Renungan hari ini:
“HIDUP DALAM DAMAI SEJAHTERA DENGAN ALLAH”
Roma 5:1 (TB) "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus"
Romans 5:1 (NET) "Therefore, since we have been declared righteous by faith, we have peace with God through our Lord Jesus Christ"
Hidup dalam damai sejahtera dengan Allah terjadi di dalam Yesus Kristus. Yesus telah mendamaikan kita dengan Allah melalui kematian-Nya di kayu salib. Dengan kematian-Nya di kayu salib kita manusia berdosa dibenarkan-Nya agar kita beroleh hidup yang kekal.
Melalui nas hari ini kita belajar beberapa hal tentang hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, yakni:
Pertama, hidup dalam damai sejahtera dengan Allah berarti bahwa hati nurani kita telah dibersihkan (Ibr. 10:22; Tit. 3:5). Rasa bersalah yang menenggelamkan kita telah tiada, karena dibebankan pada Yesus di atas salib (Kol. 2:14; 1 Ptr. 2:24). Rasa malu yang kita rasakan atas segala perbuatan jahat kita telah dipikul oleh Yesus. Allah Bapa mengadopsi kita sebagai anak-anak-Nya dan mengundang kita untuk “dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia” guna bersekutu dengan-Nya dan menyampaikan keinginan kita (Ibr. 4:16). Bagi orang Kristen, memelihara rasa damai dengan Allah menyaratkan supaya semua dosa dan kegagalan kita diakui pada-Nya (1 Yoh. 1:9). Mengakui dosa kita berulang kali tidak mendatangkan kedamaian dengan Allah; Yesus telah memperdamaikan kita yang percaya pada-Nya dengan Allah Bapa di atas kayu salib. Orang yang lahir-baru sejati hidup dengan sikap bertobat senantiasa sehingga dosa tidak akan berakar dan mencemarkan mereka lagi (Yoh. 3:3; Rm. 6:1-4). Dosa yang belum diakui melukai persekutuan penuh sukacita di antara para anak Allah dengan sang Bapa.
Kedua, hidup dalam damai sejahtera dengan Allah juga memampukan orang Kristen sehingga dapat hidup tanpa rasa takut akan kematian dan kekekalan. Harapan kita aman dalam pengetahuan bahwa Yesus telah melakukan segala sesuatu yang diperlukan demi membenarkan kita dengan Allah (Mat. 5:17; Yoh. 3:16-18). Nafas terakhir kita di bumi adalah nafas pertama kita di surga (2 Kor. 5:6-8; Luk. 16:22). Roh Kudus telah diberikan pada kami seperti kartu jaminan, sebuah kepastian bahwa peristiwa yang lebih agung akan terjadi (2 Kor. 1:22; 5:5). Pada saat ini, Roh Kudus tinggal di dalam kita demi membimbing, menuduh, menghibur, dan memperingati kita akan pengurbanan Yesus bagi kita (Yoh. 14:16-17; 16:8-11; 1 Kor, 3:16, 6:19; Ef. 1:13-14).
Ketiga, hidup dalam damai sejahtera dengan Allah hanya dapat kita miliki jika kita dibenarkan karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Pembenaran karena iman kepada Kristus yang membuat kita dapat hidup dalam damai sejahtera dengan Allah. Sama halnya seperti Abraham, kita dibenarkan bukan karena perbuatan kita, tetapi karena percaya kepada Allah (Rm. 4:3). Percayalah dan taatlah kepada Tuhan Yesus Kristus! Iman kepada Kristus akan membuat hati dan pikiran kita teduh karena damai sejahtera Allah ada pada kita.
Keempat, jika kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, maka segala kesulitan, permasalahan dan pergumulan tidak akan mengacaukan hati dan pikiran kita. Persoalan boleh ada, tetapi kita tetap dapat hidup dengan tenang, makan dengan enak dan tidur dengan nyenyak. Kita dapat menikmati hidup dengan segala ceritanya bahkan tetap dapat berkarya dengan baik. Kita dapat bersukacita senantiasa. Dengan demikian, hidup kita menjadi produktif, berguna bagi sesama dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan
Manusia diciptakan untuk hidup dalam damai sejahtera dengan Allah. Dosa telah merusak damai itu dan terus merusaknya bagi semua yang menolak undangan keselamatan Yesus. Akan tetapi, semua orang yang memanggil nama Tuhan, yang percaya dalam hatinya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah, dan bersedia berserah pada-Nya sebagai Juruselamat dan Tuhan, dapat menikmati perdamaian dengan Allah (Rm. 10:9-10,13; Yoh. 3:16,36; Kis. 2:21,28). Karena itu, hiduplah dalam damai sejahtera dengan Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus agar kita memeroleh kehidupan yang kekal. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN