Minggu, 07 Oktober 2018

Renungan hari ini: CELAKALAH JIKA TIDAK MEMBERITAKAN INJIL

Renungan hari ini: 

CELAKALAH JIKA TIDAK MEMBERITAKAN INJIL



1 Korintus 9:16 (TB) "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil"

1 Corinthians 9:16 (NET) "For if I preach the gospel, I have no reason for boasting, because I am compelled to do this. Woe to me if I do not preach the gospel!” 

Memberitakan Injil adalah sikap dan gaya hidup kita sehari-hari. Memberitakan Injil adalah tugas kita semua orang percaya bukan hanya tugas para pelayanan tahbisan (baca: pendeta, guru jemaat, biblevrow, diakones, dan penatua).  Perintah Tuhan Yesus sudah jelas, yaitu supaya kita sebagai orang percaya memberitakan Injil (Mrk. 16:15) . Memberitakan Injil bukan suatu himbauan yang orang kristen bisa menolak atau menerima, tetapi adalah keharusan, namun seharusnya ia tidak melakukan keharusan ini dengan terpaksa, melainkan dengan sukacita, karena ia sudah terlebih dahulu mengalami sukacita atau bahagia yang sejati dari Kasih Yesus Kristus yang telah memberi anugerah keselamatan yang sejati.

Memberitakan Injil seharusnyalah menjadi pola hidup orang Kristen, damai sejahtera karena Kasih Allah yang ia peroleh mengubah dan menggerakkan hidup orang Kristen untuk melakukannya dengan segenap hati. Ia tidak bisa tinggal diam melihat orang yang belum menerima Kasih yang sejati dari Allah. Hatinya akan timbul belas kasihan melihat domba-domba yang tidak bergembala. Apalagi kalau kita sadar, bahwa Allah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kita (bnd. Mat. 9:36, 2Kor. 5:14-21).

Memberitakan Injil itu adalah melayani, bukan memaksa dan menguasai. Melayani sesama demi Tuhan itu mengarahkan orang pada kebenaran dan kebaikan, dan menyediakan diri sebagai alat di tangan Tuhan. Oleh karena itu seorang pemberita Injil yang sejati adalah pencinta sesama, yang akan berupaya menyadarkan sesamanya tentang kebenaran dan keadilan menurut situasi. Dia akan membantu membangun lingkungan yang baik, aman dan sejahtera. Dia akan mendukung  apa yang benar, dan menolak apa yang jahat serta sesat. Lewat kesaksian hidupnya dia memperkenalkan Allah sebagai sumber keselamatan yang diberikan melalui Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal. Kepada orang-orang Paulus memberi kesaksian bahwa Yesuslah yang mengisi hidup dan memuaskan segala pengharapan manusia. 

Memberitakan Injil adalah keharusan setiap orang Kristen sejati. Jika kita tidak memberitakan Injil, maka kita akan celaka. Kata “celaka” berarti sesuatu yang tidak baik akan terjadi dari sebab itu daripada mengalami celaka lebih baik melakukan kewajiban. 

Tugas memberitakan Injil adalah tugas yang sangat mulia yang menggambarkan secara nyata kerjasama yang indah antara Allah dengan kita.  Sebagai manusia yang dahulu berdosa dan yang seharusnya binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya kita membagikan keselamatan yang sudah kita terima itu kepada semua orang yang belum menerimanya, sehingga orang lainpun akan menikmati keselamatan kekal itu juga.  Menerima Tuhan Yesus dan diangkat menjadi anak-Nya merupakan hak istimewa.  Tetapi hanya menikmati hak istimewa itu tanpa merasa bertanggungjawab terhadap keselamatan orang lain merupakan sikap mementingkan diri sendiri, dan ini tidak benar. Karena itu, jadilah pemberita Injil yang baik dan benar. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...