Renungan hari ini:
SEMUA MEMUJI NAMA TUHAN
Mazmur 148:5 (TB) "Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta"
Psalms 148:5 (NET) "Let them praise the name of the Lord, for he gave the command and they came into existence”
Pantaslah manusia ciptaan TUHAN memuji nama-Nya. Sebab Dialah yang mencipta, memelihara, dan melindungi kita. Ajakan memuji nama TUHAN itu kita temukan dalam mazmur ini. Mazmur ini mau mengatakan bahwa memang Tuhan itu layak dipuji. Dia yang kudus, yang menguasai cakrawala, yang perkasa dengan segala kebesaran-Nya. Dengan apa memuji Tuhan? Tentunya dengan segala yang ada pada kita. Dengan tubuh kita, melalui harta kita, dengan sikap dan perbuatan kita. Melalui segala aspek kehidupan ini kita diminta untuk memuliakan Tuhan. Apa makna ajakan memuji Tuhan ini buat kita?
Ajakan memuji dan menyembah Tuhan merupakan kesempatan untuk menghayati ulang kebesaran dan kemuliaan-Nya, serta terkagum-kagum akan karya-Nya yang ajaib. Kalau motivasi kita keliru, atau penghayatan kita dangkal, atau kita ternyata sedang mendua hati dengan hal-hal dunia ini yang lebih menarik daripada dengan Tuhan, kita perlu bertobat! Lantunkan ulang Mazmur ini. Mari hayati kembali penyembahan kepada Tuhan secara segar dan buka hati untuk menerima berkat-Nya.
Kita harus menyadari bahwa sejak dari semula manusia dicipta dan dirancang Tuhan untuk memuji dan menyembah Dia, karena itu secara naluriah manusia memiliki kecenderungan untuk memuji dan menyembah sesuatu. Sayang, tidak semua manusia memuji dan menyembah Tuhan, malah menyembah obyek yang salah: menyembah dewa-dewa, patung, binatang, pohon, gunung, batu, kuburan, matahari dan sebagainya. Padahal tiada lain yang layak disembah selain daripada Tuhan. Adapun arti dari penyembahan (proskuneo) adalah sikap tubuh yang menyembah sampai ke tanah yang menunjukkan suatu penghormatan, pengaguman dan kasih kepada Tuhan.
Penyembahan itu tidak berbicara tentang bakat atau talenta seseorang dalam hal bernyanyi. Mungkin ada orang Kristen yang berkata, "Suaraku tidak bagus, karena itu aku tidak bisa menyembah Tuhan; karena aku seorang penyanyi yang sudah menghasilkan album rohani maka aku harus banyak menyembah Tuhan; karena dipercaya melayani sebagai worship leader dan singer di gereja, maka aku harus meluangkan banyak waktu untuk menyembah Tuhan." Jika kita memandang penyembahan itu hanyalah sebuah bakat atau talenta semata maka penyembahan kita tidak akan bertahan lama. Perlu digarisbawahi di sini bahwa penyembahan itu adalah sepenuhnya tentang Tuhan. Jika kita menyadari akan hal ini maka kita akan menjadikan penyembahan itu sebagai gaya hidup, di mana kita akan menyembah Tuhan di segala keadaan: baik itu susah dan senang, saat baik atau buruk, kondisi sehat maupun sakit, berhasil atau gagal, keberkatan atau krisis, atau saat ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi sekalipun.
Penyembahan yang benar kepada Tuhan tidak terbatas pada ruang dan waktu, atau saat menghadiri ibadah di gereja atau persekutuan saja, tapi di mana pun kita berada dan kapan pun itu, karena kita tahu bahwa penyembahan adalah sepenuhnya untuk Tuhan, bukan untuk manusia; Dialah yang menjadi alasan utama kita untuk tetap menyembah. Karena itu, mari memuji dan menyembah TUHAN setiap hari sebagai wujud kasih kita kepada-Nya. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN