Senin, 14 Maret 2022

Renungan hari ini: “MELAYANI BUKAN UNTUK DILAYANI” (Markus 10:45)

 Renungan hari ini:

 

“MELAYANI BUKAN UNTUK DILAYANI”




 

Markus 10:45 (TB) "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang"

 

Mark 10:45 (NET) "For even the Son of Man did not come to be served but to serve, and to give his life as a ransom for many”

 

Kedatangan Yesus ke dunia ini hanya untuk melayani bukan untuk dilayani. Pengajaran ini hendak menjadi gaya hidup kita sebagai hamba-Nya. Melayani dapat mencakup pelayanan di hadapan umum seperti berkotbah dan mengajar, tetapi dapat juga mencakup pelayanan di belakang layar seperti misalnya menjemput mereka yang tidak memiliki kendaraan ke gereja, memimpin kelas balita, mencuci piring-piring kotor selesai acara ramah tamah dan memarkir kendaraan dihalaman gereja. Melayani dapat terlihat nyata di hadapan orang banyak seperti memimpin nyanyi, tetapi dapat pula tidak terlihat oleh orang banyak seperti mengatur kursi gereja.

 

TUHAN menghendaki setiap orang percaya melayani. Ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihan-Nya, Ia tidak memanggil mereka untuk menganggur saja. Sewaktu kita dilahirkan kembali dan dosa-dosa kita diampuni, darah Tuhan Yesus Kristus menyucikan hati nurani kita (Ibr. 9:14), supaya kita dapat “melayani Allah yang hidup”. “Layanilah seorang akan yang lain” (1 Ptr. 4:10 ). Itu adalah amanat bagi setiap orang Kristen lahir baru. Tentu saja, adanya motif yang benar-benar sangatlah penting dalam melaksanakan pelayanan bagi Tuhan.

 

Yang sangat mengagumkan adalah kehadiran Tuhan kita di dunia semata-mata untuk melayani dan menjadi pelayan bagi manusia (Mat. 20:28; Luk. 22:27). Pelayanan terbesar yang Yesus lakukan bagi kita adalah mengorbankan nyawa-Nya agar kita diselamatkan. Ada pun bentuk pelayanan kita di dunia ini adalah melakukan tugas yang telah Tuhan berikan kepada kita dan meneladani kehidupan Kristus selama hidup-Nya di dunia (1 Yoh.2:6).

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah melayani Tuhan merupakan pilihan atau tujuan hidup kita? Ada beberapa pelajaran yang kita dapat dari nas hari ini, yakni:

 

Pertama, kita diciptakan untuk melayani Allah. Alkitab berkata: Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah dipersiapkannya untuk kita (Ef. 2:10). Hal-hal yang baik inilah pelayanan kita. Kapanpun kita melakukan hal yang baik terhadap orang lain, asalkan kita melakukannya untuk Tuhan, kita sebenarnya sedang melayani Allah (Kol. 3:23; Mat. 25:40; 45).

 

Kedua, kita diselamatkan untuk melayani Allah. Allah menebus kita supaya kita bisa melakukan pekerjaan kudusnya. Kita tidak diselamatkan oleh pelayanan, tetapi kita diselamatkan untuk pelayanan. Dalam  kerajaan Allah, kita memiliki sebuah tempat, sebuah tujuan, sebuah peran, sebuah fungsi untuk dilaksanakan. Ini memberi arti dan nilai yang luar biasa kepada kehidupan kita. Yesus harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri untuk membeli keselamatan kita. Kita tidak melayani Allah karena rasa bersalah atau ketakutan atau bahkan kewajiban, tetapi karena sukacita dan ucapan syukur yang dalam atas apa yang telah Dia kerjakan bagi kita. Kita berhutang nyawa kepada-Nya (1Kor. 6:20). Melalui keselamatan, masa lalu kita telah diampuni, masa kini kita diberi makna, dan masa depan kita dijamin.

 

Istilah lain dalam Bahasa Inggris untuk melayani Allah yang salah dimengerti oleh banyak orang adalah ministry(pelayanan sebagai gembala/pendeta). Ketika sebagian orang mendengar kata “pelayanan” mereka berpikir tentang gembala, pendeta, dan rohaniwan profesional, tetapi Allah berkata setiap anggota keluargaNya merupakan seorang pelayan (minister).

 

Di dalam Alkitab, kata hamba (servant) dan pelayanan (minister) adalah sinonim, seperti halnya service dan ministry. Jika Anda seorang Kristen, Anda merupakan seorang pelayan (minister) dan Anda melayani (serving atau pun ministering).

 

Ketiga, kita dipanggil untuk melayani Allah. Ketika bertumbuh, kita mungkin mengira bahwa “dipanggil” oleh Allah merupakan sesuatu yang hanya dialami oleh para misionaris, gembala, dan pekerja gereja purna waktu lainnya, tetapi Alkitab berkata bahwa semua orang kristen dipanggil untuk melayani. Panggilan kita untuk keselamatan meliputi panggilan Anda untuk melayani. Keduanya sama. Tidak peduli apa pekerjaan atau karier kita, kita dipanggil untuk pelayanan kristiani purna waktu. Seorang kristen yang tidak melayani merupakan sebuah pernyataan yang bertentangan. Setiap kali kita memakai kemampuan-kemampuan yang diberikan Allah untuk menolong orang lain, kita sedang memenuhi panggilan kita.

 

Keempat, kita diperintahkan untuk melayani Allah. Bagi orang-orang Kristen, pelayanan bukanlah pilihan, sesuatu untuk dimasukkan ke dalam jadwal kita jika kita bisa menyediakan waktu. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus datang untuk melayani dan untuk memberi. Dan kedua kata kerja tersebut seharusnya juga menjadi ciri kehidupan kita di dunia. Kita seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

 

Apa yang kita lakukan dalam melayani Yesus sehingga kita dapat duduk dalam kemuliaan-Nya kelak sesuai dengan Firman Tuhan hari ini?

 

Pertama, memberi diri. Tentu tugas pertama kita dalam melayani adalah meberi diri. Tidak mungkin orang mau melayani, namun tidak mau memberi diri. Saya teringat dalam pelayanan gereja ada majelis yang melayani namun tidak memberi diri. Dia menganggap jabatan itu adalah kekuasaaan. Demikian juga dalam organisasi (kepanitiaan) ada nama tapi tidak memberi diri. Yesus dalam pelayanan memberi diri dengan sungguh-sungguh.

 

Kedua, melayani dengan hati. Ada sebuah lagu rohani “Hati Sbagai Hamba”. Artinya dia memberi diri melayani dengan hati yang sungguh-sungguh bahkan melupakan jabatan yang diembannya, status sosialnya untuk melayani Tuhan. Yesus juga meninggalkan jabatan ke-Allah-an-Nya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba (manusia) dalam melayani (Flp. 2:5-11).

 

Ketiga, seturut dengan kehendak Bapa di Sorga. Dalam melayani bukan kehendak diri kita yang dikedepankan, namun kehendak Tuhan sendiri. Dalam Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Karena itu, layanilah setiap orang sebagai bukti bahwa kita melayani TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...