Senin, 28 Desember 2020

Renungan hari ini: “DENGARKANLAH TUHAN” (Yesaya 51:1)

 Renungan hari ini:

 

“DENGARKANLAH TUHAN”




 

Yesaya 51:1 (TB) "Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali"

 

Isaiah 51:1 (NET)  “Listen to me, you who pursue godliness, who seek the Lord! Look at the rock from which you were chiseled, at the quarry from which you were dug!"

 

Ajakan Yesaya ini merupakan sebuah perintah bagi umat Israel. Ajakan ini sama dengan ajakan pada ayat 7. Kata “Dengarkanlah” (Ibrani: שִׁמְע֥וּ , Syimu) merujuk kepada ajakan untuk mendengar berita yang akan disampaikan oleh Deutro-Yesaya yakni tentang apa yang benar. Kata apa yang benar (Ibrani: sedeq - adil, benar) dalam nas hari ini diartikan sebagai pembebasan (deliverance). Hal ini dihubungkan dengan apa yang tertulis dalam pasal 50:10, sehingga ada perbedaan antara mereka yang telah mengenal Allah dan “memiliki torah dalam hatinya” (ay.7) dengan mereka yang mengejar keselamatan dan mencari TUHAN.

 

Kata dengarkanlah Aku ini dialamatkan kepada “orang-orang yang takut akan TUHAN” di mana kata takut sendiri merujuk pada ketaatan umat pada nubuat Hamba Allah yang dijelaskan dalam pasal 50:10a. Sementara kata mencari TUHAN ditujukan kepada mereka yang “berjalan dalam kegelapan” karena mereka tidak tahu akan cahaya keselamatan. 

 

“Kebenaran” yang dikejar manusia itu adalah kebenaran di dalam TUHAN. Mereka mengejar keadilan/kebenaran (sedeq) yang TUHAN kerjakan, yakni keselamatan. 

 

Kata mereka yang mengejar kebenaran dan mencari TUHAN mengajak kita untuk melihat metafora batu (makkebet) dan tambang (bôr)/lobang penggalian yang disampaikan oleh Deutro-Yesaya dengan hubungannya sebagai keturunan Abraham dan Sara di ayat 2 (metafora Abraham sebagai batu dan Sara sebagai tambang) yang pembuktian bahwa TUHAN tetap menyertai mereka. Hal ini berdasarkan janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang hebat, dan inilah pemenuhan janji Allah di masa lalu itu. Adanya penekanan pada janji TUHAN yang disampaikan oleh Deutro-Yesaya ini menunjukkan bahwa janji TUHAN tidak hanya berhenti pada Abraham saja, tetapi juga bagi keturunannya, umat Israel. Penggambaran Abraham sebagai batu dan Sara sebagai tambang melukiskan keselamatan yang dijanjikan. Penggambaran Abraham seperti batu yang merupakan rumah pertama yang dibangun dan Sara seperti tambang di mana dari sanalah umat berasal menunjukkan bahwa sekalipun umat Israel “mandul” Allah tetap memberikan kehidupan, sama seperti kuasa Allah dalam hidup Abraham dan Sara. Karena itu, dengarkanlah TUHAN maka TUHAN akan memberikan kebenaran dan keadilannya bagi kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...