Minggu, 12 Agustus 2018

Renungan hari ini: JANGANLAH KERAS TERHADAP ORANG YANG TUA

Renungan hari ini: 

JANGANLAH KERAS TERHADAP ORANG YANG TUA



1 Timotius 5:1 (TB) "Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu" 

1 Timothy 5:1 (NRSV) "Do not speak harshly to an older man, but speak to him as to a father, to younger men as brothers” 

Menghormati orang yang tua bagaikan kita menghormati orangtua kita sendiri. Sebagai orang yang lebih muda kita harus memberi hormat kepada orang yang lebih tua dari kita. Sebagai yang lebih muda kita boleh saja memberikan masukan, kritikan dan bahkan tegoran kepada yang lebih tua dari kita. Tetapi cara kita memberikan masukan, kritikan dan tegoran harus dalam norma kesopanan. 

Berdasarkan nas hari ini kita dapat belajar bagaimana kita memberikan masukan, kritikan dan tegoran kepada orang yang lebih tua dari kita.

Pertama, kita memberikan masukan, kritikan dan teguran tanpa  merendahkan mereka. Terkadang orang menegur seseorang didasari oleh kebencian sehingga tegurannya disampaikan dengan begitu keras dan cenderung merendahkan. Sebenarnya teguran seperti ini bukan untuk memperbaiki tetapi untuk menjatuhkan. Teguran yang membangun disampaikan dengan kelembutan karena bertujuan untuk memperbaiki. Untuk itu jangan pernah sampai melukai hati orang yang kita kritik atau tegur. Walaupun terkadang teguran sering menyakitkan tetapi kalau disampaikan dengan santun tidak akan melukai. Jadi, bertindaklah secara arif ketika kita menegur orang lain dan jangan sekali-kali merendahkan mereka. 

Kedua, kita memberikan teguran dengan hati yang tulus. “Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian” (ay. 1-b-2). Ketika kita menegur seseorang, jangan biarkan teguran itu didasari maksud-maksud yang terselubung. Mungkin kita melihat sesuatu yang keliru yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan kita ingin menegurnya. Lakukanlah itu didasari oleh kemurnian hati dan ketulusan untuk hanya melihat orang itu diperbaiki. Adalah sebuah dosa ketika orang lain berdosa, kita menempatkan diri kita sebagai hakim. Jangan pernah mengambil alih tempat Allah karena kita juga tidak akan pernah luput dari penghakiman-Nya. Tegurlah orang lain dengan kesadaran bahwa kita ingin menjadi alat di tangan Tuhan untuk menuntun orang kembali ke jalan Allah.

Tidak ada hidup yang sempurna, untuk itu kita membutuhkan orang lain untuk mengingatkan kita ketika mulai menyimpang. Namun lakukanlah tugas kita dengan mengingatkan mereka agar tidak semakin jauh menyimpang, karena kita juga membutuhkan mereka untuk menolong kita untuk tidak menyimpang dari jalan Allah. Karena itu, marilah memberikan masukan, kritikan dan terguran kepada orang yang lebih tua dari kita tanpa merendahkan tetapi didasari oleh ketulusan hati. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...