Rabu, 09 Mei 2018

KOTBAH KENAIKAN TUHAN YESUS : “YESUS ANAK ALLAH YANG BERTAHTA DI SURGA”

KOTBAH KENAIKAN TUHAN YESUS 
Kamis, 10 Mei 2018

“YESUS ANAK ALLAH YANG BERTAHTA DI SURGA”
Kotbah: Ibrani 1:5-13  Bacaan: Mazmur 110:1-7


Hari ini kita memperingati Hari Besar Umat Kristen yang Keempat, yakni: Hari Kenaikan Yesus ke Surga” (sebelumnya Natal, Jumat Agung, Paskah). Dalam perayaan ini tema yang akan kita renungkan adalah “Yesus Anak Allah yang bertahta di surga”. Tema ini hendak menunjukkan bahwa tempat Yesus adalah di surga bukan di dunia. Yesus berasal dari surga yang turun ke bumi untuk menebus manusia berdosa. Sesudah tugas pembebasan manusia selesai dikerjakan-Nya maka Ia pun kembali bertahta di surga. Itulah sebabnya Yesus naik kembali ke surga. 

Yesus bertahta di surga hendak menunjukkan bahwa Ia berbeda dengan malaikat-malaikat TUHAN. Yesus tidaklah sama dengan malaikat. Tuhan Yesus Kristus adalah pernyataan utama, yang lebih tinggi daripada para nabi dan Malaikat. 

Penulis Ibrani hendak memberikan penjelasan kepada pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang berhak menerima untuk segala yang ada.  Hal ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus memiliki otoritas yang setara dengan Allah Bapa. Beberapa kali Tuhan Yesus menyatakannya: “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku” (Mat. 11:27); "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Mat. 28:18). Juga Yesus menyatakan bahwa “Aku dan Bapa adalah satu.” Bagi orang Yahudi, mereka mengetahui bahwa hanya Yahweh yang berkuasa di surga dan di bumi. Tidak ada pribadi lain yang bisa disetarakandengan Yahweh. 

Penulis surat ini sangat menegaskan hal ini bahwa sebagaimana TUHAN telah memelihara Israel dari Mesir menuju Kanaan, maka Yesus juga yang memelihara mereka dalam perjalanan iman mereka. "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut... Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr. 13:6, 8). 

Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Melalui pernyataan “cahaya kemuliaan Allah” dan “gambar wujud Allah” penulis hendak menyatakan bahwa Yesus adalah perwujudan dari Allah yang tidak kelihatan. Tuhan Yesus menegaskan bahwa “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh. 14:9). Paulus pun menyatakan bahwa “seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia” (Kol. 1:19).  Selain itu, Yesus memiliki kuasa yang sangat besar, yang setara dengan Allah Bapa. Ia menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh dengan kekuasaan. Hal ini mengingatkan kita dengan kisah penciptaan, bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan firman-Nya yang dahsyat: “Jadilah terang!” Lalu terang itu jadi.” Dengan demikian, penerima surat diajak untuk melihat Yesus yang maha kuasa. 

Pergumulan hidup bisa membuat kita meragukan Tuhan. Karena itu, penulis surat Ibrani mengajak para pembaca untuk mengenal lagi Tuhan Yesus secara lebih mendalam. 

Siapakah Kristus? Menurut penulis Ibrani 1:1-3, Dia adalah Pencipta, Pewaris, Penyempurna, Pemimpin sejarah, Pewahyu, cahaya kemuliaan Allah, wujud dari esensi Allah yang tidak kelihatan, Penopang dari segala sesuatu yang ada. Dia menyucikan dosa manusia dan duduk di sebelah kanan Allah. Sungguh saya tidak bisa mengerti, bagaimana penulis Ibrani bisa menggunakan kalimat yang begitu pendek untuk menyimpulkan Kristologi dari begitu banyak aspek.

Mulai dari ayat 4 dia mengemukakan satu tema, nama Yesus lebih tinggi daripada segala malaikat. Ayat ini dua kali menyebutkan “Jauh.” Jauh lebih tinggi, Jauh lebih indah. 

Mari kita meninjau perbedaan antara malaikat dengan Yesus Kristus:

Pertama, malaikat dicipta, Yesus adalah Pencipta.Manusia dicipta sebagai roh yang dibungkus dengan daging, malaikat dicipta sebagai roh yang murni tanpa daging, sedangkan binatang dicipta dengan daging dan jiwa yang tidak mempunyai peta teladan Allah. 

