Rabu, 23 Agustus 2023

Renungan hari ini: “CARA MENGATASI EMOSI NEGATIF” (Efesus 4:26)

 Renungan hari ini:

 

“CARA MENGATASI EMOSI NEGATIF”


 

Efesus 4:26 (TB2) "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa. Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu"

 

Ephesians 4:26 (NET) Be angry and do not sin; do not let the sun go down on the cause of your anger"

 

Nas hari ini menunjukkan pandangan Kristen tentang cara mengatasi emosi negatif seperti kemarahan. Paulus, mengajarkan bahwa marah itu sendiri bukanlah dosa, tetapi berbuat dosa dalam kemarahan adalah yang perlu dihindari. Dalam konteks yang lebih luas, tujuan dari nasihat ini adalah agar umat Kristen mengendalikan dan mengelola emosi mereka dengan bijak. Penekanan pada "janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu" menyarankan agar kemarahan tidak diizinkan untuk berlanjut atau dibiarkan merajalela dalam diri seseorang. Rasul Paulus ingin mengajarkan bahwa kemarahan yang tidak dikendalikan bisa mengarah pada tindakan atau kata-kata yang melanggar prinsip-prinsip moral dan kebenaran yang diajarkan oleh iman Kristen.

 

Dengan mengutip analogi matahari terbenam, Rasul Paulus mengilustrasikan bahwa seperti matahari yang terbenam, kemarahan juga seharusnya mereda dan tidak dibiarkan terus-menerus membakar. Ini mengajarkan prinsip pengampunan, kerendahan hati, dan kontrol diri dalam menghadapi konflik atau situasi yang memicu emosi negatif. Jadi, inti dari pesan ini adalah untuk menghadapi emosi seperti kemarahan dengan bijak, menghindari dosa dalam tanggapan terhadap kemarahan, dan bekerja menuju pemulihan hubungan dan damai.

 

Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Pernyataan dari Kitab Efesus 4:26, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa. Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu," mengandung beberapa pesan penting yang perlu direnungkan:

 

Pertama, pentingnya mengelola emosi. Ayat ini mengakui kenyataan bahwa marah adalah emosi alami yang dapat dirasakan oleh manusia. Namun, pesan utamanya adalah bagaimana kita mengelola emosi ini. Marah itu sendiri tidak dianggap sebagai dosa, tetapi berbuat dosa dalam keadaan marah adalah yang perlu dihindari. Ini mengajarkan pentingnya mengendalikan reaksi dan tindakan kita ketika merasakan emosi negatif.

 

Kedua, tidak memelihara kemarahan. Perumpamaan "Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu" menggambarkan bahwa kemarahan tidak boleh dipelihara dalam waktu yang lama. Seperti matahari yang terbenam setiap hari, kemarahan pun seharusnya mereda dan tidak dibiarkan terus-menerus membakar. Ini mengingatkan kita untuk meredakan emosi negatif dengan cepat, menghindari penumpukan perasaan dan dendam yang bisa merusak diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

 

Ketiga, kendali diri dan pengampunan. Pesan ini mendorong untuk menjaga kendali diri dalam situasi yang penuh emosi dan konflik. Ini berarti mengambil langkah-langkah yang bijaksana dan pengampunan dalam menghadapi keadaan yang membuat marah. Pengampunan adalah nilai penting dalam iman Kristen dan pernyataan ini mengajarkan pentingnya melepaskan dendam dan rasa sakit.

 

Keempat, pentingnya damai dan hubungan. Mengizinkan kemarahan merajalela dan berbuat dosa dalam keadaan marah dapat merusak hubungan, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama. Pesan ini menekankan pentingnya menjaga damai, memperbaiki hubungan yang rusak, dan menghindari tindakan yang dapat merugikan orang lain. Karena itu, renungan ini mengajarkan pentingnya mengendalikan emosi negatif, menjaga kendali diri, dan memelihara hubungan yang sehat dengan Tuhan dan sesama. Ini adalah pesan tentang pengelolaan konflik, pengampunan, dan pertumbuhan spiritual. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...