Minggu, 19 Mei 2019

Renungan hari ini: PANGGILAN GIDEON

Renungan hari ini: 

PANGGILAN GIDEON



Hakim-hakim 6:23-24 (TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer" 

Judges 6:23-24 (NET) The Lord said to him, “You are safe! Do not be afraid! You are not going to die!” Gideon built an altar for the Lord there, and named it “The Lord is on friendly terms with me.” To this day it is still there in Ophrah of the Abiezrites” 

Gideon sedang mengirik gandum dengan sembunyi. Sebab, apabila ketahuan, semua hasil gandum akan di rampok, dia akan dikejar oleh tentara Midian. Peristiwa ini termasuk berat, menggelisahkan bagi dirinya dan setiap anggota umat. Gideon sebenarnya tidak dapat menerima keadaan yang membuatnya tertekan. Tentara Midian terus berusaha mengintimidasi orang Israel dengan maksud Israel tetap hidup dalam penderitaan. Dalam suasana hati Gideon yang sedang memberontak ini, tiba-tiba muncul malaikat Tuhan dengan maksud mengangkatnya menjadi hakim atas bangsa Israel (ay. 12-14). Gideon mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka kepada malaikatTuhan (ay. 13) dan ketidak-sanggupannya (ay. 13,15). Namun pada akhirnya Gideon memahami pembelajaran Allah. Ia mohon diampuni alas kekhilafannya, lalu ia mengucap syukur dan mendirikan mezbah serta membawa persembahan bagi Tuhan. Nas ini mengajar kita untuk menghayati panggilan dan pengutusan Tuhan di atas segala bentuk kesulitan dan pergumulan kita dalam hidup ini.

Gideon dipanggil oleh Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari orang-orang Midian tetapi ia ragu akan panggilan tersebut. Arti nama Gideon adalah “pahlawan yang gagah berani”. Ia adalah seorang muda yang berasal dari kaum kecil suku Manasye. Ia bertemu dengan malaikat Allah yang memberinya tugas untuk menyelamatkan umat Israel, tetapi justru ia merasa ragu dan takut sebab ia sadar akan keterbatasannya. Allah menguatkannya dan mengatakan bahwa ia pasti akan selamat. Allah tidak akan membiarkan binasa siapapun yang taat kepada-Nya dan tidak pernah sekalipun meninggalkan mereka yang percaya. 

Gideon juga dalam kondisi seperti ini dipanggil Allah, Allah mau ia bangkit untuk menyelamatkan bangsa Israel. Namun Gideon sendiri juga hidup di dalam ketakutan dan kecemasan, bahkan mengirik gandum pun ia tidak berani di tempat terbuka dan bersembunyi di tempat pemerasan anggur, karena itu bagaimana ia berani percaya dan menerima panggilan ini. Tetapi setelah Allah meneguhkannya, maka secara khusus ia mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: Yehova Shalom, yang berarti TUHAN itu keselamatan (sumber sejahtera), inilah sebutan dia kepada TUHAN. Hari-hari yang damai akhirnya tiba, walaupun ia belum menikmati kedamaian dan keselamatan yang diberikan Tuhan. Dan keadaan masih belum berubah, tapi ia telah menikmati damai sejahtera sejati. Inilah damai sejahtera yang dimaksud di sini, bukan seperti damai sejahtera yang kita bicarakan pada umumnya, yang hanya mengaju kepada tidak ada penyakit, tidak ada bencana dan tanpa kesulitan, semuanya sesuai harapan kita, semuanya lancar, aman sentosa, tentu saja semua ini damai sejahtera juga, tapi damai sejahtera seperti ini hanya luar saja dan sementara dan akan menghilang dengan mudah dipengaruhi oleh hal-hal dari luar, tidak dapat menikmati damai sejahtera sejati itu. Karena itu, janganlah takut untuk menjawab dan melakukan tugas panggilan TUHAN walau ada banyak rintangan yang harus kita jalani. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...