Kedua,orang Israel percaya, malaikat adalah mahluk yang paling dekat dengan Allah, tetapi Yesus Kristus bukan yang paling dekat dengan Allah, Dia adalah Allah, oknum kedua dari Allah Tritunggal.
Ketiga, malaikat disebut sebagai anak-anak Allah, tapi Yesus Kristus adalah Anak Tunggal Allah. Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Ayub pernah menyebut malaikat sebagai anak-anak Allah, tetapi Kristus adalah Anak tunggal yang dilahirkan oleh Bapa. Ayat-ayat berikutnya tertulis, siapakah di antara malaikat yang seperti Yesus yang kepadaNya Bapa berkata, Aku akan menjadikan dia anakKu dan Aku akan menjadi bapanya? Suatu hak istimewa yang tidak dimiliki malaikat-malaikat. Itu sebabnya dalam Yohanes 3:16 dikatakan, demikianlah Allah mengasihi isi dunia, sehingga dikaruniakanNya AnakNya yang tunggal—bukan malaikat, tapi Dia yang lebih dari pada malaikat—supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Inilah keunikan, keistimewaan, keesaan, dan kedudukan yang hanya ada pada Yesus Kristus.

Keempat, malaikat-malaikat disebut sebagai pelayan tentara suci Tuhan Allah, tetapi Kristus adalah Raja dari semua malaikat. Malaikat-malaikat mempunyai fungsi yang besar, yaitu mengelilingi tahta Tuhan yang tertinggi sambil menyerukan suci, suci, suci secara bersahut-sahutan (Yes. 6:1-6). 

Kelima,malaikat adalah pelaksana penghakiman Allah dengan prinsip keadilan dan kebenaran, tetapi Kristus adalah keadilan dan kebenaran Allah itu sendiri.Dari mana kita tahu akan hal ini? Alkitab beberapa kali mencatat malaikat melaksanakan keadilan Allah. Pertama kali adalah setelah Adam dan Hawa berdosa dan diusir keluar dari taman Eden. Malaikat Kerubim berdiri di sana dengan pedang yang berapi-api untuk mencegah mereka masuk kembali ke taman Eden, karena mereka sudah melawan kehendak Allah. Setelah Kristus datang, dipaku di atas kayu salib untuk menggantikan dosa manusia, barulah pedang keadilan itu disarungkan, sehingga Adam, Hawa, kamu dan saya boleh kembali kepada Tuhan. Malaikat adalah pelaksana keadilan, kebenaran Tuhan Allah. Kristus adalah keadilan dan kebenaran Allah itu sendiri yang rela dikorbankan demi melepaskan kita dari penghakiman Tuhan. Maka Yesus jauh lebih tinggi dari pada segala malaikat.

Yesus sudah naik ke surga duduk di tahta kemuliaan Bapa-Nya dan kita akan menanti kedatangan-Nya kali kedua ke dunia ini untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Sekarang kita memperingati Hari Kenaikan Yesus ke surga. Apakah makna Hari Kenaikan Yesus Kristus ini bagi kita sekarang?

Pertama,kenaikan Yesus ke surga menyatakan bahwa pelayanan-Nya di dunia telah selesai.Allah Bapa telah mengirimkan anak-Nya ke dunia , dan sekarang anak-Nya kembali kepada Bapa. Waktunya sebagai manusia di dunia telah selesai. 

Kedua,kenaikan Yesus menyatakan kesuksesan misi dan karya-Nya di dunia.Semua pekerjaan yang harus dikerjakan-Nya telah Dia selesaikan.

Ketiga, kenaikan Yesus menandakan bahwa Dia telah kembali kepada kemuliaan surgawi-Nya.Kemuliaan Yesus terselubung selama Dia di bumi, terkecuali saat peristiwa transfigurasi/perubahan, seperti yang dikisahkan di Matius 17:1-9.

Keempat, kenaikan Yesus menyatakan peninggian Allah Bapa kepada-Nya (Ef. 1:20-23).Dia adalah Anak yang dikasihi Allah Bapa (Mat. 17:5), yang telah ditinggikan-Nya dan dikaruniakan-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9).

Kelima,kenaikan Yesus menandakan estafet pelayanan kepada kita.Yesus telah selesai mengajar para murid, sekarang waktunya para murid pergi memberitakan Injil ke seluruh bangsa. Para murid Yesus juga sudah tiada, sekarang tugas itu berada di pundak kita. Kita disuruh untuk meneruskan tugas pewartaan Injil bagi segala mahkluk di bumi ini agar bumi ini dipenuhi damai sejahtera Allah hingga kedatangan-Nya kali kedua kelak. (rsnh)

Selamat merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga! 

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...