Selasa, 11 Mei 2021

Renungan hari ini: “PERBEDAAN DOA ORANG FASIK DAN ORANG BENAR” (Amsal 15:8)

 Renungan hari ini:

 

“PERBEDAAN DOA ORANG FASIK DAN ORANG BENAR”



 

Amsal 15:8 (TB) "Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya"

 

Proverbs 15:8 (NET) "The Lord abhors the sacrifices of the wicked, but the prayer of the upright pleases him"

 

Setiap orang pasti bisa dan pernah berdoa. Baik orang fasik dan orang benar pernah berdoa. Persoalannya adalah kita tidak bisa tahu mana doa orang yang fasik dan mana doa orang yang benar. Nas hari ini merupakan ayat yang dengan keras menegur kemunafikan orang-orang fasik yang mempersembahkan korban kepada Tuhan. Tuhan tidak akan berkenan kepada ibadah dalam bentuk korban yang tidak disertai dengan kebenaran, keadilan, kebaikan dan kejujuran. Doa orang jujur dikenan Tuhan.

 

Melalui nas hari ini kita dapat belajar bahwa ada perbedaan doa orang fasik dengan doa orang benar. 

 

Pertama, doa orang fasik menunjukkan bahwa doanya tidak sejalan dengan kebenaran dan kehendak TUHAN. Jika kita membaca 1 Samuel 15:22, Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Dari teks ini kita bisa memahami bahwa orang fasik bisa saja datang beribadah dan berdoa bahkan disertai dengan korban persembahan. Namun apabila kehidupannya tidak sejalan dengan kebenaran dan kehendak Tuhan, maka semua itu sia-sia bahkan dikatakan sebagai suatu kekejian.

 

Percuma saja seorang berdoa dan membawa korban persembahan bila kehidupannya jahat, berlaku tidak adil dan hidup di luar kehendak Tuhan. Misalkan saja seseorang dapat saja membawa persembahan kepada Tuhan, namun dari hasil yang tidak benar seperti hasil korupsi, menipu atau bisnis yang merugikan orang lain. Maka persembahannya adalah kekejian bagi Tuhan.

 

Atau bisa saja orang datang berdoa kepada Tuhan, tetapi tidak benar-benar menyesal atau bertobat, maka hal tersebut merupakan kekejian. Tuhan tidak boleh didamaikan dengan korban dari orang yang sebenarnya tidak menyesal. Amsal 28:9 juga mengatakan “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian”.

 

Kedua, doa orang benar menunjukkan bahwa doanya sejalan dengan kebenaran dan kehendak TUHAN.Sebaliknya doa orang yang benar akan dikenan-Nya (Ams. 15:8b). Hanya doa orang-orang yang benar dan berusaha untuk hidup dalam kehendak dan jalan Tuhanlah yang akan diterima oleh Tuhan. Bahkan kalau kita memperhatikan kembali Amsal 15:8, kita bisa melihat sebuah perbandingan. Doa orang fasik yang disertai dengan korban adalah kekejian, sebaliknya doa orang benar sekalipun tidak disertai dengan korban persembahan diperkenan oleh Tuhan. 

 

Artinya doa orang yang benar sekalipun tidak disertai dengan korban persembahan, namun disertai dengan perkataan, sikap dan perilaku kehidupan yang benar akan diperkenan oleh Tuhan. Ingat bahwa Tuhan tidak bisa dipermainkan oleh manusia. Tuhan tahu dan menyelidiki setiap kehidupan manusia. Apakah manusia tersebut sungguh-sungguh berusaha hidup benar dihadapan Tuhan atau tidak.

 

Sekalipun tidak ada kebenaran manusia yang sempurna, namun Tuhan melihat kesungguhan hati kita yang berusaha hidup benar. Sebab kita tahu bahwa memiliki hati yang benar lebih sulit daripada berkata tentang sesuatu yang benar. Mengucapkan doa dengan perkataan yang baik dan indah lebih mudah daripada mempraktekannya dalam hidup. 

 

Tetapi ingatlah bahwa Tuhan melihat kesungguhan usaha kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya. Amsal 15:9b tadi mengatakan “siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya. Artinya adalah orang yang sungguh berusaha agar hidupnya selalu dalam kebenaran Tuhan. Orang yang memiliki Hasrat untuk hidup benar inilah yang dikasihi Tuhan dan doanya berkenan di hadapan Tuhan. Bahkan Firman Tuhan juga mengatakan bahwa doa orang yang benar besar kuasanya (Yak. 5:16b). Karena itu, marilah kita bangun kehidupan kita terlebih dahulu dalam kebenaran Tuhan sehingga doa-doa serta ibadah kita menjadi berkenan dihadapan Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...