Jumat, 03 Agustus 2018

Renungan hari ini: JANGAN MEMIKIRKAN HAL-HAL YANG LEBIH TINGGI

Renungan hari ini: 

JANGAN MEMIKIRKAN HAL-HAL YANG LEBIH TINGGI



Roma 12:3 (TB) "Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing" 

Romans 12:3 (NRSV) "For by the grace given to me I say to everyone among you not to think of yourself more highly than you ought to think, but to think with sober judgment, each according to the measure of faith that God has assigned” 

Berpikir itu manusiawi. Setiap kita pasti berpikir. Tetapi kita harus ingat bahwa nasihat Paulus ini perlu kita perhatikan bahwa kita sebaiknya berpikir sederhana. Nas hari ini memberikan beberapa pelajaran bagi kita. 

Pertama,jangan memikirkan hal-hal yang tinggi. Memikirkan hal yang lebih tinggi memang merupakan kerinduan setiap orang untuk memiliki sesuatu yang lebih tinggi. Mulai dari makan enak, baju yang bagus, sampai mobil mewah, rumah mewah, jabatan yang tinggi dan berbagai sarana pra sarana yang lebih baik. Namun kemampuan setiap orang berbeda-beda. Kalau apa yang kita pikirkan itu dapat kita jangkau dengan kemampuan kita itu tidak masalah, tetapi kalau yang kita pikirkan itu tidak terjangkau akan membuat masalah baik secara psikologis maupun sosial. Firman Tuhan menjelaskan bahwa agar kita tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada apa yang patut kita pikirkan. Tetapi hendaklah kita berpikir begitu rupa, sehingga kita menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing.

Jika kita memikirkan hal yang lebih tinggi maka hal itu akan memaksakan diluar kemampuan kita. Pikiran kita terganggu karena memikirkan terus menerus, sedangkan kemampuan kita tidak sampai disitu. Kita bisa mengorbankan suatu kepentingan lain yang lebih utama untuk mengejar hal-hal yang diluar kemampuan kita. Bahkan kita bisa pinjam uang sana-sini untuk mengejar yang diluar kemampuan yang akhirnya membuat kita malu sendiri, karena tidak sanggup mengembalikan pinjaman.

Kedua,  hendaklah berpikir begitu rupa. Terjemahan lain dikatakan: ”berpikirlah dengan bijaksana.” Kita perlu mengatur, mengelola atau menguasai pikiran kita sedemikian rupa sehingga pikiran-pikiran kita merupakan pikiran-pikiran yang bijaksana. Ada banyak informasi, ide dan ajaran-ajaran yang membanjiri pikiran kita setiap hari, tetapi kita tetap mempunyai hak dan otoritas untuk memilih dan membuat putusan sendiri. Pakailah hak dan otoritas kita tersebut untuk memilih hanya yang bijaksana saja yang ada dalam pikiran kita. 
“Sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman.” 

Ketiga, kuasailah dirimu. Jika kita bisa berpikir yang pas dengan diri kita dan mengatur pikiran kita dengan bijaksana, maka kita bisa menguasai diri menurut ukuran iman. Pikiran, sikap dan tindakan kita diukur dengan iman kita. Orang yang menguasai diri akan berpikir, bersikap dan bertindak selaras/sejalan dengan imannya, yaitu sebesar apa keyakinannya akan anugerah Allah yang diberikan kepadanya. 

Jadi apapun cita-cita yang ada di angan-angan dan apapun rencana-rencana hidupmu saat ini, kuasai dan arahkan pikiranmu agar “pas” dengan dirimu sendiri, pilihlah dengan bijaksana dan kuasai dirimu agar selaras dengan ukuran iman yang kita miliki. Marilah kita memikirkan hal-hal yang patut kita pikirkan, dan jangan yang lebih tinggi. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...