Senin, 26 Februari 2024

Renungan hari ini: “ALLAH TIDAK BERKENAN PADA KEMATIAN ORANG FASIK” (Yehezkiel 33:11)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH TIDAK BERKENAN PADA KEMATIAN ORANG FASIK”


 

Yehezkiel 33:11 (TB2) "Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan pada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan pada pertobatan orang fasik itu dari tingkah lakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu harus mati, hai kaum Israel?"

 

Ezekiel 33:11 (NET) "Say to them, As surely as I live, declares the sovereign Lord, I take no pleasure in the death of the wicked, but prefer that the wicked change his behavior and live. Turn back, turn back from your evil deeds! Why should you die, O house of Israel?"

 

Nas hari ini menegaskan bahwa Allah tidak berkenan pada kematian orang fasik, tetapi Ia menginginkan agar orang-orang itu bertobat dari tingkah laku jahat mereka agar bisa hidup. Ini mencerminkan kasih dan keinginan Allah untuk memperbaiki hubungan-Nya dengan umat-Nya, bukan untuk menghukum mereka. Dalam konteksnya, Yehezkiel diutus untuk memperingatkan umat Israel tentang hukuman yang akan datang jika mereka tidak bertobat. Pesan-pesan seperti ini bertujuan untuk menyadarkan umat akan kesalahan mereka, agar mereka berbalik kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang patut direnungkan, yakni:

 

Pertama, Kasih Allah. Pernyataan ini menunjukkan kasih Allah yang besar terhadap manusia. Meskipun manusia telah melakukan dosa dan menyimpang dari jalan-Nya, Allah masih menginginkan pertobatan mereka dan hidupnya yang baik. Hal ini mencerminkan sifat kasih-Nya yang tanpa batas dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.

 

Kedua, Keadilan Allah. Meskipun Allah menginginkan pertobatan orang fasik, ini tidak berarti bahwa Dia membiarkan dosa tanpa hukuman. Allah adalah Allah yang adil dan suci. Namun, keadilan-Nya diimbangi dengan rahmat-Nya yang mengizinkan kesempatan bagi manusia untuk bertobat dan memperbaiki hubungan dengan-Nya.

 

Ketiga,, pentingnya pertobatan. Pernyataan ini menekankan pentingnya pertobatan dalam kehidupan spiritual seseorang. Allah lebih memperhatikan sikap hati dan pertobatan yang tulus daripada hukuman atas dosa-dosa kita. Pertobatan adalah langkah awal yang penting menuju hidup yang benar di hadapan Allah.

 

Keempat, kehendak Allah untuk hidup. Allah menginginkan manusia untuk hidup, bukan mati. Keselamatan dan kehidupan abadi bersama-Nya adalah keinginan-Nya bagi umat-Nya. Oleh karena itu, pesan ini mengajak kita untuk mengambil langkah-langkah menuju hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu dengan bertobat dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Karena itu, melalui renungan ini, kita diajak untuk merenungkan kasih dan keadilan Allah, pentingnya pertobatan dalam kehidupan kita, serta keinginan-Nya agar kita hidup dalam keselamatan dan ketaatan kepada-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...