Renungan hari ini:
DITEGOR DAN DIHAJAR
Wahyu 3:19 (TB) "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!"
Revelation 3:19 (NET) "All those I love, I rebuke and discipline. So be earnest and repent!”
Tegoran dan hajaran adalah salah satu bentuk kasih untuk mendidik agar bertindak sesuai dengan kebenaran. Setiap orang tua pasti melakukan hal ini. Adakah seorang anak yang tidak mengalami didikan keras dari orangtuanya? Begitu pula kita sebagai anggota keluarga Tuhan pasti akan mengalami didikan dari Tuhan sendiri. Adapun didikan dan pembentukan terhadap tiap-tiap orang itu beragam dan tidak selalu sama. Oleh karena itu jangan putus asa dan tawar hati apabila saat ini Tuhan mendidik kita, baik melalui masalah, penderitaan, sakit-penyakit, kesesakan dan sebagainya.
Dalam Amsal 3:11-12 dikatakan: "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena Tuhan memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." Dengan cara inilah Tuhan hendak mendewasakan kita. Banyak di antara kita yang memberontak dan lari dari didikan Tuhan. Kita berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil dan tidak mengasihi kita. Ingat! Seringkali cara Tuhan itu tidak terpahami dan jalan-jalanNya tak terselami oleh kita. "Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya" (Rm. 11:33b).
Kita tidak perlu takut terhadap apa pun yang sedang terjadi dan menimpa hidup kita. Jika semua itu diijinkan Tuhan terjadi pasti akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Ada rencana-Nya yang indah di balik didikan Tuhan yang keras itu. Yang pasti, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarakan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya" (1 Kor. 10:13).
Salah satu bukti Tuhan mengasihi kita adalah Dia menegur dan menghajar kita, agar kita sadar dan berbalik. Karena ditegur dan dihajar tidak enak, Tuhan mau kita rela hati dan bertobat. Jemaat Laodikia kaya dan kelebihan harta benda. Sayangnya, kenyamanan dan kelebihan yang mereka miliki membuat pekerjaan mereka suam-suam kuku dan Tuhan tidak suka. Tuhan mengatakan Dia akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya (ay. 16). Hal yang sama berlaku untuk kita. Kita harus bersyukur mengalami banyak pertumbuhan secara jasmani sehingga kondisi kita sekarang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun, pertumbuhan rohani juga harus terjadi sehingga kenyamanan dan kelebihan yang ada tidak membuat kita suam-suam kuku.
Senyaman dan seenak apa pun kondisi kita sekarang, kita harus terus bertumbuh dan giat dalam pekerjaan Tuhan. Kalau kita mulai suam-suam kuku dan mendapat teguran atau peringatan yang menyakitkan dari siapa pun, relakanlah hati dan bertobatlah. Jangan sampai rohani kita akhirnya mati karena tidak mau mendengarkan teguran. Karena itu, relakanlah dirikita mengalami didikan dari Tuhan agar iman kita terus bertumbuh. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN