Renungan hari ini:
“DI BALIK KEMATIAN”
Ayub 14:14 (TB2) "Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Aku akan berharap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba kelepasanku"
Job 14:14 (NET) "If a man dies, will he live again? All the days of my hard service I will wait until my release comes"
Penulis Kitab Ayub ini menceritakan sebuah pergumulan Ayub soal akhir kematian. Apakah manusia yang mati akan dapat hidup lagi. Pertanyaan Ayub ini merujuk pada kejadian kematian dan apakah ada kemungkinan kehidupan setelah kematian. Ayub, dalam konteks ayat ini, menyadari kelemahan manusia dan fakta bahwa semua orang akan menghadapi kematian di akhir hidup mereka. Namun, Ayub juga menunjukkan keyakinannya dalam kemungkinan ada kehidupan setelah kematian, atau setidaknya ia menantikan "gantinya", yaitu saat ketika dia akan diperhitungkan atas segala tugas dan tindakannya selama hidupnya.
Pernyataan Ayub ini mencerminkan pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak orang di seluruh dunia, yaitu tentang keberadaan kehidupan setelah kematian dan apakah ada harapan untuk hidup yang abadi setelah kematian. Ayub bertanya "Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?" karena dia sedang menghadapi penderitaan dan kesedihan yang besar dalam hidupnya. Ayub kehilangan segalanya yang dimilikinya, termasuk anak-anaknya, harta bendanya, dan kesehatannya. Dia merasa terasing dari Tuhan dan dipenuhi oleh kesedihan dan keputusasaan. Dalam situasi ini, Ayub mencari makna atas penderitaan yang dia alami dan mencari jawaban tentang arti hidup dan kematian. Pertanyaan retoris yang dia ajukan mengungkapkan keyakinannya akan keberadaan kehidupan setelah kematian, atau setidaknya harapannya akan adanya kehidupan setelah kematian.
Pertanyaan Ayub tersebut mencerminkan kebingungan dan ketidakpastian yang dirasakannya dalam menghadapi penderitaannya. Dia ingin mengetahui apakah ada harapan atau kemungkinan bahwa hidup dapat melanjutkan setelah kematian. Sebagai orang percaya, Ayub menganggap Tuhan sebagai sumber kekuatannya dan mencari kebenaran dalam firman Tuhan. Pertanyaan Ayub tersebut mengungkapkan kerendahan hatinya dan keyakinannya dalam kekuasaan Tuhan dalam hidup dan kematian.
Dalam ajaran Kristen, kehidupan setelah kematian dianggap sebagai kehidupan yang kekal, di mana jiwa seseorang akan mengalami penghakiman dan memasuki kehidupan abadi di surga atau neraka, tergantung pada pilihan yang dibuat selama hidup di dunia ini. Orang Kristen percaya bahwa setelah kematian, jiwa akan dipisahkan dari tubuh dan menghadapi penghakiman oleh Tuhan. Ada dua jenis penghakiman, yaitu penghakiman final dan penghakiman terpisah.
Penghakiman terpisah terjadi ketika seseorang meninggal dan diputuskan apakah jiwa itu akan masuk ke dalam kehidupan abadi di surga atau neraka. Penghakiman final terjadi pada akhir zaman, ketika semua orang akan dihakimi secara bersamaan dan diputuskan akhir nasib mereka. Orang Kristen yang percaya akan masuk ke dalam kehidupan abadi di surga, tempat di mana mereka akan hidup bersama dengan Tuhan selama-lamanya. Surga dianggap sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan, damai, dan kebebasan dari segala macam penderitaan.
Sementara itu, orang Kristen yang tidak percaya atau menolak untuk menerima Tuhan sebagai Juruselamat mereka, dianggap akan masuk ke dalam kehidupan abadi di neraka, tempat yang penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan. Kehidupan setelah kematian bagi orang Kristen dianggap sebagai kehidupan yang kekal, di mana keputusan dan tindakan selama hidup di dunia ini akan menentukan akhir nasib mereka di akhirat. Surga dan neraka dipandang sebagai tempat yang benar-benar nyata dan merupakan akhir dari perjalanan kehidupan yang dimulai di dunia ini. Karena itu, manusia yang mengalami kematian akan dibangkitkan kembali setelah penghakiman terakhir. Orang percaya akan dibangkitkan menuju kehidupan kekal yakni surga kekekalan itu. (rsnh)
Selamat Merayakan Idulfitri bari yang Merayakannya dan selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN