Kamis, 22 Juli 2021

Renungan hari ini: “PIKIRKANLAH SEMUANYA ITU” (Filipi 4:8)

 Renungan hari ini:

 

 “PIKIRKANLAH SEMUANYA ITU”




 

Filipi 4:8 (TB) "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu"

 

Philippians 4:8 (NET) "Finally, brothers and sisters, whatever is true, whatever is worthy of respect, whatever is just, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is commendable, if something is excellent or praiseworthy, think about these things"

 

Apa yang sejatinya kita harus masukkan ke dalam pikiran kita? Paulus menyebutkan beberapa hal, yakni: semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Minimal ketujuh hal positif inilah yang masuk ke dalam pikiran kita agar tindakan, kata dan laku kita juga akan menjadi baik dan benar.

 

Nas hari ini hendak menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif karena hal itu akan berdampak dalam kehidupan kita.  Pikiran kita dapat menentukan setiap perkataan dan tindakan kita.  Bila yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal yang positif maka hal-hal yang baik akan terjadi bagi kita.

 

Paulus menasihatkan agar pikiran setiap orang percaya diisi dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar bajik (baik) dan semua yang patut dipuji.  Untuk memiliki pikiran yang selalu positif tidak ada jalan lain selain harus taat kepada firman Tuhan.  Inilah yang dilakukan Rasul Paulus:  "Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus"  (2 Kor. 10:5b).  Menaklukkan pikiran kepada Kristus berarti kita mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari.  Dengan firman Tuhan kita dituntun untuk selalu berpikiran positif.  Itu berarti pikiran yang benar dan positif adalah modal bagi Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasaNya dalam kehidupan kita.  Oleh karena itu  "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"  (Filipi 2:5).

 

Bagaimana dengan kita?  Apakah hari-hari kita masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang negatif?  Kuatir, takut, cemas, putus asa dan sebagainya?  Tanggalkan itu semua!  Jangan biarkan Iblis menjajah dan menghancurkan hidup kita dengan menebar hal-hal negatif di dalam pikiran kita.  Kita harus bisa melawannya!  Bawa semua beban permasalahan kepada Tuhan!  Kuncinya pada pikiran kita sendiri, bukan pada tangan orang lain.  Ada tertulis:  "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia"  (Ams. 23:7a).  Mari kita belajar untuk mensyukuri segala berkat Tuhan yang ada pada kita, itu yang akan membebaskan kita dari beban-beban kehidupan yang menjadi sumber kekuatiran dan ketakutan kita.

 

Kekuatan pikiran ternyata sangat dahsyat. Pikiran akan memengaruhi segala potensi yang ada. Maka, apa yang dipikirkan orang akan memengaruhi apa yang akan dilakukan. Oleh karena itu Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Filipi yang sedang dilanda kesulitan untuk terus berpikir positif. 

 

Pertama, di tengah masalah dan ancaman, jemaat diajak untuk memelihara kesatuan dan kesehatian di antara umat Tuhan. Pandangan duniawi adalah berusaha untuk mencari kepentingan pribadi tanpa menghiraukan orang lain. Kedua, tetap bersukacita dan berbuat baik. Di tengah-tengah kesulitan, hanya sedikit orang yang mau berbuat baik bagi sesamanya, karena orang lebih cenderung memikirkan dirinya sendiri. Ketiga, tidak khawatir, melainkan menyatakan segala keinginan hati kita kepada Tuhan di dalam doa. Jika kita berdoa dan bergantung kepada Tuhan, maka damai sejahtera Tuhanlah yang akan mengendalikan dan memimpin hati dan pikiran kita. Keempat, memikirkan dan melakukan segala sesuatu yang baik. Berpikir mengenai hal-hal yang baik dan mulia adalah langkah pertama untuk tidak dikuasai masalah. 

 

Di tengah kesulitan dan penderitaan yang kita alami janganlah pernah menyerah. Bersama Tuhan kita bisa! Pemeliharaan Tuhan sangat dahsyat. Ingat, sikap positif itu bukan berdasarkan akal budi kita semata melainkan berdasarkan pada janji firman-Nya! Dengan berpikiran positif kita sedang mengaktifkan iman kita bekerja, yang ada pada saat yang tepat pasti akan terjadi dan menjadi kenyataan! Karena itu pilihlah untuk mengambil sikap dan berpikir positif di tengah-tengah arus dunia ini. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...