Jumat, 15 Februari 2019

Renungan hari ini: KESELAMATAN HANYA DI DALAM YESUS

Renungan hari ini: 

KESELAMATAN HANYA DI DALAM YESUS



Kisah Para Rasul 4:12 (TB) "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia..." 

Acts 4:12 (NET) "And there is salvation in no one else…” 

Ada banyak jalan keselamatan di dunia ini. Namun hanya ada satu jalan keselamatan yang menuju kehidupan kekal yakni di dalam Yesus Kristus. Keselamatan sendiri menjadi perhatian khusus dari penulis kitab Lukas dan Kisah Para Rasul. Sebagai istilah yang memiliki pengertian luas, keselamatan dapat berarti pembebasan dari apa saja: mulai dari penyakit sampai dosa, dan penindasan politik sampai pengadilan Tuhan. Orang lumpuh dalam Kisah Para Rasul 3-4 diselamatkan melalui kesembuhan, sedangkan nabi Zakharia berbicara tentang keselamatan sehubungan dengan pembebasan dari musuh bangsa Israel (Luk. 1 :71). Kisah Para Rasul 27:31 menyebut kelepasan dari badai laut sebagai keselamatan. Tetapi masalah yang lebih lanjut adalah terlepas dari pengadilan Tuhan (Kisah 2:21, 40). 

Kelepasan tersebut bukan semata-mata penyelamatan, melainkan juga memiliki segi positif yakni "agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan" (3:19). Pengertian yang terakhir ini mendominasi kotbah-kotbah dalam Kisah Para Rasul, dan bacaan kita merupakan bagian dari Kisah Para Rasul itu. Dengan demikian, meskipun penulis kitab tersebut tentu saja mengetahui beberapa arti keselamatan (rnisalnya, kesembuhan jasmani terjadi melalui Yesus), yang ditekankan pada bacaan ini adalah apa yang diyakininya memiliki arti yang paling penting. Dan hal tersebut adalah keselamatan dalam pengertian yang sepenuhnya: terlepas dari pengadilan Tuhan dan memperoleh berkat-Nya. Keselamatan semacam ini, menurut penulis, hanya dapat terjadi melalui Yesus Kristus. 

Penting bagi Petrus untuk mernbuat pernyataan di atas di hadapan para pemimpin bangsa Yahudi. Yudaisme (agama Yahudi) mereka, yang sangat dekat dengan keyakinan Kristen tetapi tidak membuat seseorang benar-benar menjadi Kristen, tidak dapat menyelamatkan mereka. Mereka membutuhkan sebuah "nama," yaitu nama Yesus. Tema keselamatan yang hanya dapat diperoleh melalui Kristus ini diulangi beberapa kali dalam Kisah Para Rasul, tetapi menurut pendapat saya Paulus mengatakannya secara paling tegas dengan menentang agama dan filsafat agama Yunani Athena ketika ia berkata, "Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang (Yesus) yang telah ditentukan-Nya" (17:30-31).

Karena keselamatan bersifat eksklusif, apa yang dimaksudkan Petrus dengan pernyataannya bahwa keselamatan itu terdapat dalam sebuah "nama"? Kita kembali pada kotbah Petrus yang pertama, di mana ia mengatakan, "Dan barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan" (Kisah 2:21). Petrus mengutip Kitab Yoe12:32, yang dalam konteks Perjanjian Lama berarti berseru kepada TUHAN. 

Keselamatan kita datang sebagai karunia dari kasih karunia Allah, tetapi hanya dapat diterima oleh tanggapan manusia melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Untuk mengerti proses keselamatan, kita harus mengerti kedua kata ini: iman yang menyelamatkan dan kasih karunia.

Iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya yang ingin mengikut Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Dalam Perjanjian Lama Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah kasih karunia dan kemurahan yang menunjuk kasih kepada umat-Nya bukan karena mereka layak tetapi karena keinginan-Nya sendiri untuk tinggal setia kepada perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Para Rasul dan Penulis Perjanjian Baru melanjutkan tema ini; kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah melalui Kristus Yesus, yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus, sambil memberikan kemurahan, pengampunan, dan keinginan serta kuasa untuk melakukan kehendak Allah. Seluruh kegiatan kehidupan Kristen dari awal sampai akhir tergantung pada kasih karunia ini. Karena itu, marilah terus memegang keselamatan yang kekal itu di dalam diri Yesus Kristus. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...