari ini, maka ada 3 (tiga) hal yang harus kita perhatikan untuk menguji roh itu apakah berasal dari Bapa, yakni:

Pertama, tidak semua yang "rohani" adalah benar dan dapat dipercaya;  harus diuji (ay. 1). Para Hamba TUHAN yang telah melayani lama sekalipun, ketika mendapat suatu pesan rohani akan selalu meminta sesama rekan sepelayanan untuk "menguji" apa yang ia dapatkan: apakah akurat, benar dari Roh Kudus atau mungkin dari pemikirannya sendiri?  Ketika seorang "pelayan" tidak mau diuji perkataannya, maka kita harus bersikap hati-hati terhadap apa yang hendak ia sampaikan.  Demikian juga halnya dengan kita: siap diuji.

Kedua, tanda mutlak bahwa sesuatu adalah dari Roh Allah: percaya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN (ay. 2-3). "Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah.  Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia." Apabila seorang Pengajar atau Hamba TUHAN atau mengaku Nabi sekalipun tidak bisa berkata-kata dari mulutnya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN yang datang sebagai manusia dan mengakui Ia sebagai TUHAN dan Juruselamat, maka apa yang orang itu ajarkan adalah palsu/sesat dan bukan dari TUHAN. Pembicaraan mereka adalah dari dunia (ay. 5) dan bertujuan untuk menyenangkan "dunia" dan bukan menegakkan kebenaran dari Allah.  Dunia hari ini memang lebih memiliih mendengar hal-hal yang menyenangkan diri dan bukan apa yang menyenangkan TUHAN (ay. 6).

Ketiga,respons kita terhadap roh yang bukan berasal dari Allah: berani dan hadapi dengan tegas! (ay. 4). "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  Karya Kristus di atas kayu salib telah mengalahkan kuasa iblis.  Pencurahan ROH KUDUS atas kita yang percaya pada-Nya adalah jauh lebih besar dan berkuasa dari pada semua roh yang ada di dalam dunia, yaitu yang berasal dari iblis.  Jangan kita takut dan gentar, tetapi hadapilah dan berdirilah teguh diatas dasar iman yang kita yang telah kita dapat dari Kristus sendiri! Karena itu, kita harus selalu menguji roh apakah dia berasal dari Bapa atau tidak. (rsnh)

Selamat Merayakan Pentakosta II

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...