Selasa, 02 Mei 2023

Renungan hari ini: “TIPS AGAR TERHINDAR DARI KUTUK TUHAN” (Ulangan 28:56)

 Renungan hari ini:

 

“TIPS AGAR TERHINDAR DARI KUTUK TUHAN”


 

Ulangan 28:56 (TB) "Perempuan yang lemah lembut di antaramu, yang tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang lemah lembut itu, akan bersikap jahat terhadap suami yang dicintainya serta anaknya laki-laki dan perempuan" 

 

Deuteronomy 28:56 (NET) "Likewise, the most tender and delicate of your women, who would never think of putting even the sole of her foot on the ground because of her daintiness, will turn against her beloved husband, her sons and daughters"

 

Frasa "Perempuan yang lemah lembut di antaramu, yang tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah" terdapat dalam kutipan kutukan yang dinyatakan dalam kitab Ulangan 28:15-68. Kutukan tersebut dinyatakan sebagai ancaman yang akan terjadi jika umat Israel tidak mematuhi perjanjian yang mereka buat dengan Allah. Dalam kutukan ini, Allah memberi tahu umat-Nya bahwa mereka akan mengalami banyak penderitaan dan kesulitan jika mereka tidak taat dan mematuhi perintah-perintah-Nya. Salah satu dari kutukan ini adalah bahwa mereka akan menjadi budak bangsa lain, dan di antara mereka akan ada "perempuan yang lemah lembut, yang tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah" (Ul. 28:56).

 

Frasa ini mengacu pada ketidakmampuan perempuan yang terjebak dalam situasi ini untuk melakukan pekerjaan yang berat atau bahkan berjalan di atas tanah. Mereka dijadikan sebagai simbol penghinaan dan penindasan yang menghancurkan harga diri mereka. Kutukan ini menunjukkan betapa parahnya nasib umat Israel jika mereka tidak mematuhi perjanjian dengan Allah, dan betapa besar kekuasaan Allah untuk menimpakan kutukan seperti itu pada mereka yang tidak taat.

 

Frasa "Perempuan yang lemah lembut di antaramu, yang tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah" dalam Ulangan 28:56 merujuk pada salah satu kutukan Allah yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka tidak mematuhi perjanjian-Nya. Frasa ini mengacu pada penghinaan dan penindasan yang dialami oleh perempuan-perempuan yang terjebak dalam situasi tersebut. Dalam konteks ini, frasa ini menunjukkan kondisi yang sangat buruk bagi perempuan-perempuan tersebut. Mereka akan menjadi budak di antara bangsa lain dan akan mengalami penindasan dan pelecehan yang besar. Frasa ini mencerminkan kekuasaan Allah untuk memberikan kutukan yang sangat parah dan untuk menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi jika umat-Nya tidak mematuhi perintah-perintah-Nya.

 

Selain itu, frasa ini juga menunjukkan betapa rendahnya pandangan dan perlakuan terhadap perempuan dalam budaya pada saat itu. Perempuan dianggap lemah dan harus tunduk pada pria, dan dalam situasi kutukan ini, mereka akan menderita akibat kegagalan bangsa Israel dalam mematuhi perjanjian dengan Allah. Secara keseluruhan, frasa "Perempuan yang lemah lembut di antaramu, yang tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah" menyiratkan penghinaan, penindasan, dan kegagalan umat Allah dalam mematuhi perjanjian-Nya, serta pandangan negatif terhadap perempuan dalam budaya pada saat itu.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah tips atau cara untuk terhindar dari kutukan ini? Setidaknya ada beberapa tips atau cara untuk bisa terhindar dari kutukan TUHAN bagi kita, yakni: 

 

Pertama, kita harus mematuhi perintah-perintah Allah dan berjalan dalam kehendak-Nya. Dalam kitab Ulangan, Allah memberikan banyak perintah dan instruksi kepada umat-Nya, termasuk untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran, serta untuk mengasihi sesamanya seperti diri sendiri. Mereka juga diinstruksikan untuk mengikuti hukum Allah, menjauhi dosa, dan hidup dengan integritas.

 

Kedua, kita harus mampu mematuhi perintah-perintah Allah dan hidup dalam kehendak-Nya. Mereka harus mengakui dan menyesali dosa-dosa mereka, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Selain itu, mereka juga harus menerima hukuman yang dijatuhkan atas dosa-dosa mereka dan berbalik kepada Allah.

 

Ketiga, kita harus menjadi saksi setia bagi Tuhan. Menjadi saksi setia bagi Tuhan dan memperlihatkan kasih-Nya kepada orang lain.

 

Keempat, kita harus mengasihi Tuhan dengan setia. Mengasihi Tuhan dengan setia, menaati firman-Nya dan menjalani hidup yang benar di hadapan-Nya.

 

Dalam konteks yang lebih luas, pesan ini juga berlaku bagi kita sebagai umat manusia. Kita harus mematuhi perintah-perintah Allah dan hidup dalam kehendak-Nya untuk menghindari kutukan-Nya. Karena itu, marilah kita mengakui dan menyesali dosa-dosa kita, berbalik kepada Allah, dan hidup dalam integritas untuk menghormati Dia dan mengasihi sesama kita seperti diri sendiri. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...