Renungan hari ini:
“TUHAN DEKAT PADA SETIAP ORANG”
Mazmur 145:18 (TB) "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan"
Psalms 145:18 (NET) "The Lord is near all who cry out to him, all who cry out to him sincerely"
Nas hari ini mengungkapkan keyakinan penulis Mazmur bahwa TUHAN (Yahweh), Allah Israel, mendekati dan hadir bagi mereka yang berseru kepada-Nya dengan setia. Mazmur ini adalah salah satu dari sekian banyak mazmur dalam Alkitab yang dikaitkan dengan Raja Daud. Dalam Mazmur 145, Daud memuji dan memuliakan Allah atas kebesaran-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Dalam ayat yang Anda sebutkan, Daud menekankan kedekatan Allah dengan orang-orang yang berseru kepada-Nya.
Kata "berseru" dalam konteks ini mencerminkan doa, seruan, atau panggilan kepada Allah. Daud menyatakan bahwa Allah tidak jauh atau terpisah dari mereka yang memanggil-Nya dengan tulus dan dalam kesetiaan. Ini menunjukkan keyakinan Daud bahwa Allah adalah Allah yang mendengar, memperhatikan, dan merespons seruan orang-orang yang setia kepada-Nya.
Ayat ini juga mencerminkan sifat Allah yang dekat dan setia terhadap umat-Nya yang memanggil-Nya. Allah tidak hanya mendengar seruan mereka, tetapi juga hadir dalam kehidupan mereka, memberikan perlindungan, bimbingan, dan pertolongan-Nya. Hal ini memberikan penghiburan dan keyakinan kepada orang-orang yang percaya bahwa Allah selalu siap mendengarkan dan merespons seruan mereka.
Secara umum, Mazmur 145:18 mengajarkan bahwa Allah adalah Allah yang dekat dan setia terhadap mereka yang mencari-Nya dengan tulus dan berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ayat ini menunjukkan hubungan yang erat antara Allah dan umat-Nya yang memanggil-Nya dengan hati yang tulus dan percaya bahwa Dia adalah Allah yang mengasihi dan peduli.
Tujuan penulis kitab Mazmur 145:18 dalam menuliskan frasa "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan" adalah untuk mengungkapkan keyakinan dan pengharapan akan dekatnya Allah dengan orang-orang yang memanggil-Nya dan bertekun dalam kesetiaan kepada-Nya. Mazmur ini merupakan sebuah doa puji-pujian yang dipimpin oleh Raja Daud. Dalam konteks ayat ini, Daud menyampaikan kepercayaannya bahwa Allah adalah Allah yang dekat dan responsif terhadap doa-doa mereka yang tulus. Tujuan utama Daud adalah untuk memuji sifat-sifat Allah yang mengasihi dan terlibat secara pribadi dengan umat-Nya.
Dengan menekankan kedekatan Allah, Daud ingin menguatkan iman dan memberikan penghiburan kepada orang-orang yang membaca atau mendengar mazmur ini. Daud ingin menyampaikan bahwa Allah tidak jauh atau terasing dari mereka, melainkan hadir dan siap mendengar seruan mereka. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan pesan bahwa Allah menghargai kesetiaan. Dalam konteks ayat ini, kesetiaan merujuk pada hubungan yang tulus dan kokoh dengan Allah. Allah dekat dan menanggapi seruan mereka yang memanggil-Nya dengan hati yang setia dan sungguh-sungguh.
Tujuan dari penulisan ayat ini adalah untuk menguatkan iman, menghibur, dan mengingatkan pembaca atau pendengar akan dekatnya hubungan antara Allah dan orang-orang yang setia kepada-Nya. Ayat ini menekankan pentingnya berseru kepada Allah dan tetap setia dalam hubungan dengan-Nya, karena Allah adalah Allah yang dekat dan mau mendengar serta memperhatikan mereka yang memanggil-Nya dalam kesetiaan.
Pernyataan penulis kitab Mazmur 145:18, "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan," memberikan beberapa hal yang dapat direnungkan:
Pertama, kedekatan Allah. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah dekat dengan umat-Nya. Meskipun kita mungkin merasa terasing atau jauh dari Allah dalam situasi atau keadaan tertentu, kebenaran ini mengingatkan kita bahwa Allah tetap dekat dan akrab dengan mereka yang mencari-Nya.
Kedua, respons Allah terhadap seruan. Ayat ini mengajarkan bahwa Allah mendengar dan merespons seruan orang-orang yang memanggil-Nya. Tidak ada seruan yang terlupakan oleh Allah; Dia mengindahkan dan memperhatikan seruan-seruan itu. Oleh karena itu, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Allah mendengarkan doa kita dan terlibat dalam kehidupan kita.
Ketiga, kesetiaan dalam hubungan dengan Allah. Penulis menyoroti pentingnya kesetiaan dalam hubungan kita dengan Allah. Orang-orang yang memanggil-Nya dalam kesetiaan adalah mereka yang tetap berpegang pada-Nya meskipun dalam situasi sulit atau cobaan. Pernyataan ini mengingatkan kita akan pentingnya memelihara hubungan yang erat dan setia dengan Allah dalam iman dan ibadah kita.
Keempat, perlunya seruan dan doa. Pernyataan ini mengingatkan kita akan pentingnya berseru kepada Allah. Ini adalah panggilan untuk kita untuk tidak ragu-ragu untuk menghadap-Nya dengan segala kebutuhan, kekhawatiran, dan harapan kita. Seruan dan doa kita adalah cara untuk menghubungkan diri dengan Allah yang dekat dan berkomunikasi dengan-Nya. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk merenungkan kehadiran dan perhatian Allah dalam hidup kita. Kita diingatkan untuk tetap berseru kepada-Nya dalam kesetiaan, memelihara hubungan yang erat dengan-Nya, dan percaya bahwa Dia adalah Allah yang dekat dan mau mendengar seruan kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN