Selasa, 22 Maret 2022

Renungan hari ini: “PEMULIHAN UMAT ALLAH” (Zakharia 8:8)

 Renungan hari ini:

 

“PEMULIHAN UMAT ALLAH”




 

Zakharia 8:8 (TB)  "Dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran"

 

Zechariah 8:8 (NET) "And I will bring them to settle within Jerusalem. They will be my people, and I will be their God, in truth and righteousness"

 

ALLAH tidak senang melihat umat-Nya terus dalam pembuangan Babel. ALLAH merindukan pemulihan bagi umat-Nya. Nubuat Zakharia tentang kunci pemulihan penuh Israel ialah kembalinya Allah ke Sion, yang menunjuk kepada saat ketika Kristus datang kembali dalam kemuliaan dan memulai pemerintahan-Nya di dunia atas bangsa-bangsa.Pada saat itu kehadiran Allah akan menjadikan Yerusalem sebuah kota kebenaran dan kesetiaan, dan gunung Tuhan akan kudus, yaitu dikhususkan untuk beribadah kepada-Nya. Pasal ini memberikan sepuluh berkat yang akan menyertai pemerintahan di bumi itu, masing-masing diawali dengan frase, “Beginilah firman Tuhan semesta alam, …” Sehingga damai sejahtera, kemakmuran dan kebahagiaan terjadi di Yerusalem di masa mendatang (Zak. 8:4-5.).

 

Kembalinya umat Israel dari pembuangan Babel dari timur; menjadi gambaran pemulihan di masa depan dari segala penjuru dunia, dari timur dan barat, yaitu dari seluruh bumi (bnd. Yes. 43:5-6), Allah akan sungguh-sungguh menjadi Allah umat-Nya, dan mereka akan menerima kebenaran-Nya melalui Kristus. Orang-orang yang kembali bukan hanya kaum buangan, tetapi semua orang Yahudi di perantauan dan setelah mereka kembali maka perjanjian akan dibaharui (bnd. Yer. 31:31).

 

Keinginan Allah memulihkan Israel merupakan perbuatan serius walaupun umat Israel sendiri tidak menanggapi dengan antusias. Dan bahkan sering menyeleweng dan tidak tahan uji. Keseriusan Allah dinyatakan dalam ayat 8:2 ”Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar.” Dua kali Tuhan menyatakan kasih-Nya yang tak berkesudahan dan perhatian-Nya bagi Israel (bnd. ps. 1). Allah pasti murka terhadap orang-orang yang mengusik umat Allah (“Kehangatan amarah yang besar”). Allah begitu bertekad untuk kembali ke Sion dengan berkat pada masa mendatang, sehingga Dia berbicara tentang hal itu seolah-olah telah terlaksana. Yerusalem mendapat julukan kota yang setia. Karena Allah sendiri yang berkenan berdiam di tengah-tengah kota tersebut. Dalam Zakaria 8:3 disebutkan, bahwa kedamaian dan keamanan Yerusalem terwujud, dan ketika Israel berhubungan dengan Tuhan sebagaimana mestinya dalam hal-hal rohani, berkat-berkat duniawi selalu mengikuti.

 

“Dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya” orang-oang Yahudi yang terserak dikumpulkan kembali. Nubuat bahwa Israel harus berada di Tanah Perjanjian dan pada saat nubuat digenapi barulah oarang-orang Israel sadar akan maksud utama Allah baginya. Pemulihan negeri itu merupakan prasyarat pokok menurut kesaksian Kitab-kitab nubuat. Kembalinya orang-orang Israel ini akan terjadi dari segenap penjuru bumi (bnd. Yes. 11:11,12; Am. 9:14, 15).

 

Tuhan bukan saja menjanjikan pemulihan bagi Israel. Dia juga menjanjikan kehidupan yang sejahtera dan penuh damai kepada Israel. Tuhan berjanji akan membuat mereka makin kokoh, penuh dengan keceriaan dan sukacita, jauh dari segala malapetaka dan bahaya dari bangsa-bangsa sekitar mereka, dan seluruh bangsa akan berebutan ingin menjadi salah satu dari orang Israel karena mereka melihat betapa besar kemurahan Tuhan yang Mahakuasa bagi orang Israel. Tetapi segala janji Tuhan ini bersyarat. Seluruh Israel harus mempertahankan hidup yang bersih dan suci. Inilah yang Tuhan inginkan. Hidup yang bersih dan suci sehingga seluruh berkat dan janji yang Tuhan akan curahkan boleh diterima oleh mereka dengan berlimpah. Anugerah Tuhan memang diberikan dengan cuma-cuma, tetapi respons terhadap anugerah itu akan menentukan apakah anugerah itu akan dijalani dengan kelimpahan berkat dan penyertaan Tuhan atau tidak. Jika Israel setia melakukan yang benar, adil, dan hidup dengan penuh kesetiaan kepada Tuhan dan belas kasihan kepada yang lemah, maka Tuhan akan memberikan kelimpahan janji-Nya untuk menyertai Israel yang telah diberikan anugerah boleh kembali dari pembuangan. Karena itu, teruslah memiliki hidup yang bersih dan suci, agar TUHAN memulihkan kita kembali. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...