Rabu, 19 Juni 2019

Renungan hari ini: JANGAN MENYEMBAH ATAU BERIBADAH KEPADANYA

Renungan hari ini: 

JANGAN MENYEMBAH ATAU BERIBADAH KEPADANYA



Keluaran 20:5a (TB) "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya…” 

Exodus 20:5 (NET) "You shall not bow down to them or serve them…” 

ALLAH adalah pencemburu sehingga Ia tidak mau diduakan. Jika kita sudah menetapkan iman percaya kita kepada-Nya maka sekali-kali kita jangan menyembah atau beribadah kepada “ilah-ilah” lain. Apakah yang dimaksud menyembah? Menyembahberarti "memberi hormat, penghargaan, pemujaan, pujian, atau kemuliaan kepada sosok yang lebih tinggi derajatnya."Allah menuntut disembah karena Ia dan hanya pada-Nya yang layak disembah. Ia adalah satu-satunya sosok yang layak disembah. Ia meminta supaya kita mengakui keagungan-Nya, kekuatan-Nya dan kemuliaan-Nya. Wahyu 4:11 menyatakan, "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Allah menciptakan kita, dan Ia adalah Allah yang posisi-Nya tidak dapat direbut. 

Kita harus mengerti bahwa kecemburuan Allah bukanlah iri-hati yang berdosa yang kita alami, yang berlandaskan kesombongan. Kecemburuan Allah adalah kecemburuan yang kudus dan benar, yang tidak memperbolehkan kemuliaan yang seharusnya Ia terima diberikan pada yang lain.

Allah mengharapkan supaya kita menyembah Dia sebagai ungkapan hormat dan terima kasih pada-Nya. Akan tetapi Allah menginginkan jauh lebih banyak dari itu. Allah juga berharap bahwa kita taat pada-Nya. Ia tidak hanya menginginkan kasih kita; Ia juga meminta kita bersikap adil satu sama lain, menunjukkan kasih dan belas kasih kepada orang lain. Dengan cara ini, kita mempersembahkan diri kita kepada-Nya sebagai korban yang hidup, kudus dan menyenangkan bagi-Nya. Hal ini memuliakan Allah dan adalah "ibadah kita yang sejati" (Rm. 12:1). Ketika kita menyembah Dia dengan hati yang taat beserta roh yang terbuka dan bertobat, Allah dipermuliakan, orang Kristen disempurnakan, gereja dikuatkan dan orang yang hilang di-injili. Ini merupakan bagian-bagian dari ibadah yang sejati.

Allah juga berkehendak supaya kita menyembah Dia karena nasib kekekalan kita bergantung pada penyembahan satu-satunya Allah yang benar dan hidup. Filipi 3:3 menggambarkan gereja yang sejati, satu tubuh orang percaya di dalam Yesus Kristus yang ditakdirkan abadi di dalam surga. "Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah." Dengan kata lain, gereja secara khusus indentik dengan umat Allah, tetapi tidak melalui penyunatan jasmani. Gereja terdiri dari mereka yang menyembah Allah, dalam roh bersuka cita dalam Kristus, dan tidak mempercayakan keselamatan sebagai perbuatan masing-masing secara pribadi. Mereka yang tidak menyembah Allah yang benar dan hidup bukanlah milikNya, dan takdir kekekalan mereka berada dalam neraka. Akan tetapi penyembah sejati dapat dikenal dalam penyembahan mereka akan Allah, dan rumah abadi mereka adalah dengan Allah yang mereka sembah dan puja. 

Allah menuntut, mencari, dan meminta agar kita menyembah-Nya karena Ia layak disembah, karena kodrat seorang Kristen ada pada penyembahan kepada-Nya, dan karena kehidupan kekal kita juga bergantung kepada-Nya. Karena itu, jika kita sudah beriman percaya kepada ALLAH yang benar, maka sekali-kali janganlah menyembah dan beribadah kepada “ilah-ilah” lain. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...