Jumat, 06 November 2020

Renungan hari ini: LEMAH LEMBUT (2 Timotius 2:25)

 Renungan hari ini:

 

LEMAH LEMBUT




 

2 Timotius 2:25 (TB) “Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran"

 

2 Timothy 2:25 (NET) “Ccorrecting opponents with gentleness. Perhaps God will grant them repentance and then knowledge of the truth”

 

Salah satu sikap yang baik dalam rangka menuntun orang yang suka melawan adalah “Lemah Lembut”. Dengan sikap ini kita berharap TUHAN memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka untuk mengenal kebenaran. Apakah kita seorang pelayan Tuhan yang lemah lembut?  Atau sebaliknya, meski sudah terlibat dalam pelayanan, kita masih mudah emosi atau sering berkata-kata kasar yang mengakibatkan orang lain terluka?  Seorang pelayan Tuhan tidak seharusnya bersikap seperti itu.  Bagaimana kita bisa memenangkan jiwa bagi Tuhan atau menjadi berkat bagi orang lain bila kita tidak lemah lembut?  "...seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.  Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan,"  (ay. 24:25a).  Jadi, hati yang lemah lembut adalah unsur penting dalam melayani, karena kelemahlembutan adalah salah satu dari buah-buah Roh juga (baca Gal. 5:22-23). 

 

Adalah tidak mudah menjadi seorang yang lemah lembut.  Di mana-mana, kebanyakan orang begitu mudah terpancing emosi ketika menghadapi situasi-situasi “panas”.  Kelemahlembutan adalah sikap yang berlawanan dengan sikap kasar yang dilakukan oleh mereka yang keras kepala yang seringkali melukai perasaan orang lain.  Seorang yang lemah lembut tidak akan mudah melakukan pembalasan meski telah disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain;  dan Tuhan Yesus adalah teladan utama kita!  Saat melayani jiwa-jiwa Yesus selalu menunjukkan kelemahlembutannya, meski Ia sering ditentang, ditolak dan juga dihujat.  Bahkan ketika harus menderita aniaya di kayu salib Yesus tidak pernah melakukan pembalasan.  Sedikit pun tidak pernah terlontar kata-kata kutuk, justru Ia berdoa untuk mereka!  Karena kelemahlembutan-Nya banyak orang bertobat dan diselamatkan.

 

Begitu juga kita.  Meski orang yang kita layani mungkin menolak, mendebat atau mencemooh kita harus bisa bersabar dan membimbing mereka dengan lemah lembut.  Jangan putus asa jika kita menghadapi ujian seperti ini.  Juga kita yang melayani dengan cucuran air mata pada saatnya akan menuai dengan sorak-sorai. Mohon pertolongan Roh Kudus untuk melembutkan hati kita, supaya pelayanan kita berdampak bagi orang lain!

 

Para pemimpin Kristen seharusnya menujukkan kelemah-lembutan. Tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya (1 Tes. 2:6-7).  

 

Bahkan kita pun harus mengajar dengan lemah lembut. Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran (2 Tim. 2:24-25). Kelemah-lembutan adalah tanda hikmat. Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (Yak. 3:17). Karena itu, bersikaplah lemah lembut untuk orang yang suka melawan. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...