Renungan hari ini:
“ANGKUH VS RENDAH HATI”
Amsal 29:23 (TB) "Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian"
Proverbs 29:23 (NET) "A person s pride will bring him low, but one who has a lowly spirit will gain honor"
Dua sifat manusia yang disebut pengamsal dalam nas ini, yakni “angkuh dan rendah hati” adalah dua sifat yang sangat bertolak belakang. Orang angkuh pasti akan merendahkan orang lain, tetapi orang yang rendah hati pasti menerima pujian. Sudah jadi lagu lama, setiap orang sangat suka yang namanya dipuji dan dihormati, apalagi dihargai orang lain. Sebaliknya, siapapun yang memandang sebelah mata, bahkan sampai merendahkan, pasti akan dianggap sebagai musuh.
Namun yang mengerikannya lagi, banyak juga yang sulit untuk mengakui keberhasilan orang lain, atau memberikan motivasi atau sedikit saja pujian. Padahal hal yang demikian membuat orang lain merasa diperhatikan dan diberkati. Hanyalah seorang yang memiliki kerendahan hati yang mau mengakui kelebihan atau prestasi orang lain.
Salah satu sifat manusia ketika manusia jatuh di dalam dosa adalah keangkuhan, keangkuhan sinonim dengan kesombonggan. Sifat angkuh dapat di pahami seseorang merasa paling/lebih dari yang lain.
Mengapa bisa terjadi keangkuhan? Penyebab terjadinya manusia memiliki sifat angkuh, karena manusia lebih mendengarkan suara Iblis dari pada suara Tuhan, manusia lupa akan jati dirinya bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, manusia lebih mementingkan dirinya sendiri artinya segala sesuatu berorientasi pada diri manusia itu sendiri, menganggap dirinya paling dari segala sesuatu.
Apa ciri-ciri orang yang memiliki keangkuhan? Merasa dirinya lebih dari yang lain, senang merendahkan orang lain, sukar menerima masukan orang lain, tidak bisa ditegur meskipun salah karena dirinya paling benar, suka dipuji-puji, mengandalkan kekuatannya sendiri.
Timbul pertanyaan kita, bagaimana dampak dari sebuah keangkuhan?
Pertama, keangkuhan akan menimbulkan pertengkaran. “Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasehat mempunyai hikmat“ (Ams. 13:10). Keangkuhan berdampak pertengkaran karena keangkuhan akan selalu menimbulkan sebuah gesekan karena ada pihak lain yang merasa direndahkan. “Keangkuhan merendahkan orang tetapi orang yang rendah hati menerima pujian“ (Ams. 29:23).
Kedua, orang yang angkuh akan direndahkan. “Manusia yang sombong akan direndahkan dan orang-orang angkuh akan ditundukkan dan hanya Tuhan sajalah yang maha Tinggi pada hari itu. Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan di rendahkan, hanya Tuhan sajalah yang maha tinggi“ (Yes. 2:11, 17).
Sebagai orang beriman, kita harus menghidari diri dari sifat yang angkuh tetapi berusahalah hidup rendah hati. Pujian dapat membuka hati seseorang untuk menerima teguran atau kritikan dari orang lain. Sayang, tidak semua orang bisa memberikan pujian kepada orang lain. Hanya orang yang memiliki kerendahan hati yang mau mengakui kelebihan atau prestasi orang lain. Tanpa kerendahan hati, seseorang sulit memuji orang lain. Dengan adanya sikap rendah hati, kita bisa mengikis rasa ego kita, mau belajar dari orang lain dan bisa memberi pujian. Hanya orang yang rendah hatilah yang dapat memuji orang lain dan mengakui kelebihannya.
Mari kita belajar untuk menjadi orang yang rendah hati dan bukan lagi orang yang sombong. Sebaliknya, orang yang rendah hati dikasihi oleh Tuhan. Pemazmur berkata, "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati" (Mzm. 25:9). Memang benar bahwa, tanpa kerendahan hati, seseorang sulit memuji orang lain. Hanya dengan adanya sikap rendah hati, kita bisa mengikis rasa ego kita, mau belajar dari orang lain dan bisa memberi pujian. Hanya orang yang rendah hatilah yang dapat memuji orang lain dan mengakui kelebihannya. Karena itu, mari kita bersama-sama belajar untuk menjadi orang yang rendah hati dan bukan lagi orang yang sombong. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN