Kamis, 09 Desember 2021

Renungan hari ini: “APABILA ANAK MANUSIA DATANG” (Matius 25:31)

 Renungan hari ini:

 

“APABILA ANAK MANUSIA DATANG”




 

Matius 25:31 (TB) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya"

 

Matthew 25:31 (NET) “When the Son of Man comes in his glory and all the angels with him, then he will sit on his glorious throne"

 

Kedatangan Yesus kali kedua tak seorang pun tahu. Namun tat kala Ia datang dalam kemuliaan-Nya maka Ia akan bersemayam di tahta kemuliaan-Nya. Penulis Matius hanya mengingatkan kita bahwa kedatangan Yesus itu bagaikan masa penghakiman terakhir. Pada masa itu Yesus Kristus digambarkan sebagai seorang Raja. Dia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Sebagai seorang Raja Dia akan melakukan penghakiman atas seluruh umat manusia; memisahkan mereka yang baik dari mereka yang jahat. Keputusan-Nya akan bersifat final dan kekal. Oleh karena itu, bacaan Injil hari ini mengingatkan kita tentang martabat Raja Kristus yang merendahkan diri-Nya sebegitu rupa dalam Inkarnasi demi kita, namun dibangkitkan lagi kepada kemuliaan oleh Bapa surgawi sehingga dengan demikian memberikan kepada semua orang kemungkinan dan sarana untuk bangkit ke dalam kemuliaan kekal.

 

Nas hari ini memberikan pelajaran yang sangat perlu bagi kita apabila kita mau melayani Yesus Kristus sebagai para pengikut/murid-Nya yang setia, dengan demikian dapat masuk ke dalam Kerajaan kekal kelak bila kita mati. Kita melayani Dia –  menurut-Nya sendiri – dengan melayani sesama kita yang mempunyai kebutuhan. Orang-orang seperti ini akan selalu ada, jadi kita tidak akan kekurangan kesempatan guna menunjukkan kasih dan rasa terima kasih penuh syukur kita kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.

 

Orang-orang yang lapar, sakit, telanjang, dipenjara memberikan kepada kita kesempatan guna melayani Kristus. Sekiranya orang-orang seperti ini tidak ada di tengah RT/RW atau masyarakat kita, maka masih ada jutaan di belahan dunia yang lain. Ada banyak komunitas/LSM yang berkarya di bidan karitatif. Marilah kita bermurah hati dalam setiap macam kesempatan.

 

Kita juga jangan lupa, bahwa berbagai kebutuhan yang disebutkan oleh sang Raja itu tidak terbatas pada kebutuhan-kebutuhan fisik. Ada banyak orang, baik Kristiani maupun bukan, yang lapar dan haus akan hal-hal spiritual; ada juga yang sakit secara spiritual melalui melalui keterlibatan mereka dalam hal-hal duniawi dan dosa; banyak yang lain begitu terpenjara dalam ambisi-ambisi  duniawi sehingga mereka tidak mempunyai waktu memikirkan  kehidupan mereka di masa mendatang (pasca kematian). Menolong orang-orang sedemikian ke luar dari kesulitan-kesulitan mereka – karena salah sendiri atau dikarenakan orang lain – adalah melayani Kristus juga. Kristus menginginkan semua orang untuk masuk surga. Dia datang ke tengah dunia untuk tujuan itu, bukan?

 

Kristus mengharapkan agar kita bekerja sama dengan Dia untuk membantu orang-orang lain ke masuk ke surga juga. Yesus memberikan kesempatan-kesempatan ini sehingga dengan demikian kita dapat membuktikan kasih kita kepada-Nya sekarang di dunia dan kemudian dalam keabadian, bersukacita bersama dengan mereka yang kita tolong.

 

Pada masa advent ini, marilah kita memperbaharui janji-setia kita kepada-Nya, sehingga dengan demikian janji-setia kita ini tidak menjadi sekadar rumusan-kosong. Marilah kita membuat resolusi untuk sekali lagi mempelajari keseluruhan makna karya belas kasih (termasuk segi spiritualnya) dan melihat sampai berapa baik kita mempraktekkannya, tentunya dengan melihat Yesus Kristus sebagai tolok ukur. Apabila kita telah gagal di masa lampau, baiklah kita membuat resolusi untuk memulai lagi hari ini. Walaupun ada para pengikut/murid Yesus yang masih mepunyai kebutuhan fisik yang belum seluruhnya terpenuhi, bukan alasanlah bagi mereka untuk tidak menolong orang lain dalam hal karya pelayanan yang bersifat spiritual. Mendoakan mereka yang memerlukan bantuan doa dalam berbagai keadaan, pemberian nasihat Kristiani kepada kenalan yang sedang berada dalam situassi yang salah di hadapan Tuhan, pemberian nasihat kepada para orangtua yang mengabaikan anak-anak mereka dibesarkan secara Kristiani. Pekerjaan-pekerjaan belas kasih ini – dan ditolong oleh rahmat Allah – dapat menghasilkan banyak mukjizat.

 

Marilah kita saling menolong dengan saling memikul beban masing-masing. Inilah yang diminta Kristus. Inilah bagaimana kita dapat membuktikan bahwa diri kita ini adalah para pengikut/murid yang setia selalu berterima kasih penuh syukur kepada-Nya untuk segala kebaikan-Nya kepada kita. Demikianlah kita akan dihakimi pada akhir zaman: Berdasarkan perbuatan-perbuatan belas kasih kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Apabila kita mengasihi sesama kita dengan kasih kepada Kristus yang aktif dan praktis, maka kita sebenarnya mengasihi Allah dan mentaati perintah untuk mengasihi  sesama. “Pada kedua perintah inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” (Mat 22:40). Karena itu, teruslah bersiap diri menunggu kedatangan kali kedua Yesus Kristus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...