Rabu, 22 September 2021

Renungan hari ini: “HENDAKLAH KAMU BERAKAR DI DALAM DIA” (Kolose 2:7)

 Renungan hari ini:

 

“HENDAKLAH KAMU BERAKAR DI DALAM DIA”




 

Kolose 2:7 (TB) "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur"

 

Colossians 2:7 (NET) "Rooted and built up in him and firm in your faith just as you were taught, and overflowing with thankfulness"

 

Akar menurut pendapat orang awam, adalah asal mula, pokok atau pangkal. Berakar berarti ada akarnya, keluar akarnya, mendalam benar atau berpegang teguh. Berakar juga dimaknai sudah lama bertempat tinggal. Jadi, yang kita maksud berakar, dibangun dan bertambah teguh di dalam Dia, adalah berasal dari Dia, berpokok pada Dia, berpangkal pada Dia, kita dibangun dan bertambah teguh iman kita kepada Dia, Yesus Kristus Tuhan kita.

 

Berakar berarti tertancap ke dalam tanah untuk mencari bahan makanan dan atau untuk mengokohkan dirinya untuk menghadapi hantaman angin. Manusia berakar di dalam Yesus berarti kita makin dalam memahami dan meneladani Yesus dalam hidup kita sebagai sumber kekuatan hidup kita. Juga semakin menguatkan dan mengokohkan kehidupan kita untuk menghadapi segala hantaman angin kencang yang hendak menumbangkan hidup kita.

 

Apakah fungsi akar rohani di dalam kehidupan kita? Akar rohani berfungsi sebagai fondasi hidup yang membuat kita kuat. Akar rohani juga berfungsi sebagai alat penghisap “nutrisi” dari Kristus ke dalam hidup kita. Lalu bagaimanakah kita semakin berakar di dalam Kristus? 

 

Perikop yang kita baca hari ini ditujukan kepada orang yang telah menerima Kristus. Bila kita telah menerima-Nya, maka ada satu nasihat untuk kita, yakni “…hendaklah hidupmu berakar di dalam Dia”.  “Hidupmu” berarti berjalan, bertindak, bertingkah-laku dan membawa diri kita selalu di dalam Kristus. Bila ada nasihat untuk tetap di dalam Dia, berarti ada kemungkinan orang-orang percaya tidak lagi ada di dalam Dia (walaupun mengaku tetap mempercayai-Nya).

 

Bagaimana hidup kita tetap di dalam Dia?

 

Pertama, hendaklah kamu berakar di dalam Dia. Seperti tanaman, kita adalah organisme hidup yang menyerap segala kekayaan dan kemuliaan Kristus sehingga kita bisa bertumbuh. Berakar berarti kita menancapkan sepenuhnya hidup kita di dalam kehidupan Kristus. Kita tidak hanya menyerap berkat-berkat-Nya, tapi juga menjadikan Kristus sebagai Pemimpin, Inspirator, Motivator dan Pribadi yang oleh-Nya kita memutuskan segala sesuatu dan melakukan segala sesuatu. 

 

Kedua, hendaklah kamu dibangun di atas Dia. Kristus adalah fondasi tempat kita menancapkan segala pilar yang menopang kehidupan. Kalau kita memakai fondasi yang lain untuk hidup kita (pekerjaan, rumah tangga, sosial dsb), maka berarti kita sedang membangun hidup kita menjadi  bangunan yang rapuh  atau bahkan tanpa fondasi sama sekali. 

 

Kalau kita dibangun di atas Dia maka kita akan bisa bertambah teguh dalam iman. Seringkali kita telah banyak diajar dan belajar tentang iman, tetapi hal itu hanya “nyangkut” di kepala kita sebagai pengetahuan. Kita tidak mengalami kebenaran iman itu. Tetapi kalau kita menanggapi dan melakukan ajaran (Firman) itu maka berarti kita sedang berakar dan  dibangun di atas Dia – kita akan bertumbuh dan  bertambah teguh.

 

Hal lain yang membuat kita tidak di dalam Dia adalah bila kita bersungut.  Hari ini kita dinasihati untuk selalu berlimpah-limpah dengan ucapan syukur. Kata “berlimpah-limpah” berarti sesuatu yang kita miliki lebih dari yang kita butuhkan. Bagi anak-anak Allah mengucap syukur tidak tergantung situasi dan kondisi, tetap menjadi gaya hidup. Maka lakukanlah apapun situasinya. Kalau kita menanggapi dan melakukan ajaran (Firman) itu maka berarti kita sedang berakar dan  dibangun di atas Dia. Karena itu, tetaplah berakar dan dibangun di dalam Yesus.

 

Perjalanan mengalami berakar di dalam Firman dan dibangun di atas Kristus akan membuat kita semakin teguh dan terus bertumbuh di dalam iman yang telah diajarkan. Ini artinya kita menjadi semakin matang atau semakin dewasa di dalam Kristus. Perhatikan bahwa kita akan bertambah  dewasa dalam iman yang diajarkan kepada kita. Kita tahu bahwa iman timbul oleh pendengaran akan Firman Kristus. Artinya, kita perlu senantiasa setia belajar dari pengajaran Firman dan giat mempraktikkan Firman yang diajarkan kepada kita itu. Inilah yang akan mendewasakan kita di dalam iman; dan inilah sebabnya kita harus semakin tekun meneliti hukum sempurna yang memerdekakan kita. Karena itu, marilah kita tetap setia di dalam proses ini: berakar dalam-dalam, dibangun di atas, dan bertumbuh semakin teguh. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...