Rabu, 25 Desember 2019

KOTBAH NATAL 2 Rabu, 26 Desember 2019 “YESUS TERANG DUNIA”

Rabu, 26 Desember 2019

YESUS TERANG DUNIA
Kotbah: Yohannes 8:12-20 Bacaan: Wahyu12:13-17




Hari ini kita memasuki Hari Raya Natal Kedua Kelahiran Yesus di dunia ini. Tema kita hari adalah “Yesus Terang Dunia”. Dunia sangat memerlukan terang. Itu sebabnya TUHAN menciptakan terang. Jika tidak ada terang kita kesulitan mengerjakan sesuatu. Kegerlapan tidak bisa membantu kita melakukan yang lebih baik.  Hanya dengan adanya terang maka kita dimungkinkan mampu melakukan hal-hal kebaikan. Jika tiba-tiba listrik padam, kita langsung panik dan berhenti melakukan aktivitas. 

Demikianlah hidup kita.  Sangat memerlukan terang yang sesungguhnya untuk menyinari hati dan pikiran kita. Jika tidak ada Terang Firman TUHAN, ,ka kita mudah marah, kecewa, lemah dan galau. Tetapi karena Firman TUHAN selalu diperdengarkan kepada kita maka kita mampu menjalani hari-hari kehidupan kita. 

Itulah sebabnya Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi Terang bagi dunia ini. “Akulah Terang Dunia”, perkataan ini menunjukkan Yesus yang menjadi Terang kehidupan kita. Kelahiran-Nya di dunia ini hendak memberikan arah dalam setiap jalan hidup kita agar jangan ada dari antara kita yang berjalan dalam kegelapan. Karena kita sering berjumpa dengan jalan kegelapan. Jika pun kita berjumpa dengan jalan gelap, Bersama Yesus kita akan mampu melewatinya. Itulah sebabnya Yesus mengatakan jika kita hendak berjalan dalam dunia yang gelap maka percayalah kepada Yesus maka Ia akan menolong kita melewati jalan gelap itu dengan Terang-Nya. 

Apakah maknda Yesus Terang Dunia ini?

Pertama, Yesus membawa kebebasan dari kegelapan. Manusia sulit keluar dari lingkungan dan kondisi kegelapan. Jika sudah terbiasa melakukan kejahatan dan dosa, maka manusia itu sulit mengubah pola hidup itu. Jika suka iri, dengki, maka manusia sulit mengubah dirinya menjadi orang yang baik dan sopan. Tetapi jika kita mengijinkan Terang Yesus Kristus menguasai pikiran, hatikita, maka Yesus akan mampu membebaskan kita dari karakter buruk itu menuju karakter baru yang menunjukkan kehidupan yang baik. 

Kedua, kita harus mengikuti Terang dunia ini. Agar kehidupan kita bisa berubah maka satu-satunya cara adalah ikutilah Terang dunia itu. Dengan mengikuti-Nya maka jalan kita akan menuruti role model Yesus. Jalan kita menjadi sama dengan jalan Yesus.

Ketiga, Yesus masuk dalam kegelapan tetapi tidak dikuasai kegelapan itu. Kegelapan tidak bisa mengusir terang, tetapi terang mampu mengusir kegelapan. Jika terang masuk ke kegelapan maka otomatis kegelapan itu akan terusir sendiri. Artinya, terang itu punya keberadaan, jati diri dan punya otoritas dan kuasa. Sementara kegelapan itu tidak punya keberadaan dan tidap punya kuasa. Karena itu, kita harus berusaha hidup dalam Terang Ilahi itu. Dengan memiliki Terang Ilahi maka kita tidak bisa dikuasai kegelapan kendati kita berada di tengah-tengah kegelapan itu sendiri. Yesus masuk ke dunia kematian, tetapi kematian tidak bisa menguasai-Nya bahkan sebaliknya kuasa kematian dipatahkan oleh Yesus.

Keempat, Yesus mengajarkan kesaksian yang benar (ay. 14). Yesus memberikan kesaksian yang benar melawan kesaksian orang Farisi. Orang Farisi tidak tahu Yesus berasal dari mana dan hendak ke mana akhir hidupnya. Yesus memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri. Yesus tahu dari mana Ia datang dan ke mana Ia akan ditutus dan apa tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini. Orang Farisi tidak mengerti apa arti Yesus Terang Dunia, karena mereka hanya fokus untuk melawan Yesus. Sebenarnya mereka tahu siapa Yesus itu, tetapi mereka selalu berusaha untuk melawan pengajaran dan karya Yesus. Orang yang tidak kenal dan tahu Yesus dengan baik akan menghasilkan kesaksian yang kurang baik. Karena itu, kita harus berusaha untuk mengenal Yesus sebagai Terang Dunia agar kesaksian kita baik dan benar.

Kelima, Yesus mengadili dengan benar (ay. 15-16). Yesus mengajarkan bahwa yang punya hak untuk menghakimi adalah Allah sendiri. Manusia tidak punya hak untuk menghakimi sesama manusia.  Manusia sama-sama berdosa dan tidak punya kuasa untuk menghakimi sesamanya. Hanya Allah yang berhak untuk menghakimi manusia berdosa.

Pada masa Natal kedua ini kita harus menjadikan Yesus sebagai Terang Dunia, dan Terang bagi kita untuk menerangi jalan hidup kita selama kita masih berkarya di dunia ini. Kita harus berusaha mengenal Terang Dunia itu dengan baik agar kesaksian kita pun baik dan benar. Juga kita berusaha menghindari penghakiman sesama kita, karena itu bukan kuasa dan hak kita, melainkan itu merupakan kuasa dari Allah saja. Karena itu, terimalah Yesus yang adalah Terang Dunia yang sesungguhnya itu. (rsnh)

Selamat Hari Natal Kedua 26 Desember 2019 bagi kita semua!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...