Senin, 07 Oktober 2019

Renungan hari ini: BERSUKACITA DALAM SUKACITA TUHAN

Renungan hari ini: 

BERSUKACITA DALAM SUKACITA TUHAN



Mazmur 106:5 (TB) “Supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri" 

Psalms 106:5 (NET) “So I may see the prosperity of your chosen ones, rejoice along with your nation, and boast along with the people who belong to you” 

Ada banyak sukacita yang kita alamai di dunia ini. Tetapi sukacita yang abadi hanya ada dalam TUHAN. Pemazmur mengajak kita untuk bersukacita di dalam sukacita TUHAN. Sukacita di dalam TUHAN berarti kita harus mampu mengalami sukacita walau dalam keadaan apapun yang kita hadapi di dunia ini. Sukacita karena keberhasilan maupun sukacita karena penderitaan. Itu sebabnya Paulus pun menganjurkan kita bersukacita karena manusia sering lupa bersukacita, makanya kita diingatkan lagi oleh Paulus agar manusia tidak lupa untuk bersukacita senantiasa . 

Sukacita harus dimiliki setiap orang percaya karena sukacita itu sangat penting. Hidup dalam sukacita berarti sesuatu kondisi yang harus kita raih, dan sukacita harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari.Dalam keadaan susah maupun senang, baik ataupun buruk kita harus tetap Bersukacita dalam Tuhan.

Apa bedanya sukacita didalam Tuhan dan sukacita yang dunia berikan?  Kalau sukacita dunia hanya sementara, tetapi sukacita yang dari Tuhan itu bersifat Kekal. Sukacita kita bukan di dasari uang, pangkat, harta kemewahan karena kalau kita bersukacita karena hal-hal yang bersifat materi, kita akan sangat kecewa. Sukacita merupakan hal yang penting untuk membangun karakter yang kuat dan tangguh. Sukacita juga adalah salah satu cara pola hidup sehat karena” Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”(Ams. 17:22). Orang yang mempunyai hati yang gembira pasti ada sukacita dan orang yang bersukacita pasti mempunyai semangat hidup.

Tebarkanlah senyum agar suasana menjadi tentram dan nyaman. Senyum dapat membangkitkan semangat yang terpuruk. Sebaliknya orang yang tidak punya sukacita akan kehilangan semangat dan mudah terserang penyakit karena loyo, sedih, susah,sengsara, tidak punya pengharapan dan akhirnya membusukkan tulang.
Tuhan Yesus berkata didalam Yohanes 15:11 “Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh”

Bagaimana caranya supaya kita selalu hidup penuh dengan sukacita?

Pertama,  ingatlah akan masa lalu yang baik (Mzm. 143:5, Rat. 3:20, Ams. 10:7).  Mengingat dan merenungkan kembali kebaikan Tuhan akan menolong kita mengatasi pikiran dan perasaan buruk yang membuat kita kehilangan sukacita.  Mengingat kebaikan orang-orang yang pernah menolong kita akan mendatangkan berkat dan sukacita tetapi sebaliknya kalau kita mengingat hal-hal yang buruk yang menimpa kita akan membuat kita sakit hati,kecewa susah ,sedih dan tertekan sehingga kita akan kehilangan sukacita oleh sebab itu pikirkanlah hal-hal yang positif (Flp. 4:8).

Kedua,  tetap memuji Tuhan dan menyembah Tuhan di tengah-tengah masalah (Yes. 61:3c). Nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, jadi cara kita kita menganti perkabungan dengan sukacita adalah dengan memuji Tuhan. Kita percaya di saat kita memuji dan menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh maka Allah akan bertahta diatas pujian kita dan Dia akan datang melawat kita dan membebaskan kita. Contoh Paulus dan Silas saat di penjara (Kis. 16:25-26).  Pujian dan sorak-sorai dapat meruntuhkan tembok Yerikho, apapun yang menjadi tembok atau penghalang bagi kita untuk maju Allah sanggup meruntuhkannya. Pujian membawa mujizat terjadi dan hati kita terhibur, tetaplah memuji Tuhan apapun yang terjadi di dalam kehidupan ini.

Ketiga,  mintalah pertolongan Tuhan (Mzm. 143:7).  Raja Daud meminta pertongan Tuhan saat menghadapi masalah yang berat. Dalam menghadapi masalah, seringkali kita lebih dulu mencari pertongan manusia, bahkan ada yang sering pergi ke paranormal, dukung dan hasilnya hanya kekecewaaan dan masalah yang makin berat. Pertolongan dari manusia terbatas tetapi pertolongan dari Tuhan tidak terbatas. Yesus sanggup memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita yang letih lesu dan berbeban berat. Tuhan Yesus tidak sekedar mengundang untuk siapa saja yang datang padaNya, melainkan Ia akan memberi kelegaan, memulihkan setiap persoalan kita. Karena itu terimalah kelegaan yang Yesus berikan.  (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...