Senin, 21 Oktober 2019

Renungan hari ini: KESAKSIAN HIDUP NAOMI

Renungan hari ini: 

KESAKSIAN HIDUP NAOMI



Rut 1:21 (TB) Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku" 

Ruth 1:21 (NET) I left here full, but the Lord has caused me to return empty-handed. Why do you call me ‘Naomi,’ seeing that the Lord has opposed me, and the Sovereign One has caused me to suffer?” 

Naomi mengemukakan menyaksikan realita hidupnya bahwa ia pergi dengan penuh berarti lengkap dengan suami dan kedua anak laki lakinya, tetapi sekarang ia kehilangan ke 3 orang yang dikasihinya karena meninggal dunia. Ia melihat kehilangannya, pulang dengan tangan kosong, dan ia lupa bahwa ia juga masih diberkati Tuhan dengan adanya seorang anak mantu yaitu Rut yang mendampingi dan mau melayani Naomi di hari tuanya. 

Pelajaran bagi kita: ditengah kesusahan, jangan hanya melihat kesusahan itu sendiri, tetapi mampu juga untuk menghitung berkat Tuhan yang masih ada, sehingga masih ada rasa syukur sehingga kita tidak tenggelam dalam kesusahan.

Apakah benar ia pergi dengan tangan penuh, pulang dengan tangan hampa? Jika yang dimaksudkan dia “dengan tangan yang penuh” adalah kelimpahan sandang pangan, tetapi ia mengikuti suaminya meninggalkan Betlehem adalah karena bencana kelaparan, bukankah apa yang ia katakan sebagai “dengan tangan yang penuh” tidak sesuai kenyataan? Jika yang ia maksudkan “dengan tangan yang penuh” adalah memiliki dua anak pada waktu ia mengikuti suaminya pergi, kemudian di Moab bertambah dua menantu, dan sekarang ia kehilangan suami, kehilangan kedua anak,  ini dapat dikatakan terkait pulang “dengan tangan yang kosong”.

Tetapi apakah ia benar-benar pulang dengan tangan yang kosong? Naomi lupa kepada Rut (lihat bagaimana hal ini dinyatakan dengan memudarnya peran Rut dari percakapan di pintu gerbang kota), para wanita Betlehem juga tidak memperhatikan Rut. Bukankah ada Rut di samping dirinya, bagaimana ia bisa mengatakan ia tidak punya apa-apa, pulang dengan tangan yang kosong? Naomi sesungguhnya tersiksa oleh penderitaan begitu dalam. Penderitaan membuat pandangannya buram, kemampuan menarik kesimpulan juga terganggu, tidak dapat akurat. Naomi terlalu meletakkan pandangannya hanya tertuju pada penderitaan masa lalu dan yang yang sedang dihadapi, ia melupakan orang yang ada di sampingnya, Rut.Penulis kitab sengaja di akhir fasal sekali lagi memperkenalkan Rut.

Dari pengalaman hidup Naomi ini kita bisa belajar bahwa orang pada saat mendapatkan penderitaan, akan meletakan pandangan hanya pada penderitaan, sehingga fokus pandangannya menjadi kabur, seperti seorang yang hanya melihat air setengah gelas yang belum penuh. Demikian juga kitab Mazmur mencatat pemazmur yang mengalami penderitaan, pemazmur mengerti bahwa rahasianya adalah datang ke Bait Kudus TUHAN (Mzm. 73:17,23), akan mendapatkan jawaban yang berbeda jika memandang penderitaan yang dialami sekarang dari sudut pandang Allah dan kekekalan. Karena itu, marilah kita memohon kepada Tuhan untuk membantu kita untuk dapat memandang penderitaan yang dialami sekarang dari sudut pandang Allah dan kekekalan. (rnsh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...