Rabu, 07 Oktober 2020

Renungan hari ini: HUBUNGAN POKOK ANGGUR DAN RANTINGNYA (Yohanes 15:5)

 Renungan hari ini:

 

HUBUNGAN POKOK ANGGUR DAN RANTINGNYA




 

Yohanes 15:5 (TB) "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa"

 

John 15:5 (NET) “I am the vine; you are the branches. The one who remains in me – and I in him – bears much fruit, because apart from me you can accomplish nothing”

 

Hubungan antara pokok anggur dan ranting dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menceritakan hubungan antara diri-Nya dan murid-murid-Nya. Pemeliharaan anggur adalah suatu aspek kehidupan di Israel yang dimengerti oleh segala lapisan masyarakat Israel. Baik Bilangan 13:20-24 maupun Ulangan 6:11 menyatakan bahwa pemeliharaan tanaman anggur sudah umum di Kanaan sebelum umat Israel masuk ke sana. Pegunungan Yudea dan Samaria tidak kondusif bagi tanaman gandum, tetapi sangat kodusif bagi tanaman anggur, dan sampai sekarang masih terlihat lobang-lobang tempat pemerasan anggur di sana. Dalam 1 Raja-raja 4:25 ungkapan "masing-masing di bawah pohon angur dan pohon aranya" menceritakan kehidupan yang tenteram. Orang yang telah membuka kebun anggur, "tetapi belum mengecap hasilnya" diperbolehkan "pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya" dalam Ulangan 20:6.

 

Dalam kehidupan petani anggur di Israel, ranting-ranting yang tidak dapat berbuah dipangkas pada bulan Februari atau Maret. Pembersihan ini kadang menjadi begitu drastis sehingga hanya pokok anggur saja yang tinggal, dan semua ranting yang ada dibuang. Pada bulan Agustus, setelah daun-daun pohon anggur muncul, tahap pembersihan yang kedua dilakukan: tunas-tunas kecil dipangkas, supaya getah tanaman lebih kuat mengalir pada ranting yang akan berbuah. Tanaman anggur dipangkas supaya getah tidak mengalir pada daun-daun dan ranting-ranting yang tidak berguna bagi sang pemilik kebun anggur itu.

 

Dalam perumpamaan atau kiasan ini, Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai “pohon anggur yang benar”  dan murid-murid-Nya sebagai "ranting-rantingnya". Dengan tetap terpaut pada-Nya sebagai Sumber kehidupan, mereka dapat menghasilkan buah. Allah dilukiskan sebagai tukang kebun yang memelihara ranting-ranting itu supaya tetap berbuah (Yoh. 15:2,8). Allah mengharapkan agar kita semua berbuah.


Dalam ayat 5 ini, kita menemukan ungkapan yang senada dengan ayat 4, yaitu: “Barangsiapa tinggal di dalam Aku”. Kata yang diterjemahkan “tinggal” ini berasal dari kata kerja Yunani meno (μένω). Secara harfiah berarti berdiri tetap (to remain) dan bukan sekedar "tinggal" dengan pasif dan tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi "tinggal melekat, tetap menancap kepada Sang Pokok Anggur, untuk bersiap-sedia menghasilkan buah.”

 

Murid-murid Kristus harus bersatu dengan sumber kehidupan agar terus hidup. Mereka tidak akan menghasilkan buah jika terlepas dari persatuan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus yang adalah Sumber Hidup. Tuhan Yesus pernah bersabda dalam Yohanes 14:6 “Akulah Hidup”. Hal ini hendak menyatakan bahwa ranting yang terputus dengan pohonnya adalah ranting yang tak ada kehidupan.

 

Nas hari ini tegas dinyatakan bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid, bahwa Dialah Pohon Anggur yang sejati. Pesan yang disampaikan dalam perumpamaan ini adalah tentang pentingnya kesatuan di dalam Dia, dan tinggal tetap bersiap-siaga di dalam Dia, untuk menghasilkan buah di dalam Dia sebagai Pohon Anggur yang Sejati dan yang memberi memberi kehidupan (bnd. Yoh. 3:16, 10:10, 14:6).

 

Memiliki hidup dari Kristus berarti "bertahan sampai hidup yang kekal" (Yoh. 6:27). Tidak memiliki hidup berarti layu dan dibakar seperti ranting yang terpotong (Mat. 7:13,19; Luk. 3:9; bnd Yoh. 15:6) dan dimusnahkan di dalam neraka (Mat. 10:28; Mrk. 9:43 dab; Why. 20:14 dab). Karena itu, jalinlah hubungan yang baik dengan Yesus agar hidup kita terus berbuah yang manis, tetap dan lebat. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...