Jumat, 26 Oktober 2018

Renungan hari ini: BERIBADAH DENGAN SEGENAP HATI DAN JIWA

Renungan hari ini: 

BERIBADAH DENGAN SEGENAP HATI DAN JIWA



Ulangan 10:12 (TB) "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu" 

Deuteronomy 10:12 (NET) "Now, Israel, what does the Lord your God require of you except to revere him, to obey all his commandments, to love him, to serve him with all your mind and being” 

Ibadah merupakan bagian penting dalam kehidupan orang percaya, namun banyak orang memaknai ibadah secara berbeda-beda.  Ada yang beranggapan bahwa ibadah adalah sesuatu yang sifatnya ritual, cukup dilakukan pada hari Minggu dengan cara masuk ke dalam gereja lalu mengikuti semua kegiatan agamawi mulai dari berdoa, memuji-muji Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan.  Mereka menjadikan ibadah sebagai aktivitas rutin semata.  "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya."  (2 Timotius 3:5).  Ibadah yang dilakukan sebatas lahiriah pasti tidak akan menghasilkan kuasa.  Padahal, kuasa ibadahlah yang sanggup memulihkan dan mengubahkan hidup seseorang.

Ibadah yang benar bukan sekadar menjalankan ritual keagamaan melainkan bagaimana mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, tinggal di hadirat-Nya, bersekutu dan bergaul karib dengan-Nya.  Inilah esensi ibadah!  Maka, karena kita telah menerima kerajaan yang tak tergoncangkan,  "...marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut"  (Ibr. 12:28).  Banyak gereja kehilangan esensi ibadah karena tidak lagi memiliki rasa hormat dan takut akan Tuhan;  asal dihadiri banyak jemaat, musik ingar-bingar, pengkhotbahnya handal dan terkenal, pasti Tuhan hadir dan melawat ibadah tersebut.  Benarkah?  "Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar"  (Am. 5:22-23).

Ibadah yang benar dan berkenan dimulai dari sikap hati yang hormat dan takut akan Tuhan.  Oleh karena itu,  "Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah!"  (PengK. 4:17).  Hormat dan takut akan Tuhan adalah jalan menuju kepada keintiman dengan Tuhan.

Nas hari ini mengajak kita untuk dua hal dalam beribadah, yakni: pertama, beribadah dengan segenap hati. Beribadah dengan segenap hati ialah kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan tulus, memuji TUHAN dengan seutuhnya, tidak memuji yang lain. Kedua,beribadah dengan segenap jiwa. Beribadah dengan segenap jiwa adalah beribadah dengan memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Flp. 4 : 8). Beribadah dengan segenap jiwa juga berarti memenuhi perasaan kita dengan perasaan Tuhan yang peduli kepada orang lain, dan menundukkan kehendak kita kepada kehendak Tuhan. 


Dengan demikian maka ibadah kita adalah ibadah yang berkenan kepada TUHAN. Karenanya, datanglah kepada TUHAN beribadah dengan segenap hati dan segenap jiwa maka TUHAN akan berkenan atas ibadah kita. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...