Jumat, 05 November 2021

Renungan hari ini: “KRISTUS ADALAH “YA” BAGI SEMUA JANJI ALLAH” (2 Korintus 1:20)

 Renungan hari ini:

 

“KRISTUS ADALAH “YA” BAGI SEMUA JANJI ALLAH”




 

2 Korintus 1:20 (TB) Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah

 

2 Corinthians 1:20 (NET) For every one of Gods promises are “Yes” in him; therefore also through him the “Amen” is spoken, to the glory we give to God

 

Penggenapan semua janji Allah ada di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus telah memenuhi semua janji Allah kepada umat manusia. Di dalam Tuhan Yesus hanya ada “ya” (2 Kor. 1:19). Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Dengan kata lain, Tuhan Yesus pasti menepati semua yang telah diucapkan-Nya.

 

Ada dua hal penting yang kita pelajari dari nas hari ini, yakni:

 

Pertama, Kristus adalah “Ya”. Kata “ya”menunjukkan sikap positif Yesus terhadap semua karya dan janji Allah. Sikap ini, sebagaiman dikatakan Paulus, ini nyata dalam diri Yesus. Marilah kita simak bagaimana Yesus menerapkan secara konkrit sikap positif itu dalam hidup-Nya sendiri. Hal seperti ini biasanya tampak jelas ketika seseorang berada pada sebuah titik yang amat kristis dalam hidupnya. Di saat itu ia harus mengambil keputusan yang sangat berat, tapi harus dilakukan. Dalam hidup Yesus, salah satu titik kristis tersebut adalah ketika Ia berada di taman Getsemani. Tiba-tiba Ia melihat serombongan orang bersenjata, yang dipimpin oleh murid-Nya sendiri – Yudas, datang untuk menangkap diri-Nya. Di sini Yesus berada pada sebuah titik yang akan mengawali seluruh perjalanan penderitaan-Nya yang panjang dan pahit itu.

 

Apakah Yesus mengambil keputusan untuk melarikan diri? Adakah Ia menawarkan jalan kompromi? Tidak. Ia tidak melarikan diri. Ia juga tidak menempuh jalan kompromi. Ia justru bersikap positif. Menurut Injil Matius, yang Yesus lakukan adalah mendatangi murid-murid-Nya dan berkata, “… saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat” (Mat. 26:45-46). Berhadapan dengan situasi yang amat negatif, yaitu penghianatan yang menyakitkan, Yesus justru bersikap sangat positif. Ia tidak lari, kenyataan harus dihadapi. Sikap Yesus ini benar-benar membuktikan bahwa diri-Nya adalah “ya” bagi semua janji Allah. Janji-janji Allah terpenuhi dalam diri-Nya. 

 

Kedua, Kristus adalah “Amin”. Kita bisa merasakan janji Allah, maka kerjakan saja apa yang menjadi bagian kita! Kita mengatakan “amin” untuk memuliakan Allah. Itulah bagian kita. Kita menghidupan itu dalam hidup kita sehari-hari. Janji Allah “ya” dan “amin” karena saat Ia berjanji Ia sedang bersumpah demi diriNya sendiri, bukan demi orang lain. Kita bersumpah atas nama Tuhan artinya tidak ada yang tidak bisa percaya kepada Tuhan. Tuhan deal dengan diri-Nya sendiri dan tidak bisa bertabrakan dengan karakter , keilahian-Nya dan kekekalan-Nya. Ia bersumpah atas nama diri-Nya sendiri dan pasti akan digenapi. Kata “amin” berarti kita menyatukan diri kita dengan Kristus. Kristus sudah menyatukan diri dengan kita. Kita menyambut itu. Kata “amin” juga berarti kesetiaan Kristus pada umat-Nya. Kita jangan kerjakan, apa yang menjadi tugas Allah. Seringkali kita tidak mampu menghadapi kenyataan hidup. Mental orang Kristen seperti krupuk, tidak kuat. Karena kita coba menjadi Tuhan terhadap Tuhan. Kita ingin menjadi bos terhadap orang lain (istri, anak, orang tua). Bagian kita sederhana yaitu memuliakan Allah. Orang kaya tidak rumit, yang rumit adalah orang yang merasa kaya. Jangan coba-coba memuliakan diri sendiri. Apalagi dalam rumah Tuhan, kita harus bekerja sama memuliakan Allah dalam kehidupan kita.

 

Apakah kita sudah menerima janji dari Tuhan bagi kehidupan kita? Jika ya, apakah ada keraguan tentang semua yang telah dijanjikan-Nya kepada kita? Apakah kita yakin semua itu akan terjadi ke dalam kehidupan kita? Karena itu, janganlah bimbang karena  apa yang sudah dinyatakan-Nya, itu pasti digenapinya di dalam kehidupan kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...